3. Tunjangan yang diberikan untuk menjamin kenyamanan pegawai selama bekerja di organisasi. Yang temasuk dalam tunjangan ini adalah
tersedianya kendaraan kantor, ruang kantor yang nyaman bagi pegawai, dan adanya tempat parkir yang aman.
2.2.7 Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara TKPKN
Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara TKPKN adalah penghasilan selain gaji yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS
Kementerian Keuangan dan PNS lain yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungan Kementerian Keuangan. TKPKN diberikan kepada pegawai yang aktif
berdasarkan kompetensi dan kinerja. Karena itu, TKPKN juga tepat bila dikatakan sebagai tunjangan kinerja bagi pegawai Kementerian Keuangan. TKPKN adalah
remunerasi yang diberikan kepada pegawai Kementerian Keuangan. TKPKN pertama kali dibayarkan pada tahun 1971 berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 15 Tahun 1971. Pada saat itu, TKPKN ditulis dengan ejaan Tundjangan Chusus Pembinaan Keuangan Negara atau disingkat TCPKN.
Orang biasa menyebutnya hanya dengan Tundjangan Chusus saja dengan singkatan TC [baca: te-se]. Sebutan TC masih terucapkan hingga sekarang,
bahkan oleh pegawai angkatan terbaru sekalipun. TKPKN juga diberikan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS di
lingkungan Kementerian Keuangan, baik yang telah mendapatkan Surat Keputusan Pengangkatan Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil SK CPNS
maupun yang belum mendapatkan SK CPNS pegawai harian. Contoh pegawai harian adalah peserta ujian saringan masuk PNS Kementerian Keuangan yang
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan lulus dan lulusan STAN yang magang di lingkungan Kementerian Keuangan.
1. Dasar Hukum pemberian TKPKN antara lain:
Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1971
tanggal
30 Maret 1971
yang berlaku mulai
1 April 1971
tentang Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada Pegawai Departemen Keuangan
2.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 192MK11.41971
yang telah beberapa kali diubah
2.2.8
Tujuan diberikannya TKPKN, diharapkan pegawai Kementerian Keuangan dapat:
Tujuan Pemberian TKPKN
1. Meningkatkan dan mengamankan penerimaan dan pengeluaran negara. 2. Tertib dan disiplin sehingga penyelewengan dalam bidang penerimaan
dan pengeluaran negara diharapkan dapat ditekan seminimal mungkin. 3. Melaksanakan tugas jabatannya dengan keinsyafan yang sedalam-
dalamnya dengan penuh rasa tanggung jawab serta dapat memberikan prestasi kerja semaksimal mungkin.
4. Diberi tindakan yang tegas dengan sanksi-sanksi hukuman yang setimpal, bagi pegawai yang melakukan perbuatan-perbuatan yang menyalahi tata
tertib dan disiplin kerja.
Universitas Sumatera Utara
1. Pegawai yang berhak mendapatkan TKPKN di Kementerian Keuangan
antara lain: Pegawai Harian yang akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
di Kementerian Keuangan 2. Calon Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Keuangan
3. Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Keuangan 4. Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukandipekerjakan di Kementerian
Keuangan 5. Anggota dan Purnawirawan TNIPolri yang dikaryakan di Kementerian
Keuangan 6. Pegawai bulanan di samping pensiun yang bekerja di Kementerian
Keuangan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15KMK.01UP.61985
pasal 4, pegawai yang tidak berhak mendapatkan TKPKN adalah: 1. Pegawai yang nyata-nyata tidak mempunyai tugaspekerjaanjabatan
tertentu pada Kementerian Keuangan. 2. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan.
3. Pegawai yang diberhentikan dari pekerjaanjabatan dengan uang tunggu. 4. Pegawai yang gaji aktifnya dihentikan karena diperbantukan pada
kementerian negaralembaga lain. 5. Pegawai yang menjalani cuti di luar tanggungan negara.
6. Pegawai yang menjalani cuti besar. 7. Pegawai yang menjalani cuti bersalin. Sejak 2010, pegawai yang cuti
bersalin diberikan TKPKN sebesar 50.
Universitas Sumatera Utara
Pegawai yang melaksanakan tugas belajar untuk jangka waktu lebih dari enam bulan, terhitung mulai bulan pertama diberikan Tunjangan Pokok unsur
TKPKN sebesar 50 dari Tunjangan Pokok. Pegawai yang tugas belajar juga tidak diberi Tunjangan Kegiatan Tambahan TKT.
2.2.9 2.2.9.1