Permintaan dan Penawaran Daging Sapi di Sumatera Utara

yang menjual sapi langsung ke Rumah Potong Hewan RPH. Sistem penjualan umumnya 81 dengan penimbangan berat hidup dan hanya 19 pesen responden yang menjual dengan cara penaksiran berat badan.

4.2. Permintaan dan Penawaran Daging Sapi di Sumatera Utara

Kebutuhan daging sapi untuk konsumsi warga Sumatera Utara masih bergantung pada daging sapi impor yang sampai saat ini masih diimpor dari Australia. Sumatera Utara belum mampu menyediakan swasembada pangan khususnya daging sapi. Jika impor daging sapi ini ditutup, akan kekurangan pasokan daging sapi sebanyak 150 ton per tahun, padahal kebutuhan daging sapi di Sumatera Utara sangat tinggi khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan Lubis, 2009. Tabel 4. Realisasi Impor Daging termasuk daging, jeroan, tulang, dan daging bebek oleh Tiga Perusahaan di Sumatera Utara Nama Perusahaan Realisasi 2010 sd Maret 2011 kg kg 1. PT.Sukanda Djaya 48.976 16.610 2. UD.Multi Jaya Abadi 129.000 72.000 3. PT.Mujuras ADHB 485.250 118.367 Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging di Sumatera Utara, hingga bulan Maret 2011 telah beredar sebanyak 16.800 kg daging impor. Dari jumlah itu, termasuk di antaranya daging sapi, bebek, tulang dan jeroan yang sebagian besar didatangkan dari Australia. Daging sapi impor dilakukan oleh PT.Sukanda Djaya, yang hingga Maret 2011 telah mengimpor sebanyak 16.610 kg daging sapi. Sedangkan sepanjang tahun lalu perusahaan ini mengimpor sebanyak 48.976 kg daging sapi. Kemudian perusahaan UD.Multi Jaya Abadi yang mengimpor daging bebek impor sebanyak 72.000 kg dimana sepanjang tahun lalu terealisasi 129.000 kg, dan PT.Mujuras ADHB mengimpor daging, tulang dan jeroan sebanyak 118.367 kg dimana tahun lalu teralisasi 485.250 kg. Tabel 5. Realisasi Impor Sapi oleh Tiga Perusahaan Importir di Sumatera Utara Nama Perusahaan Kuota 2010 Realisasi 2010 Universitas Sumatera Utara ekor ekor 1. PT. Lembu Andalas Langkat LAL 19.400 12.056 2. PT. Agro Giri Perkasa AGP 21.000 17.119 3. PT. Eldira Fauna 9.000 6.570 Realisasi impor sapi hingga Maret 2011 ini dari tiga perusahaan pengimpor di Sumatera Utara belum ada yang melakukan pemasukan sapi impor. Tahun 2010 lalu PT.Lembu Andalas Langkat LAL mengimpor sebanyak 12.056 ekor sapi dari kuota yang diberikan sekitar 19.400 ekor, PT.Agro Giri Perkasa AGP mengimpor sebanyak 17.119 ekor sapi dari kuota yang diberikan 21.000 ekor, PT.Eldira Fauna mengimpor sebanyak 6.570 ekor sapi dari kuota yang diberikan 9.000 ekor. Tahun 2010 lalu PT.Lembu Andalas Langkat LAL mengirim 4.380 ekor 35 persen memenuhi kebutuhan konsumsi di Propinsi Aceh. Tingginya pasokan sapi impor asal Australia masuk ke Sumatera Utara, khususnya kota Medan membuat pasar-pasar di daerah ini dibanjiri daging sapi impor. Hal ini disebabkan karena pasokan daging sapi lokal masih minim. Dominasi daging sapi impor saat ini bisa dilihat dari persentase daging sapi yang dijual pedagang. Persentasenya sekitar 70 persen daging sapi impor, sisanya dari peternak lokal. Umumnya daging sapi impor yang banyak diperjual-belikan di pasar berasal dari Australia sedangkan sapi ternak lokal dipasok dari Propinsi Lampung dan daerah Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Harga daging sapi ini pun di pasar beragam. Daging sapi impor dijual seharga Rp 68.000 per kg, sedangkan daging sapi lokal dihargai sekitar Rp 63.000 hingga Rp 65.000 per kg. Dominasi daging impor ini disebabkan semakin sedikitnya produksi sapi ternak lokal sehingga tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Harga daging sapi import ini yang cukup mahal dan memang tidak banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum. Karena pembelinya rata-rata adalah pengusaha hotel, café dan restoran.

4.3. Permintaan Daging Sapi di Sumatera Utara Selama