ekor ekor
1. PT. Lembu Andalas Langkat LAL 19.400
12.056 2. PT. Agro Giri Perkasa AGP
21.000 17.119
3. PT. Eldira Fauna 9.000
6.570
Realisasi impor sapi hingga Maret 2011 ini dari tiga perusahaan pengimpor di Sumatera Utara belum ada yang melakukan pemasukan sapi impor. Tahun 2010 lalu
PT.Lembu Andalas Langkat LAL mengimpor sebanyak 12.056 ekor sapi dari kuota yang diberikan sekitar 19.400 ekor, PT.Agro Giri Perkasa AGP mengimpor sebanyak 17.119
ekor sapi dari kuota yang diberikan 21.000 ekor, PT.Eldira Fauna mengimpor sebanyak 6.570 ekor sapi dari kuota yang diberikan 9.000 ekor. Tahun 2010 lalu PT.Lembu Andalas
Langkat LAL mengirim 4.380 ekor 35 persen memenuhi kebutuhan konsumsi di Propinsi Aceh.
Tingginya pasokan sapi impor asal Australia masuk ke Sumatera Utara, khususnya kota Medan membuat pasar-pasar di daerah ini dibanjiri daging sapi impor. Hal ini
disebabkan karena pasokan daging sapi lokal masih minim. Dominasi daging sapi impor saat ini bisa dilihat dari persentase daging sapi yang dijual pedagang. Persentasenya sekitar
70 persen daging sapi impor, sisanya dari peternak lokal. Umumnya daging sapi impor yang banyak diperjual-belikan di pasar berasal dari Australia sedangkan sapi ternak lokal
dipasok dari Propinsi Lampung dan daerah Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Harga daging sapi ini pun di pasar beragam. Daging sapi impor dijual seharga Rp
68.000 per kg, sedangkan daging sapi lokal dihargai sekitar Rp 63.000 hingga Rp 65.000 per kg. Dominasi daging impor ini disebabkan semakin sedikitnya produksi sapi ternak
lokal sehingga tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Harga daging sapi import ini yang cukup mahal dan memang tidak banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum. Karena
pembelinya rata-rata adalah pengusaha hotel, café dan restoran.
4.3. Permintaan Daging Sapi di Sumatera Utara Selama
periode tahun 2001 hingga 2010, rata-rata permintaan daging di Sumatera Utara adalah 9.842,63 ton Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Permintaan Daging Sapi di Sumatera Utara 2001-2010
Tahun Permintaan Ton
Perubahan Ton Perubahan
Universitas Sumatera Utara
2001 6,916.21
- -
2002 6,871.30
44.91 0.65
2003 6,896.43
25.13 0.37
2004 7,031.55
135.12 1.96
2005 9,984.61
2,953.06 42.00
2006 10,367.67
383.06 3.84
2007 9,625.78
741.89 7.16
2008 12,911.89
3,286.12 34.14
2009 13,645.84
733.94 5.68
2010 14,175.00
529.16 3.88
Total 98,426.28
7,258.79 84.05
Rata-rata 9,842.63
806.53 9.34
Sumber. Disnakeswan Prop.Sumut 2010. Diolah
Apabila kita asumsikan rata-rata setiap sapi yang dipotong memiliki berat 300 kg dan dapat menghasilkan karkas 40 persen 120 kg daging per ekor maka, rata-rata jumlah sapi
yang dipotong setiap tahunnya adalah 82.022 ekor =225 ekor per hari. Selanjutnya selama periode tersebut terjadi kenaikan permintaan daging di Sumatera Utara sebesar
9.34 persen =806.53 ton per tahun. Atau rata-rata setiap tahunnya terjadi penambahan jumlah pemotongan sapi sebesar 6.722 ekor. Hasil penelitian Kariyasa 2005, melaporkan
bahwa selama 10 tahun terakhir jumlah permintaan daging nasional naik 1,78 persen per tahun sementara produksi daging sapi hanya bisa meningkat 0,002 persen per tahun.
Harga rata-rata daging sapi di Sumatera Utara selama periode 2001 hingga 2010 adalah Rp 47.908 per kg Tabel 7. Dimana rata-rata setiap tahunnya terjadi kenaikan
12.13 persen atau Rp.5.201 per tahun. Apabila kita bandingkan antara rata-rata persentase perubahan permintaan 9.34, dari Tabel 6 dengan rata-rata persentase perubahan harga
12.13, dari Tabel 7, maka terlihat jelas bahwa persentase perubahan harga lebih besar dari persentase perubahan permintaan elastis. Hal ini kurang sejalan dengan pendapat
Putong 2005 yang menyatakan bahwa permintaan produk pertanian termasuk sektor peternakan tidak peka terhadap harga inelastis, akan tetapi harga relatif peka terhadap
permintaan harga cenderung naik bila permintaan naik. Hasil penelitian Soedjana 1997 menyatakan bahwa secara nasional permintaan daging sapi bersifat elastis terhadap
perubahan harga, terutama bagi konsumen berpendapatan rendah dan sedang. Rusastra 1987 menyimpulkan bahwa produk pangan asal ternak khususnya daging sapi, masih
merupakan barang mewah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Harga Daging Sapi di Sumatera Utara 2001-2010
Harga Daging Sapi Perubahan
Perubahan Tahun
Rpkg Rp
2001 26,289
2002 29,695
3,406 12.96
2003 33,542
3,847 12.96
2004 37,887
4,346 12.96
2005 42,796
4,908 12.96
2006 52,750
9,954 23.26
2007 57,183
4,433 8.40
2008 60,253
3,070 5.37
2009 65,583
5,330 8.85
2010 73,105
7,522 11.47
Total 479,083
46,816 109.17
Rata-rata 47,908
5,202 12.13
Sumber, BPS Prop.Sumut 2011, Diolah
Tabel 7 memperlihatkan bahwa perubahan harga daging sapi selama sepuluh tahun terakhir sangat fluktuatif, bahkan pada harga tahun 2006 hampir meningkat 23 persen dari
tahun sebelumnya. Yusdja et al. 2009 mengatakan bahwa kenaikan harga yang tidak wajar akan cenderung menguras ternak lokal, karena cenderung merangsang pemotongan
ternak-ternak yang masih produktif. Sudaryanto et al. 1995 menyimpulkan bahwa elastisitas harga daging sapi di 8 propinsi di Sumatera lebih besar dari harga komoditas
ternak lainnya, sehingga kebijakan stabilitas harga sangat efektif dalam menjaga stabilitas permintaan.
Konsumsi rata-rata daging sapi perkapita penduduk Sumatera Utara selama periode 2001 hingga 2010 adalah 0.778 kg per tahun Tabel 8. Setiap tahunnya meningkat 7.63
persen atau terjadi peningkatan rata-rata 0.05 kg per tahun= 50 gram per tahun. Pada tahun 2010 konsumsi per kapita daging sapi di Sumatera Utara hanya mencapai 1.05 kg
per tahun = 2.8 gram per hari, angka ini masih jauh dibawah konsumsi nasional yang pada tahun 2009 sebesar 1.74 kg per tahun.
Tabel 8. Konsumsi Daging Sapi di Sumatera Utara 2001-2010
Tahun Permintaan
Jumlah Penduduk Konsumsi
Perubahan Perubahan
Universitas Sumatera Utara
kg Jiwa
per kapita kg kg
2001 6,916,214.23
11,722,397.00 0.59
2002 6,871,303.50
11,847,075.00 0.58
-0.01 1.69
2003 6,896,431.42
11,890,399.00 0.58
- 2004
7,031,548.80 12,123,360.00
0.58 -
2005 9,984,609.18
12,326,678.00 0.81
0.23 39.66
2006 10,367,665.08
12,643,494.00 0.82
0.01 1.23
2007 9,625,778.25
12,834,371.00 0.75
-0.07 8.54
2008 12,911,893.83
13,042,317.00 0.99
0.24 32.00
2009 13,645,837.58
13,248,386.00 1.03
0.04 4.04
2010 14,129,204.94
13,456,385.66 1.05
0.02 1.94
Total 7.78
0.46 68.64
Rata-rata 0.778
0.05 7.63
Sumber : Disnakkeswan Prop.Sumut 2011; BPS Prop.Sumut 2011; Diolah
Dibandingkan dengan target swasembada daging sapi yang dicanangkan pemerintah yaitu 2 kg per tahun pada tahun 2010, angka konsumsi daging sapi Sumatera Utara inipun masih
jauh Untuk mencapai target pemerintah tersebut, paling tidak kebutuhan akan ternak sapi harus ditingkatkan 2 kali lipat dari keadaan pada tahun 2010 ini.
4.4. Analisis Permintaan Daging Sapi di Sumatera Utara