Hukum Permintaan Jumlah TINJAUAN KEPUSTAKAAN

bakalan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadi et al. 1999, yang memperkirakan bahwa jika tidak ada perubahan teknologi secara signifikan dalam proses produksi daging sapi dalam negeri serta tidak adanya peningkatan populasi sapi yang berarti, maka senjang antara produksi daging penawaran sapi dalam negeri dengan jumlah permintaan akan semakin melebar, sehingga berdampak pada volume impor yang semakin besar.

2.2. Hukum Permintaan Jumlah

permintaan quantity demanded dari suatu barang adalah jumlah barang yang rela dan mampu dibayar oleh pembeli Mankiw, 2006. Ada banyak variabel yang mempengaruhi jumlah permintaan akan suatu barang. Mankiw 2006 menyebutkan bahwa harga barang tersebut, pendapatan, harga barang terkait, selera, harapan dan jumlah pembeli adalah beberapa faktor yang dapat menentukan besar kecilnya jumlah permintaan. P D qt Gambar 2. Kurva Permintaan Hukum permintaan law of demand menyebutkan bahwa, jika semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat maka jumlah permintaannya akan menurun, dan ketika harganya turun maka jumlah permintaannya akan naik. Jadi dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan berhubungan secara negatif terhadap harga. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, Kurva permintaan D = demand menurun dari kiri ke kanan. Perlu diingat bahwa sumbu horisontal dengan qt quantity per unit of time adalah sumbu kuantitas atau jumlah barang, sedangkan sumbu vertikal adalah P price atau harga Universitas Sumatera Utara barang. Konsep kuantitas per unit waktu ini penting mengingat dalam menganalisa suatu kejadian perlu rentang waktu Bilas, 1992. Contohnya adalah kita hendak menghitung jumlah permintaan beras di Kotamadya Medan selama tahun 2010. Tapi ini bukan berarti bahwa waktu t telah diperlakukan sebagai sebuah variabel. Analisanya tetap memperhatikan waktu sebuah kejadian yang berlangsung dalam satu rentang waktu tertentu. Pendapatan masyarakat juga dapat mempengaruhi jumlah permintaan. Pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi, orang akan membeli lebih banyak barang dan atau jasa demikian pula sebaliknya. Jika permintaan terhadap suatu barang berkurang ketika pendapatan berkurang, maka barang itu disebut barang normal normal good. Tetapi tidak semua barang adalah barang normal. Jika permintaan suatu barang bertambah ketika pendapatan berkurang, barang itu disebut barang inferior inferior good. Bilas 1992 melihat pengaruh pendapatan ini ternyata jauh lebih kuat dari dibanding pengaruh subsitusi. Harga barang terkait juga dapat mempengaruhi jumlah permintaan. Ketika terjadi penurunan harga suatu barang maka akan mengurangi permintaan akan barang lain. Contohnya orang akan cenderung membeli daging ayam ketika harga daging sapi naik. Dalam hal ini kedua barang tersebut dapat disebut barang subsitusi substitutes atau barang pengganti. Adakalanya penurunan harga suatu barang akan meningkatkan permintaan barang lain, maka keduanya disebut barang komplementer complements atau barang pelengkap. Barang komplementer biasanya saling melengkapi dan digunakan secara bersamaan. Hasil penelitian Kariyasa 2005 menyebutkan bahwa, daging ayam merupakan barang komplementer dari daging sapi, sementara komoditas ikan, telur dan daging kambing merupakan barang subsitusi dari daging sapi. Hal lain yang paling menentukan permintaan tentunya adalah selera namun para ekonom biasanya tidak mencoba menjelaskan selera masyarakat karena selera didasarkan atas kekuatan-kekuatan historis sekaligus psikologis yang berada diluar ranah ilmu ekonomi. Namun demikian para ekonom meneliti apa yang terjadi ketika selera masyarakat ternyata berubah Mankiw, 2006. Harapan atau pandangan tentang masa yang akan datang dan faktor-faktor psikologis lainnya dapat menyebabkan perubahan-perubahan mendadak dalam permintaan masyarakat. Misalnya, desas-desus atau rasa takut bahwa harga-harga akan naik mendorong orang untuk segera membeli banyak sebelum harga naik sehingga jumlah Universitas Sumatera Utara yang diminta akan naik pada harga yang sama Hanafie, 2010. Bilas 1992 menyederhanakan pembahasan faktor-faktor permintaan tersebut dengan bahasa matematika. Q dA = ƒ P A , P B , … P Z , I , T dimana : Q , W dA = Kuantitas barang A yang diminta per unit waktu P A = Harga barang A P B ,.. P Z Bar garis dibawah huruf pada rumus menunjukkan bahwa variabel ini adalah konstan cateris paribus. Dengan demikian, = Harga barang-barang lainnya I = Income pendapatan T = Selera W = Kemakmurankekayaan Q dA = ƒ P A ……….. cateris paribus

2.3. Hukum Penawaran Jumlah