4 Harga Ikan
HIt a4
+ n
5 Pendapatan Per Kapita
PKt a5
- tn
6 Jumlah Penduduk
JPt a6
+ n
Keterangan : + = Nilai 0 – = Nilai
n = nyata pada taraf 20
tn = tidak nyata pada taraf 20
Hasil penelitian Priyanto 2003 yang menggunakan data agregat nasional juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Dimana peningkatan penduduk 1 persen mampu
meningkatkan permintaan daging 4.12 persen dalam jangka pendek, 3.27 persen dalam jangka panjang. Kondisi demikian terjadi karena sampai saat ini konsumsi per kapita
protein masyarakat Indonesia masih jauh dari target yang diharapkan. Secara ringkas pada Tabel 9 akan diberikan hubungan antara variabel dan tanda
koefisien model permintaan daging di Sumatera Utara. Taraf signifikansi significance levels
Lampiran 3-Tabel Coefficients memperlihatkan bahwa kita melakukan Uji t untuk menguji sigfikansi konstanta dan variabel terikat permintaan daging sapi. Dari tabel
tersebut terlihat nilai sig ada diatas 0.05. Hal ini berarti tak satupun varibel bebas dapat secara individu dapat mempengaruhi secara signifikan jumlah permintaan daging.
menunjukkan angka 20, artinya hasil penelitian ini ada kemungkinan sebanyak 0.20 =20 secara kebetulan benar. Jadi, jika ada 100 data, maka ada 20 data hanya
secara kebetulan saja benar. Atau taraf kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 yang bisa diyakini. Dalam penelitian sosial dan ekonomi para ahli sepakat
bahwa taraf kepercayaan 80 masih dapat digunakan.
4.5. Penawaran Daging Sapi di Sumatera Utara Selama periode
tahun 2001 hingga 2010, rata-rata penawaran daging sapi di Sumatera Utara adalah 10.068,38 ton per tahun atau setara dengan pemotongan 83.903 ekor per tahun.
Tabel 10. Perkembangan Penawaran Daging Sapi, Impor Sapi dan Import Daging di Sumatera Utara 2001-2010
Penawaran Daging Sapi Import
Import Daging Total
Ketergantu- Perubahan Ke-
Tahun Kilogram
Setara Sapi Sapi
Kilogram Setara sapi
Impor ngan Impor
tergantungan kg
ekor ekor
kg ekor
ekor 2001
6827440 56895
995 3550
30 1025
1.80
Universitas Sumatera Utara
2002 6836090
56967 2023
3550 30
2053 3.60
1.80 2003
6890020 57417
3335 2500
21 3356
5.84 2.24
2004 6981690
58181 3970
15312 128
4098 7.04
1.20 2005
9883730 82364
6664 1500
13 6677
8.11 1.06
2006 10131680
84431 8665
4500 38
8703 10.31
2.20 2007
9569070 79742
19078 3200
27 19105
23.96 13.65
2008 16261050
135509 30417
67800 565
30982 22.86
-1.09 2009
13260950 110508
15937 79800
665 16602
15.02 -7.84
2010 14042060
117017 35551
41624 347
35898 30.68
15.65
Total 100683780
839031 126635
223336 1864
128499 129.22
28.88 Rt-rt
10068378 83903
12664 22334
186 12850
12.92 3.21
Sumber: Disnakkeswan Prop.Sumut 2011; BB Karantina P-Belawan 2011, Diolah
Jumlah penawaran tersebut dipenuhi dari rata-rata pemotongan ternak lokal sebesar 87.08 persen , pemotongan sapi impor dan daging impor sebesar 12.92 persen.
Tabel 10 memperlihatkan bahwa selama periode 2001 hingga 2010 ketergantungan pada sapi impor dan daging impor sebagai sumber penawaran daging sapi terus mengalami
peningkatan, yaitu naik sebesar 3,21 persen per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam beberapa tahun ke depan akan terus terjadi peningkatan jumlah pemasukan sapi
impor dan daging impor untuk mengimbangi jumlah penawaran tersebut Tabel 11 memperlihatkan bahwa selama periode 2001 hingga 2010 jumlah
penawaran daging sapi di Sumatera Utara terus mengalami peningkatan, yaitu 10,90 persen per tahun, atau 83.903 ekor per tahun. Akan tetapi peningkatan ini tidak diimbangi
oleh peningkatan populasi sapi yang hanya 6.98 persen per tahun, atau 21.505 ekor per tahun. Hal ini merupakan indikasi bahwa kenaikan penawaran tidak dapat diimbangi oleh
jumlah pemotongan sapi lokal. Rata-rata setiap tahunnya terjadi kekurangan pemotongan 66.399 ekor sapi yang dipenuhi dari sapi impor dan daging impor.
Keadaan ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi iklim usaha peternakan di Sumatera Utara karena masuknya sapi impor secara tak terkendali disatu sisi akan
menjadikan peternakan lokal semakin terpuruk.
Tabel 11. Penawaran Daging dan Populasi Sapi di Sumatera Utara 2001-2010
Tahun Penawaran kg
Perubahan Populasi Sapi ekor
Perubahan
2001 6,827,440
248,078 2002
6,836,090 0.13
248,375 0.12
2003 6,890,020
0.79 248,673
0.12 2004
6,981,690 1.33
248,971 0.12
Universitas Sumatera Utara
2005 9,883,730
41.57 250,465
0.60 2006
10,131,680 2.51
251,488 0.41
2007 9,569,070
5.55 384,577
52.92 2008
16,261,050 69.93
388,240 0.95
2009 13,260,950
18.45 394,063
1.50 2010
14,042,060 5.89
417,894 6.05
Total 100,683,780
98.14 3,080,824