Analisis Kuantitatif .1 Uji Validitas dan Reliabilitas Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.10

menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 10 yang menyatakan tidak setuju , dan 1 orang atau 1 menyatakan sangat tidak setuju. e. Pada pertanyaan kelima Saya merasa puas setelah melakukan pembelian di Sun Plaza sebanyak 8 orang atau 8 yang menyatakan sangat setuju, 50 orang atau 50 menyatakan setuju, 33 orang atau 33 menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 7 menyatakan tidak setuju, dan 2 orang atau 2 menyatakan sangat tidak setuju. IV.3 Analisis Kuantitatif IV.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

IV.3.1.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dlakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid 2 Jika r hitung negatif dan r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid 3 R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. 4 Nilai r tabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5 adalah 0,361. Pada tahap survei kuesioner berisikan 15 pertanyaan yang terdiri dari variabel bebas yaitu Positioning dan Brand Association dan variabel terikat yaitu keputusan pembelian pelanggan pada pusat perbelanjaan Sun Plaza Medan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Uji Validitas Butir Pertanyaan Corrected item-total corelation r tabel Keterangan Butir 1 0.562 0.361 Valid Butir 2 0.488 0.361 Valid Butir 3 0.732 0.361 Valid Butir 4 0.556 0.361 Valid Butir 5 0.595 0.361 Valid Butir 6 0.450 0.361 Valid Butir 7 0.453 0.361 Valid Butir 8 0.527 0.361 Valid Butir 9 0.470 0.361 Valid Butir 10 0.483 0.361 Valid Butir 11 0.647 0.361 Valid Butir 12 0.439 0.361 Valid Butir 13 0.578 0.361 Valid Butir 14 0.752 0.361 Valid Butir 15 0.800 0.361 Valid Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner 2011 Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa ke 15 butir pertanyaan yang telah diuji untuk kedua kalinya valid semua dengan nilai r hitungnnya r tabel.

IV.3.1.2 Uji Reliabilitas Tabel 4.6

Uji Reliabilitas r alpha Cranbach alpha Instrumen Cranbach alpha 0.897 0.8 Sumber : hasil pengolahan data primer kuesioner 2007 Pada pengujian reliabilitas nilai cronbach alpha harus lebih besar atau sama dengan nilai instrumen cronbach alpha maka dapat dikatakan reliabel. Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach alpha Instrumen Cronbach alpha yang berarti bahwa instumen tersebut reliabel. Universitas Sumatera Utara IV.4 Uji Asumsi Klasik IV.4.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Analisis Grafik Menurut Sarwono 2005 dasar pengambilan keputusan untuk Uji Normalitas sbb : 1 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2 Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2: Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 Gambar .4.1 Grafik P-P Plot Pada Gambar 4.2 Grafik P-P Plot dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, jadi Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.3 Histogram Normalitas Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 Gambar .4.2 Histogram Normalitas 2. Analisis Statistik Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Menurut Nugoroho 2005: 112 dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig. 2-tailed level of significant α = 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.8 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas angka 0.05 0.960 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

IV.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Menurut nugroho 2005: 58 untuk menguji apakah variabel terkena multikol atau tidak maka nilai nilai Variance Inflation Factor VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1. Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.14127565 Most Extreme Differences Absolute .051 Positive .051 Negative -.049 Kolmogorov-Smirnov Z .505 Asymp. Sig. 2-tailed .960 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Multikolinieritas Sumber: hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.02011 Pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5 dengan demikian dapat disimpulkan model regresi bebas gangguan multikolinieritas.

IV.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. 1. Melihat Grafik Menurut Nugroho 2005 dasar analisis untuk pengambilan keputusan adalah sbb : 1 Jika ada pola tertentu , seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 2.830 1.503 1.882 .063 positioning .301 .103 .269 2.913 .004 .597 1.676 brandassociation .541 .098 .509 5.514 .000 .597 1.676 a. Dependent Variable: keputusanpembelian Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Normal Scatterplot Sumber : hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011 Gambar 4.3 Normal Scatterplot Pada Gambar 4.4 Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, yang menandakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

2. Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independent dengan persamaan regresi. Jika variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.122 .896 2.368 .020 positioning -.118 .062 -.247 -1.914 .059 brandassociation .087 .059 .192 1.488 .140 a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikan Positioning 0,059, Brand Association 0,140 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

IV.5 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.10

Regresi Linier Berganda Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2011 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 pada kolom kedua Unstandardized coeficient bagian B pada baris pertama diperoleh model persamaan regresi linier bergandanya adalah : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.830 1.503 1.882 .063 Positioning .301 .103 .269 2.913 .004 brandassociation .541 .098 .509 5.514 .000 a. Dependent Variable: keputusanpembelian Universitas Sumatera Utara Y = 2,830 +0,301X 1 + 0,541X 2 +e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = 2,830. Ini mempunyai arti bahwa variabel positioning, brand association dianggap konstan maka tingkat keputusan pembelian pelanggan Y sebesar 2,830. b. Koefisien X 1 b 1 = 0,301. Variabel positioning terhadap keputusan pelanggan dengan koefisien regresi sebesar 0,301. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi pengurangan variabel positioning sebesar 1 satuan, maka pengambilan keputusan pembelian pelanggan pada pusat perbelanjaan Sun Plaza Medan akan menurun sebesar 0,301. c. Koefisien X 2 b 2 = 0,541 Variabel brand association terhadap keputusan pelanggan dengan koefisien regresi sebesar 0,541. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi pengurangan variabel brand association sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian pelanggan pada pusat perbelanjaan Sun Plaza Medan akan menurun sebesar 0,541. IV.6 Pengujian Hipotesis IV.6.1 Uji - F Uji Serentak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Image I-Phone terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa FISIP USU

5 158 153

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Grapari Telkomsel Sun Plaza Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

5 86 93

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

5 54 96

Pengaruh Brand Awareness dan Brand Association Terhadap Keputusan Pembelian Sampo Clear Men Pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani Sekolah S1 Universitas Negeri Medan

0 43 96

Pengaruh Positioning dan Brand Association terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Pada Pusat Perbelanjaan Sun Plaza Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU

1 55 107

Analisis Pengaruh Positioning dan Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Rumah Makan Garuda Cabang Pattimura Medan

5 64 90

Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Paket Pada J.CO Donuts & Coffee Cabang Sun Plaza Medan

16 118 114

Pengaruh Fasilitas dan Suasana Pusat Perbelanjaan Carrefour Plaza Medan Fair terbadap Keputusan Pembelian

0 30 90

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

0 0 9

Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Minat Pembelian Ulang ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

0 1 10