II.3.2. Ekuitas Merek Brand Equity
Menurut Kotler dan Keller 2009:334 ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan
dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Ekuitas
merek merupakan aset tak berwujud yang penting, yang memiliki nilai psikologis dan keuangan bagi perusahaan.
Menurut Durianto, dkk 2004 : 62-63, setiap merek mengandung beberapa aspek peranan yang sangat bermanfaat bagi para konsumen, antara
lain: a. Memotivasi orang untuk terlibat atau membeli.
Merek seringkali menjadi alat utama untuk menarik perhatian konsumen. Merek tersebut mengisyaratkan, “Inilah yang Anda
Inginkan”. b. Menjadikan produk mudah diingat
Merek itu sendiri harus menempel di ingatan konsumen. Banyak cara agar hal itu terjadi, seperti memilih nama yang unik dan beda,
atau nama yang menimbulkan kesan meyakinkan. c. Menciptakan titik fokus
Merek harus memberikan daya tarik sentral yang merangkum semuanya. Merek harus relevan dengan produk dan fungsinya serta
idealnya harus memberi sejenis inspirasi atau petunjuk pada seluruh komunikasi merek.
Universitas Sumatera Utara
d. Menggambarkan hakikat atau fungsi produk Peraturan ini tidak selalu berlaku. Adapun yang perlu dilakukan
adalah mengingat nama produk dan pertimbangkan yang mana. e. Menciptakan perasaan atau identifikasi yang positif
Merek yang dapat membuat konsumen merasa bangga ketika membelinya adalah merek yang berkontribusi besar pada loyalitas
konsumen. Menurut Aaker 2003:84, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan
liabilitas merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan tahu para
pelanggan perusahaan.Ekuitas merek bersumber pada lima komponen yaitu : a. Brand Awareness Kesadaran Merek
Mengacu pada sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal dibenak pelanggan. Kesadaran ini dapat diukur dengan beberapa
tingkatan antara lain : 1. Brand Recognition
Sejauh mana sebuah merek akrab dikenal berdasarkan eksposur masa lalu.
2. Brand Recall Mencerminkan nama-nama merek yang diingat bila kelas-kelas
produk tertentu disebutkan.
Universitas Sumatera Utara
b. Brand Association Asosiasi Merek Mencerminkan asosiasi yang dibuat oleh pelanggan terhadap sebuah
merek tertentu. Asosiasi merek dikendalikan oleh identitas merek. Asosiasi merek yang kuat dapat membantu pelanggan memproses dan
menerima informasi menjadi alasan pembeli serta menciptakan sikap atau perasaan positif terhadap merek bersangkutan.
c. Perceived Quality Kesan Kualitas Persepsi pelanggan terhadap kualitas dan superioritas produk relatif
terhadap pesaing. d. Brand Loyality Loyalitas Merek
Loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis pelanggan atau konsumen terhadap merek tertentu dan merupakan harapan atau
keinginan dan tujuan para produsen atau perusahaan dari pelanggan perusahaan tersebut. Loyalitas merek juga merupakan dimensi inti dari
ekuitas merek. Selain itu, loyalitas merek berdampak pada biaya pemasaran yang lebih efisien yaitu biaya mempertahankan pelanggan
jauh lebih murah dari pada menarik pelanggan baru. e. Aset-aset merek yang lain seperti Trade mark, Patern dan
relationship dengan komponen saluran distribusi. Menurut Aaker 2003:66 ekuitas merek menciptakan nilai yang
sama baiknya bagi perusahaan maupun konsumen. seperti halnya manfaat yang telah diberikan ekuitas merek akan menguatkan proses
informasi, rasa percaya diri dan pencapaian kepuasan bagi pelanggan
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk perusahaan akan menguatkan efisiensi dan efektivitas program, loyalitas merek, harga atau laba, perluasan merek,
peningkatan perdagangan, dan keunggulan kompetitif.
II.4 Brand Association Asosiasi Merek II.4.1 Definisi Brand Association Asosiasi Merek