Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji-t

commit to user 90

c. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji-t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lainnya konstant. Tabel 4.31 Hasil Uji-t Seluruh Perusahaan manufaktur Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.302 2.360 -.976 .333 LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089 LnUkuranPersh .094 .076 .134 1.246 .218 LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141 LnStrukturAktv -.454 .162 -.350 -2.806 .007 LnPertumPersh .384 .141 .304 2.717 .009 a. Dependent Variable: LnStrukturModal 1. H1 : ROA X 1 berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β 1 = -0,259 dan P-value variabel ROA yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,089 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Purwoko commit to user 91 2009, Ristianti 2009, Rustantok 2007, Serasquero 2005, Shah dan Khan 2007, dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap Struktur Modal. 2. H2 : Ukuran Perusahaan X 2 berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β 2 = 0,094 dan P-value variabel Ukuran Perusahaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,218 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil ini mendukung penelitian dari Arumsani 2007, Shah dan Khan 2007 dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan ditemukan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Eriotis 2007, Purwoko 2009, Ristianti 2009, Serasquero 2005, yang menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. 3. H3 : Curren Ratio X 3 berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β 3 = -0,377 dan P-value variabel Curren Ratio yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,141 lebih besar dari level of significant yang telah commit to user 92 ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H3 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Curren Ratio tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Eriotis 2007 dan Purwoko 2009 dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Curren Ratio berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. 4. H4 : Struktur Aktiva X 4 berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β 4 = -0,454 dan P-value variabel Struktur Aktiva yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,007 lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Rustantok 2007 dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Struktur Aktiva ditemukan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Dan penelitian Arumsani 2007, maupun Purwoko 2009, dimana hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa Struktur Aktiva berpengaruh signifikan positif terhadap Struktur Modal. commit to user 93 5. H5 :Tingkat Pertumbuhan Perusahaan X 5 berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β 5 = 0,384 dan P-value variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,009 lebih kecil dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Serasquero 2005 dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan ditemukan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Purwoko 2009, yang menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. commit to user 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia

6. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32 Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68 dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. 7. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007- 2009. 8. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva maupun Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007- 2009.