Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

commit to user 37 Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menyusun teori sebagai hasil induksi dan pengantar terhadap fakta pengumpulan informasi.

3.6. Metode Analisis Data

Metode Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah :

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Untuk mengetahui data terdistribusi secara normal digunakan metode statistik non-parametrik kolmogorov-smirnov KS. Level of significant yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal Ghozali, 2009:113. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu residual pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2009:79. Salah satu uji yang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan metode statistik non-parametrik Run Test. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. Level of significant yang digunakan commit to user 38 adalah 0,05. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 itu berarti tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji autokorelasi. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk mengetaui adanya gejala data yang mempunyai varian yang konstan atau sama. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengujian ini adalah dengan melihat pola gambar scaterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scattplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu X adalah Ŷ Y yang telah diprediksi ZPRED dan sumbu Y adalah residual atau SRESID Ŷ-Y Ghozali, 2009: 37. Dasar analisis : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y seacara acak, maka tidak ada heterokedastisitas. commit to user 39 d. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen Ghozali, 2009:25. Jika anatar variabel independen X’s terjadi multikolinieritas sempurna, maka koefisien variabel X tidak dapat ditemukan dan nilai standar error menjadi tak terhingga. Jika multikolinieritas antar variabel X’s tidak sempurna tetapi tinggi maka koefisien regresi X dapat ditentukan, tetapi memiliki nilai standar error tinggi yang berarti nilai koefisien regresi tidak dapat diestimasikan dengan tepat. Multikolinieritas dapat diukur dengan variance inflation factor VIF. VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan bahwa suatu variabel independen dapat dijelaskan oleh variabel lainnya dalam persamaan regresi, atau dapat dikataka VIF adalah 10, apabila nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas.

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda