commit to user
15 1 Saham Biasa.
Para pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden tiap akhir tahun pembukuan apabila perusahaan mendapatkan
keuntungan, namun apabila perusahaan mengalami kerugian maka para pemegang saham tidak akan mendapatkan deviden.
2 Saham Preferent.
Saham preferent merupakan saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian
deviden dan
pembagian kekayaan
dalam pembubaran
perusahaan.
b. Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan.
Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri misalnya cadangan ekspansi, cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-
kejadian yang tidak diduga sebelumnya.
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan yang sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian lagi ditahan perusahaan.
Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut adalah
”keuntungan yang ditahan” retained earning.
commit to user
16
2.3. Struktur Modal
2.3.1. Pengertian Struktur Modal
Riyanto 2001:22 mendefinisikan Struktur Modal adalah sebagai pertimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Rumus perhitungan Struktur Modal adalah sbb:
2.3.2. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara antara modal asing dengan modal sendiri. Malah struktur modal merupakan masalah
yang penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansiil perusahaan. Struktur
modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor di mana faktor tersebut antara lain Riyanto. 2001:297.
1. Tingkat Bunga Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan
ditarik, apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi. 2. Stabilitas dari Earning
Suatu perusahaan yang mempunyai earning yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sebagai akibat dari penggunaan modal
asing. 3. Susunan dari Aktiva
Perusahaan yang sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan kebutuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal
commit to user
17 sendiri. Dan Perusahaan yang sebagian besar aktivitasnya sendiri dari
aktivitas lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek.
4. Kadar Risiko dari Aktiva Makin panjang jangka waktu penggunaan aktiva di dalam perusahaan,
makin besar resikonya. 5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan
Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, maka perusahaan dapat mengeluarkan beberapa golongan securities secara bersama-sama
misalnya saham biasa, saham preferent dan obligasi. Bila perusahaan membutuhkan dana yang tidak begitu besar cukup mengeluarkan satu
golongan securities saja misalnya saham biasa. 6. Keadaan Pasar Modal
Pada umumnya apabila gelombang meninggi para investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham. Berhubung dengan itu
maka perusahaan dalam rangka untuk menjual securities harus menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut.
7. Sifat Manajemen Seorang manajer yang bersifat optimis akan mempunyai keberanian untuk
menanggung resiko yang besar dan lebih berani membiayai pertumbuhan penjualan dengan dana yang berasal dari utang. Sebaliknya seorang
manajer yang bersifat pesimis takut untuk menanggung resiko, akan lebih suka menggunakan dana yang berasal dari sumber intern.
commit to user
18 8. Besarnya Suatu Perusahaan
Suatu perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil
terhadap kemungkinan hilangnya kontrol dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam mengambil keputusan mengenai Struktur Modal menurut Brigham dan Houston 2006:42-
44 adalah : 1. Stabilitas Penjualan.
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil lebih mudah memperoleh pinjaman jika dibanding dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
2. Struktur Aktiva Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan
cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yang dimiliki. 3. Leverage Operasi
Jika hal-hal yang lain sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena interaksi
leverage operasi dan keunggulanlah yang mempengaruhi penurunan penjualan terhadap laba operasi dan arus kas bersih secara keseluruhan.
4. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat cenderung lebih
banyak menggunakan hutang atau mengandalkan modal eksternal dari pada perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.
commit to user
19 5. Profitabilitas
Perusahaan yang tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi pengguanaan hutang yang relatif lebih kecil dengan tingkat pengembalian
yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan dengan dana internal.
6. Pajak Bunga hutang adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan
perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang pada tarif pajak yang tinggi.
7. Pengendalian Pengaruh akibat penerbitan surat-surat hutang vs saham terhadap posisi
pengendalian manajemen bisa mempengaruhi struktur modal. 8. Sikap Manajemen
Sikap manajemen yang lebih konservatif daripada manajemen lainya akan menggunakan jumlah hutang yang lebih kecil dari rata-rata industri,
sementara untuk manajemen yang lainnya berlaku hal yang sebaliknya. 9.
Sikap Pemberi Pinjaman dan Perusahaan Peneliti Kredibilitas Meskipun manajer memiliki analisis tersendiri mengenai leverage yang
tepat bagi perusahaannya namun seringkali sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas sangat berpengaruh terhadap keputusan
struktur modal.
commit to user
20 10. Kondisi Pasar
Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan jangka pendek yang mempunyai pengaruh penting terhadap struktur
modal perusahaan yang optimal. 11. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur modal yang ditargetkan.
12. Fleksibilitas Keuangan Seorang manajer pendanaan yang cakap harus mampu menggunakan
berbagai alternatif dalam memutuskan struktur modal yang digunakan perusahaan.
2.4. Analisis Laporan Keuangan
2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan menurut Myer dalam Munawir 2004:5 adalah : Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua faktor itu adalah faktor neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah
menjadi kewajiban bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan laba ditahan.
2.4.2. Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan
1. Para pemilik perusahaan. Para pemilik perusahaan mengunakan laporan keuangan untuk menilai
hasil-hasil yang telah dicapai dan untuk menilai kemungkinan hasil-
commit to user
21 hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa
menaksir bagian keuntungan yang akan diterima atau perkembangan harga saham yang dimilikinya.
2. Manajer Pemimpin Perusahaan. Manajer Pemimpin Perusahaan mengunakan laporan keuangan
sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
3. Investor.
Investor mengguanakan laporan keuangan untuk mengetahui prospek keuntungan di masa yang akan datang dan perkembangan perusahaan
selanjutnaya. 4. Kreditur dan Bankers.
Para Kreditur dan Bankers sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu
mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari suatu perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta
kredit dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan perusahaan tersebut.
5. Shareholder Pemegang Saham. Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh dan penambahan modal untuk busines plan sanjutnya.
commit to user
22 6. Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan perusahaan. 7. Karyawan.
Karyawan tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan
penilaian atas
kemampuan perusahaan
dalam memberiakan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
8. Masyarakat. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
9. Pemerintah. Pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk menentukan
besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan.
2.4.3. Pengertian Analisis Laporan Keuanggan
Menganalisis Laporan Keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang dikandung dalam suatu laporan keuanggan. Djarwanto 1984:51
mendefinisikan laporan keuanggan sbb : Analisis Laporan Keuangan meliputi penelaahhan tentang hubungan atau
kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan perusahaan memuaskan atau tidak. Analisis dilakukan
commit to user
23 dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk
mengetahui arah perkembangannya. Menurut Brigham 2001:78 Analisis Laporan Keuangan mencakup :
1. Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama. 2.
Evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu.
2.5. Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan proposal ini penulis ingin mengungkapkan hasil penelitian sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan
penelitian ini. Dari beberapa penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda-beda, antara lain:
commit to user
24
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No.
Peneliti Tahun
Variabel Hasil
1. Arumsani
2007 Meneliti Menenai
Market to book ratio, Firm Size,
tangibiliti of Asset dan Firm
Profitability terhadap
penggunaan Leverage
Perusahaan Manufaktur di
Indonesia. Hasil dari penelitian ini
adalah Variabel Market to book ratio dan Variabel
Tangibility of Asset secara parsial berpengaruh positif
terhadap Leverage Perusahaan. Sedangkan
Variabel Firm Size secara parsial tidak berpengaruh
terhadap Leverage Perusahaan.
2. Eriotis,
Vasiliou dan
Neokosmidi 2007
Meneliti mengenai How
firm Characteristics
affect Capital Stucture : an
empirical study Hasil dari penelitian ini
membenarkan hipotesisnya bahwa
terdapat hubungan negatif antara rasio utang dengan
Growth Perusahaan, Liquidity, dan Interest
coverage Ratio. Size muncul untuk
mempertahankan hubungan yang positif dan
seseuai dengan Variabel Dummy ada perbedaan
dalam stuktur modal antara perusahaan dengan
rasio utang lebih besar dari 50 dan rasio utang lebih
rendah dari 50.
3. Purwoko
2009 Meneliti
mengenai Tangible Asset,
Firm Size, Degree of operating
leverage, Sales Growth,
profitability, Liquiditas.
Secara simultan Tangible asset, Firm Size , Degree
of Operating Leverage DOL, Sales Growth
SG, Profitabilitas NPM dan Liquiditas CR
berpengruh secara signifikan terhadap
Struktur ModalDTA.
commit to user
25
Lanjutan Tabel Penelitian Terdahulu
4. Ristianti
2009 Meneliti
mengenai Deviden Payout
ratio, Kepemilikan
manajerial, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan
terhadap keputusan
pendanaan. Hasil dari penelitian ini
adalah Deviden Payout ratio dan kepemilikan
Manajerial tidak berpengaruh terhadap
keputusan pendanaan. Variabel Profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap keputusan
pendanaan. Ukuran Peru sahaan menunjukkan
pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan.
5. Rustantok
2007 Meneliti
mengenai Struktur Aktiva,
Tingkat Pertumbuhan,
Total Aktiva, Profitabilitas
terhadap struktur Modal.
Variabel Struktur Aktiva dan Variabel Tingkat
Pertumbuhan Total Aktiva tidak berpengaruh
signifikan terhadap Struktur Modal. Variabel
Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal.
6. Serrasqueiro
dan Nunes 2005
Meneliti mengenai
Determinants Capital structure
pada perusahaan portugis.
Hasil penelitian menunjukkan Non debt tax
shields dan Size berpengaruh signifikan
positif terhadap debt. Profitability berpengaruh
signifikan negatif terhadap debt. Tangibility, Risk dan
Growth Opportuniti tidak berpengaruh signifikan
terhadap debt.
7. Shah dan
Khan 2007
Meneliti mengenai
Determinant Capital structure
perusahaan Non financial di
Pakistan. Hasil Pengujian
menunjukkan Tangibility berpengaruh significan
terhadap leverage. Size dan Volatility tidak
berpengaruh terhadap leverage. Profitability
berpengaruh negatif terhadap leverage.
commit to user
26
2.6. Kerangka Pemikiran