Uji Normalitas Uji Autokorelasi Ujian Heterokedastisitas Uji Multikolinieritas

commit to user 46

4.2 Analisa Data Dan Pembahasan

4.2.1 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia.

4.2.1.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Dasar dan Kimia One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 23 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.00859336 Most Extreme Differences Absolute .133 Positive .107 Negative -.133 Kolmogorov-Smirnov Z .637 Asymp. Sig. 2-tailed .812 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Besarnya nilai Kolmorov_Smirnov adalah 0,637 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,812 yang jauh di atas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas residual. commit to user 47

b. Uji Autokorelasi

Uji Autokerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Dasar dan Kimia Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .02130 Cases Test Value 11 Cases = Test Value 12 Total Cases 23 Number of Runs 16 Z 1.292 Asymp. Sig. 2-tailed .196 a. Median Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,196 0,05 atau tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji autokorelasi. commit to user 48

c. Ujian Heterokedastisitas

Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sektor Industri Dasar dan Kimia Terlihat pada tampilan grafik scatterplot bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. commit to user 49

d. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Dasar dan Kimia Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.310 6.997 .473 .642 LnROA -.061 .298 -.045 -.205 .840 .656 1.524 LnUkurPersh -.062 .232 -.062 -.269 .791 .589 1.697 LnCR -.378 .511 -.169 -.740 .470 .594 1.683 LnStrukturAktv -.781 .380 -.667 -2.058 .055 .295 3.395 LnPertumPersh .301 .293 .223 1.028 .318 .658 1.521 a. Dependent Variable: LnStukturModal Hasil output SPSS diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel independen mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut terbebas dari multikolinieritas. commit to user 50

4.2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Proses perhitungan dalam analisis regresi linear berganda menggunakan bantuan komputer program SPSS Versi 17 for Windows. Hasil analisis regresi sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Dasar dan Kimia Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.310 6.997 .473 .642 LnROA -.061 .298 -.045 -.205 .840 LnUkurPersh -.062 .232 -.062 -.269 .791 LnCR -.378 .511 -.169 -.740 .470 LnStrukturAktv -.781 .380 -.667 -2.058 .055 LnPertumPersh .301 .293 .223 1.028 .318 a. Dependent Variable: LnStukturModal Hasil pengolahan komputer dapat diketahui persamaan koefisien regresi linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut : LnStrukturModal = 3,310 – 0.061LnROA – 0,062LnUkuranPersh - 0,378LnCR – 0,781LnTrukturAktv + 0,301LnPertumPersh + µ Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : α = 3,310. Apabila variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dianggap konstan atau nol, maka commit to user 51 Struktur Modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009 positif. β 1 = - 0,061. Variabel ROA memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,061. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan ROA sebesar 1 akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,061 atau 6,1. β 2 = - 0,062. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,062. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan Ukuran Perusahaan sebesar 1 akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,062 atau 6,2. β 3 = - 0,378. Variabel CR memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,378. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan CR sebesar 1 akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,378 atau 37,8. β 4 = - 0,781. Variabel Struktur Aktiva memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,781. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan struktur aktiva sebesar 1 akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,781 atau 78,1. β 5 = 0,301. Variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,301. Hal ini mengandung arti bahwa commit to user 52 apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan sebesar 1 akan menaikkan struktur modal sebesar 0,301 atau 30,1. Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap struktur modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Hal ini karena variabel tingkat pertumbuhan mempunyai koefisien regresi yang paling tinggi yaitu sebesar 0,301.

4.2.1.3 Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi R