Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

commit to user 26

2.6. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran adalah tahapan-tahapan pokok berisi informasi tentang objek yang diteliti untuk menganalisis data secara akurat dan kemudian diinterpretasikan untuk dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar keputusan yang diambil dapat lebih efektif. Kerangka pemikiran ini membantu dalam menjelaskan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi atas investasi atau profitabilitasnya tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaanya Brigham dan Weston, 2006:43. Dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal karena perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar akan memiliki tingkat leverage yang lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil. Likuiditas dihitung dengan membandingkan Aktiva lancar dengan hutang lancar, likuiditas yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar likuiditas tinggi dan risiko rendah, tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan Hanafi 2004:37. Semakin tinggi likuiditas maka commit to user 27 perusahaan semakin tidak produktif dan profitabilitasnya pun semakin menurun. Apabila profitabilitas perusahaan semakin menurun maka perusahaan akan menggunakan hutang untuk membiayai investasinya. Hal ini dapat dikatakan bahwa Likuiditas mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Struktur Aktiva dihitung dengan membandingkan antara Aktiva lancar dengan aktiva tetap. Bila struktur Aktivanya tinggi maka Aktiva tetap rendah, dan itu berarti Hutangnya rendah juga. Semakin besar kemampuan perusahaan untuk memberikan jaminan untuk memperoleh pinjaman, maka semakin besar proporsi pinjaman dalam struktur modal, karena semakin mudah perusahaan memperoleh kredit. Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yanag dimiliki Brigham dan Weston, 2006:42. Jadi dapat dikatakan bahwa Struktur Aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap Struktur Modal. Semakin cepat Tingkat Pertumbuhan Perusahaan semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pemenuhan kebutuhan dananya. Perusahaan yang mempunyai Tingkat Pertumbuhan yinggi cenderung menggunakan hutang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tingkat pertumbuhannya rendah. Hal ini dapat dikatakan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal. commit to user 28 Struktur Modal Perusahaan manufaktur dalam sektor Aneka Industri Struktur Modal Perusahaan manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia Struktur Modal Perusahaan manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi Memperhatikan variabel-variabel baik independen maupun dependen yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Mengacu pada kerangka pemikiran di atas, hubungan antara Variabel dalam penelitian ini bersifat kausal yaitu Variabel Independen dinyatakan dalam X yang meliputi ROA, Ukuran Perusahaan, Curren Ratio, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan . Sedangka Variabel Dependen dinyatakan dalam Y yaitu Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam ROA X 1 Ukuran Perusahaan X 2 Curren Rasio X 3 Struktur Aktiva X 4 Tingkat Pertumbuhan Perusahaan X 5 commit to user 29 sektor Aneka Industri, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.

2.7. Hipotesis