Metode dan Teknik Analisis Data
yaitu daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya. Unsur penentu dalam penelitian ini adalah penggunaan kata sapaan bahasa Batak Toba pada
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD anak usia tiga tahun di desa sibuntuon Partur. Dalam hal ini peneliti akan memilah kata sapaan seperti uma, tulang, bapa, namboru,
lae dan lain-lain dan dilanjutakan dengan teknik hubung banding menyamakan dengan bahasa anak seusianya. Kemudian peneliti juga memilah kata sapaan dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau pendidikan, dan lingkungan pesta adat, setelah itu peneliti memilah unsur kata sapaan yang sering digunakan anak
Pendidikan Usia Dini PAUD yang berumur 3 tahun , apakah di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau pendidikan, maupun lingkungan upacara adat
pesta. Berikut adalah contohnya:
Contoh : Lingkungan Keluarga
Taruli Nababan, anak dari pasangan Bapak R.Nababan dan L.Br hombing keluarga ini memiliki tiga orang anak. Taruli adalah anak nomor dua dan berjenis
kelamin perempuan, Anak yang pertama berumur tiga tahun dan berjenis kelamin laki-laki, sedangkan anak kedua berumur satu tahun berjenis kelamin laki-laki. Dalam
berkomunikasi keluarga ini menggunakan bahasa ibu yaitu Batak Toba. Keluarga ini sedang melakukan kegiatan yaitu makan malam bersama.
4. Bapa : Lean ikkan on tu si Taruli
“berikan ikan ini untuk si Taruli”
‘Berikan lauk ini kepada Taruli’
Uma : Nion ikkan on Taruli
“ini ikan ya Taruli” ‘Ini lauk Taruli’
Taruli : Olo uma , olo Bapa gok dope ikkanhu
“ ia Mama, ia Bapa banyak masih ikanku” ‘Mama, Bapak laukku masih banyak’
Dari contoh 4 kata sapaan uma ‘Mama’ dan Bapa ‘Bapak’ yang digunakan Taruli benar, hal ini dilakukan karena Taruli sering melakukan interaksi kepada kedua orang
tuanya, dan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan kata sapaan seperti itu.
Lingkungan Pendidikan Sekolah:
Dalam hal ini anak Taruli berusia tiga tahun mengikuti pendidikan taman bermain play group atau yang lebih sering kita kenal Pendidikan Anak Usia Dini. Guru menyuruh tugas
di rumah menggambar.
7. Pengajar Ibu : Adong nantuari tugas dibaen Ibu ?
“ada semalam tugas dibuat Ibu” ‘Semalam Ibu memberi tugas ya?’
Taruli : Adong guru ,nunga sae hugobbar
“ada Ibu sudah siap di gambar” ‘Ada Ibu, saya sudah siap menggambar’
Ibu : Buan ma Jolo tuson asa Ibu bereng.
“bawakan dulu ke sini biar Ibu periksa” ‘Antar ke depan agar Ibu periksa’
Taruli : Nion guru sambil membawa tugas
“Ini guru” ‘Ini tugas saya Ibu’
Dari percakapan di atas Taruli mampu menguasai kata sapaan yang digunakan dalam lingkungan sekolah guru ‘Ibu’, akan tetapi kata sapaan tersebut bukanlah kata sapaan dalam
bahasa Batak Toba, melainkan Bahasa Indonesia.
Lingkungan Upacara Adat Pesta:
Dalam hal ini Taruli mengenal kata sapaan tulang ‘paman’untuk adik ibu yang kebetulan bertettangga dengan ibu Taruli. Pada saat upacara adat perkawinan Taruli dan
tulang hadir. Berikut percakapan antara Tulang dan Taruli. 8.
Taruli : Tulang, ijo hepeng mi manuhor karupuk.
“Paman, minta duitmu beli kerupuk”
‘Paman,saya minta duit membeli kerupuk’
. Tulang : Dang adong hepeng ni Tulang doba.
“Tidak ada duit Tulang ini” ‘Tulang tidak punya duit.’
Taruli : saribu jalo onhu Tulang.
“ Seribu kuminta Tulang.” ‘Seribu sajaTulang’.
Dari percakapan di atas terlihat jelas bahwa kata sapaan Tulang ‘paman’ yang digunakan tepat, akan tetapi Taruli hanya dapat menggunakan kata sapaan Tulang’ Paman’
apabila sudah sering melakukan interaksi dan terbiasa dan mengenal wajah Tulang ‘Paman’ tersebut. Dengan kata lain apabila ada orang yang sama jenis kelaminnya Tulang laki-laki
Taruli belum tentu menyapanya dengan kata sapaan Tulang.