tidak sesuai dengan norma-norma budaya maka seseorang itu akan mendapatkan nilai negatif, misalnya dituduh sebagai orang yang sombong, angkuh, tak acuh, egois,
tidak beradat, bahkan tidak berbudaya Sibarani,2004:170.
2.1.3 Pendidikan Anak Usia Dini PAUD
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Depdiknas No 17 tahun 2010
Fungsi dan tujuan PAUD berdasarkan PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, fungsi dan tujuan PAUD diatur dalam Pasal 61.
Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan
kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini bertujuan
membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dan
mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial peserta didik pada masa pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif
dan menyenangkan.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pemerolehan Bahasa Pertama
Pemerolehan bahasa pertama terjadi apabila anak yang belum pernah belajar bahasa apapun sampai mulai belajar bahasa untuk pertama kali Nababan,1992:73.
Pemerolehan bahasa pertama adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang kanak-kanak ketika anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak-anak
mempelajari bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa pertamanya. Jadi pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama sedangkan pembelajaran
bahasa berkenaan dengan bahasa kedua Dalam proses perkembangan semua anak manusia yang normal atau
mengalami pertumbuhan yang wajar, memperoleh sesuatu bahasa yaitu bahasa pertama atau bahasa ibu dalam tahun-tahun pertama kehidupannya, kecuali ada
gangguan psikologi, seperti tuli atau alasan-alasan sosial lainnya, hanya anak telah dapat berkomunikasi secara bebas pada saat anak sudah menduduki bangku sekolah
Tarigan, 1987:83. 2.2.2 Psikoliguistik Behaviorisme
Secara etimologi psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata lingusitik. Psikologi mengkaji perilaku berbahasa atau proses berbahasa sedangkan
linguistik mengkaji struktur bahasa Chaer,2002:5. Psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan
kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu seseorang berkomunikasi dan