Menurut Tarigan1987, dalam bukunya Psikolinguistik mengatakan bahwa pemerolehan bahasa itu adalah suatu proses yang digunakan anak-anak untuk
serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua sampai anak dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan yanag paling sederhana dari bahasa yang
bersangkutan. Tarigan juga membahas tentang tahap-tahap pemerolehan prasekolah, ujaran kombinasi, masa sekolah.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Kaseng 1984 dalam bukunya yang berjudul Pemerolehan Struktur Bahasa Anak-Anak Prasekolah membahas
pemerolehan tata bentuk dan tata kalimat anak-anak prasekolah dalam bahasa Bugis. Tata bentuk terdiri dari monomorfem dan polimorfem.
Selain itu Gustianingsih 2002 dalam tesisnya yang berjudul Pemerolehan Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Anak Usia Taman Kanak-Kanak mengatakan
kemampuan anak akan kalimat majemuk merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan dan sekaligus dasar pengajaran di sekolah dasar.
Susanti 2005 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolehan Bahasa Jawa Anak Usia 3-4 Tahun, membahas tahap-tahap pemerolehan bahasa yang terdiri atas
tahap perkembangan tata bahasa dan tahap tata bahasa menjelang dewasa. Susanti juga membahas kalimat sederhana yang dihasilkan oleh anak usia 3-5 tahun dalam
bahasa Jawa, yaitu kalimat S-P,S-P-K,K-S-P. Fauzi 2000 dalam skripsinya yang berjudul Pemerolehan Bahasa Anak-
Anak Usia 0-5 Tahun: Analisis Psikolinguistik, membahas tentang tahap-tahap pemerolehan bahasa yang terdiri atas tahap perkembangan prasekolah dan tahap
perkembangan kombinator. Tahap perkembangan prasekolah meliputi tahap meraba,
tahap holofrastik, tahap kalimat dua kata tahap perkembangan tata bahasa dan tahap kombinasi penuh. Tahap perkembangan kombinaton meliputi perkembangan negatif,
perkembangan interogatif, dan perkembangan sistem bunyi. Fauzi juga membahas tentang perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang berada di desa Sibuntuon Partur, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Januari 2012.
3.2 Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh KBBI,2003: 994. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak-anak dari Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD, anak usia tiga tahun di desa Sibuntuon Partur, kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Penulis mengambil delapan orang anak untuk
dijadikan sebagai narasumber, lima orang berjenis kelamin perempuan dan tiga orang berjenis kelamin laki-laki. Akan tetapi setiap narasumber yang akan diteliti harus
memenuhi kriteria-kriteria di antaranya, berusia maksimum tiga tahun, merupakan penduduk setempat, sehat jasmani dan rohani, bahasa pertamanya adalah bahasa
Batak Toba.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang harus dilaksanakan, dan teknik adalah cara melaksanakan metode. Sebuah penelitian ilmiah haruslah berdasarkan fakta-fakta
untuk mendukung kebenaran, sedangkan metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu yang bersangkutan. Metode yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah metode simak Sudryanto, 1993:133. Maksudnya
di sini adalah menyimak kata sapaan bahasa Batak Toba dari anak yang berasal dari Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dan berusia tiga tahun di desa Sibuntuon Partur.
Kata sapaan yang diperoleh dari tuturan anak tersebut kemudian dijabarkan dalam suatu teknik rekam, yaitu merekam semua kata sapaan bahasa Batak Toba yang
terdapat dalam tuturan pada anak usia tiga tahun tersebut dengan menggunakan alat perekam HP Nokia X2-01. Setelah itu dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu mencatat
semua data yang telah terkumpul. Metode simak memiliki teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap
Sudaryanto, 1993:134. Peneliti tidak terlibat dalam dialog, konversasi, imbal wicara atau tidak ikut serta dalam proses pembicaraan anak-anak yang saling berbicara,
antara anak dengan anak seusianya, lingkungan sekolah atau lingkungan bermain, anak dengan orang tuanya lingkungan keluarga antara anak dengan orang-orang di
sekelilingnya lingkungan pesta adat. Peneliti hanya sebagai pemerhati dan menyimak apa yang dikatakan apa yang dibicarakan oleh anak-anak yang saling
berbicara. Selanjutnya teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan peneliti ketika menerapkan metode simak dengan teknik lanjutan di atas.
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode adalah cara kerja yang teratur dengan berpikir baik untuk mencapai suatu maksud. Dapat juga dikatakan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna menghasilkan tujuan yang sempurna Sudaryanto, 1993:26. Dalam mengkaji data digunakan teknik dasar
berupa teknik pilah unsur penentu. Teknik pilah unsur penentu memiliki suatu alat