27
2.8 Penatalaksanaan Asma Bronkial
Penatalaksanaan Asma Bertujuan
14
: a. Menghilangkan dan mengendalikan gejala Asma, agar kualitas hidup meningkat,
b. Mencegah eksaserbasi akut, c. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin,
d. Mempertahankan aktivitas normal termasuk latihan jasmani dan aktivitas lainnya, e. Menghindari efek samping obat,
f. Mencegah terjadinya keterbatasan aliran udara ireversibel, dan
g. Meminimalkan kunjngan ke gawat darurat.
Pada prinsipnya penatalaksanaan Asma diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu
14
: 1. Penatalaksanaan Asma Akut
Serangan  akut  adalah  keadaan  darurat  dan  membutuhkan  bantuan  medis  segera, Penanganan  harus  cepat  dan  sebaiknya  dilakukan  di  rumah  sakitgawat  darurat.
Kemampuan  pasien  untuk  mendeteksi  dini  perburukan  asmanya  adalah  penting, agar  pasien  dapat  mengobati  dirinya  sendiri  saat  serangan  di  rumah  sebelum  ke
dokter. Dilakukan penilaian berat serangan berdasarkan riwayat serangan, gejala, pemeriksaan  fisis  dan  bila  memungkinkan  pemeriksaan  faal  paru,  agar  dapat
diberikan  pengobatan  yang  tepat.  Pada  prinsipnya  tidak  diperkenankan pemeriksaan faal paru dan laboratorium yang dapat menyebabkan keter-lambatan
dalam pengobatantindakan.
Universitas Sumatera Utara
28
2. Penatalaksanaan Asma Kronik Pasien asma kronik diupayakan untuk dapat memahami sistem penanganan asma
secara  mandiri,  sehingga  dapat  mengetahui  kondisi  kronik  dan  variasi  keadaan asma.  Anti  inflamasi  merupakan  pengobatan  rutin  yang  yang  bertujuan
mengontrol  penyakit  serta  mencegah  serangan  dikenal  sebagai  pengontrol, Bronkodilator  merupakan  pengobatan  saat  serangan  untuk  mengatasi
eksaserbasiserangan, dikenal sebagai pelega. Pada  masa  anak  terjadi  proses  tumbuh- kembang  fisis,  faal,  imunologi,  dan
perilaku yang memberi peluang sangat besar untuk dilakukannya upaya pencegahan, kontrol, self-management,  dan  pengobatan  Asma.  Penatalaksanaan  Asma  yang  baik
harus disokong oleh pengertian tentang peran genetik, alergen, polutan, infeksi virus, dan psikologis pasien beserta keluarga. Pendidikan dan penjelasan tentang Asma pada
pasien  dan  keluarga  merupakan  unsur  penting  penatalaksanaan  Asma.  Perlu penjelasan  sederhana  tentang  proses  penyakit,  faktor  risiko,  penghindaran  pencetus,
manfaat dan cara kontrol lingkungan, cara mengatasi serangan akut, pemakaian obat dengan  benar,  serta  hal  lain  yang  semuanya  bertujuan  untuk  meminimalkan
morbiditas  fisis  dan  psikis  serta  mencegah  disabilitas.  Bila  ditangani  dengan  baik maka pasien  Asma  dapat  memperoleh  kualitas  hidup  yang  sangat  mendekati  orang
sehat normal, dengan fungsi paru normal walaupun tetap menunjukkan saluran napas yang hiperresponsif.
48
Universitas Sumatera Utara
29
2.9 Kerangka Konsep