49
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Penderita Asma Bronkial
5.1.1 Sosiodemografi
a. Umur dan Jenis Kelamin
Proporsi penderita Asma Bronkial yang rawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2011-2013 berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada
gambar 5.1 di bawah ini.
Gambar 5.1 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Asma Bronkial
Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin yang Rawat Inap di RSUD Arifin Achmad Tahun 2011-2013
Berdasarkan gambar 5.1 di atas, dapat dilihat bahwa penderita Asma Bronkial berjenis kelamin laki-laki memiliki proporsi tertinggi pada kelompok umur 18 tahun
yaitu sebesar 16,5 dan proporsi terendah pada kelompok umur 45 tahun yaitu
Universitas Sumatera Utara
50
10,1. Pada penderita Asma Bronkial berjenis kelamin perempuan, proporsi tertinggi terjadi pada kelompok usia 45 tahun yaitu sebesar 27,5 dan proporsi terendah
terjadi pada kelompok umur 18 tahun yaitu sebesar 9,7. Asma dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Berdasarkan data
Global Initiative for Asthma GINA, prevalensi Asma lebih tinggi pada kelompok usia anak-anak.
9
Di Amerika, prevalensi Asma pada orang dewasa lebih rendah dibandingkan pada anak-anak, yaitu sekitar 3-5.
50
Sementara itu, hasil studi yang dilakukan oleh Australian Institute of Health and Welfare 2007 menunjukkan
prevalensi Asma pada kelompok anak berusia 8-9 tahun adalah 20,3.
51
Proporsi penderita Asma Bronkial berusia 18 tahun berjenis kelamin laki- laki lebih tinggi dibandingkan proporsi penderita berjenis kelamin perempuan pada
kelompok umur yang sama. Perbandingan proporsi penderita Asma Bronkial usia 18 tahun berjenis kelamin perempuan dan laki-laki adalah 9,7:16,5 = 1:1,7. Hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pria merupakan risiko untuk Asma pada anak. Sebelum usia 14 tahun, prevalensi Asma pada anak laki-laki adalah 1,5-2 kali
dibanding anak perempuan.
14
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Renata Engler, dkk dari American College of Allergy, Asthma and Immunology ACAAI mengungkapkan bahwa wanita dewasa
memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami Alergi, Asma, dan penyakit Autoimun dibandingkan dengan pria dewasa. Hasil penelitian menunjukkan respon imun Ig-G
yang lebih tinggi terjadi pada wanita, sementara respon imun Ig-E yang lebih tinggi terjadi pada laki-laki. Disamping itu, hormon reproduksi wanita seperti estrogen dan
progesteron memengaruhi kerja pipa bronkial dan otot-otot bronkial.
52
Peningkatan
Universitas Sumatera Utara
51
kadar hormon progesteron pada masa kehamilan menyebabkan peningkatan laju pernapasan.
53
b. Agama