Anatomi dan Fisiologi Paru

7 berlebihan ini terjadilah penyempitan saluran nafas secara menyeluruh. Asma merupakan penyakit obstruksi kronik saluran napas yang bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Berbagai penyebab dapat mengubah suatu keadaan Asma kronik menjadi akut bahkan memburuk. 24

2.2 Anatomi dan Fisiologi Paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru memiliki dua bagian yaitu paru-paru kanan Pulmo dekster yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri Pulmo sinister yang terdiri atas 2 lobus. Paru- paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam Pleura visceralis dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar Pleura parietalis. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus. 25 Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen masuk melalui hidung dan mulut, kemudian disalurkan melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli. Oksigen yang masuk kemudian terikat dengan hemoglobin sel darah merah setelah menembus membran alveoli-kapiler. Oksigen tersebut kemudian dibawa ke jantung dan kemudian dipompa di dalam arteri ke seluruh bagian tubuh. Dalam paru- Universitas Sumatera Utara 8 paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli, dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea, dikeluarkan melalui hidung dan mulut. 26 Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan eksterna 26 : a. Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveoli dengan darah luar. b. Arus darah melalui paru-paru. c. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah tepat dapat mencapai semua bagian tubuh. d. Difusi gas yang menembus membran pemisah alveoli dan kapiler.

2.3 Patofisiologi Asma Bronkial