Jolanda Dessye Parinussa, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay - Two Stray Terhadap Kemampuan
Membaca dan Kemampuan Berbicara Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metodologi penelitian yang akan dikemukakan terlebih dahulu oleh penulis yaitu metode penelitian dan desain penelitian. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan
sebagai berikut ini.
3.1.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara dua variabel
atau lebih atau untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lainnya dengan diberikannya perlakuan yang dikenakan pada subjek penelitian.
Menurut Ruseffendi 2010: 35, penelitian eksperimen atau percobaan experimental research adalah penelitian yang benar-benar dilakukan untuk melihat
hubungan sebab-akibat. Perlakuan yang kita terhadap, variabel bebas kita lihat hasilnya pada variabel terikat. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian
eksperimen dimana subjek tidak dikelompokkan secara acak. Menurut Ruseffendi 2010: 47, siswa tidak dikelompokan secara acak
sehingga harus di upayakan agar kelompok-kelompok tersebut serupa mungkin. Kedua kelompok masing-masing eksperimen dan kontrol dilakukan pretes dan
setelah selesai pembelajaran dilakukan postest. Metode eksperimen quasi dipandang relevan digunakan karena 1 terpusat
pada pemecahan masalah yang aktual, 2 data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dianalisis kemudian disimpulkan, dan 3 adanya kelompok
kontrol dan sampel yang dipilih. Kelas eksperimen diberikan perlakuan treatment dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray dan
kelompok kontrol diberikan pembelajaran konvensional.
Jolanda Dessye Parinussa, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay - Two Stray Terhadap Kemampuan
Membaca dan Kemampuan Berbicara Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Fraenkel Wallen Syamsuddin A. R., Vismaia S. Damaianti, 2007: 162, penelitian eksperimen kuasi eksperimen semu mempunyai tiga
karakteristik. 1
adanya kelompok kontrol. 2
siswa ditarik secara rambang acak dan ditandai untuk masing-masing kelompok. 3
sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Selama proses pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer ditambah
dua atau tiga orang guru dan guru bahasa Indonesia bertindak sebagai pengajar, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.
3.1.2 Desain Penelitian