Jolanda Dessye Parinussa, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay - Two Stray Terhadap Kemampuan
Membaca dan Kemampuan Berbicara Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.6 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Kristen YPKPM Ambon tahun ajaran 2012-2013 yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VIII-1,
kelas VIII-2, dan kelas VIII-3 berjumlah 85 siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto 2010:173, populasi adalah, “keseluruhan subjek penelitian”. Apabila
sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Lebih lanjut Surakhmad 1998: 93
mengemukakan bahwa, “Populasi adalah sasaran yang ingin dicapai atau diselidiki, baik berupa manusia, gejala-
gejala, nilai tes, peristiwa dan sebagainya”. Sugiyono 2
012: 61 mengatakan “Bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Mengingat waktu dan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini sangat terbatas, tidak mungkin semua populasi dapat diteliti. Oleh karena itu, untuk
memperoleh data yang dapat mewakili semua populasi digunakan sampel. “Mengenai besarnya sampel tidak ada ketentuan yang baku atau rumus yang pasti. Sebab
keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada besar atau banyaknya. Adapun sebagian yang diambil dari populasi
disebut sampel” Sudjana, 2005: 7. Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik random sampling yaitu menentukan kelas untuk dijadikan sampel penelitian di mana pemilihan kelasnya dilakukan dengan cara undian
Taniredja, 2011:35. Adapun kelas yang digunakan dari hasil random kelas yaitu kelas VIII-1 dan VIII-2 yang terpilih untuk dijadikan sampel penelitian. Kelas VIII-1
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray dan kelas VIII-2 menggunakan model pembelajaran konvensional.
Jolanda Dessye Parinussa, 2013 Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay - Two Stray Terhadap Kemampuan
Membaca dan Kemampuan Berbicara Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian dan saran yang dikemukakan berdasarkan temuan di lapangan selama penelitian dilakukan berkenaan dengan
pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe Two Stay-Two Stray terhadap kemampuan membaca dan kemampuan berbicara siswa kelas VIII SMP Kristen
YPKPM Ambon. Penarikan kesimpuan dilakukan sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis.
5.1 Simpulan
Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray dalam pembelajaran membaca dan pembelajaran berbicara merupakan model yang diuji cobakan dalam
penelitian ini. Dengan model pembelajaraan kooperatif tipe Two Stay-Two Stray siswa diarahkan pada kemampuan membaca yang efektif agar mereka bisa menguasai
bahan bacaan yang dibaca dan dapat memiliki kemampuan berbicara yang bisa terstruktur dengan baik dalam mengungkapkan pendapat yang dikemukakan. Untuk
itu tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran membaca dan berbicara ini diharapkan agar siswa memperoleh pengetahuan dengan menggunakan model
pembelajaraan kooperatif tipe Two Stay-Two Stray. Temuan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Model pembelajaraan kooperatif tipe Two Stay-Two Stray terbukti dapat
berpengaruh dalam kemampuan membaca siswa kelas VIII SMP Kristen YPKPM Ambon Tahun Ajaran 2012-2013.
Dari hasil kegiatan membaca sebelum dan sesudah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray diberlakukan terhadap pembelajaran berbicara terdapat
peningkatan, di mana pada tes awal diperoleh nilai 67,96 skor ini dapat dikategorikan dalam nilai rata-rata cukup. Pada tes akhir rata-rata nilai tes