gagal, maka akan terjadi infeksi Virus Epstein Barr yang fatal atau kronis.
22
Untuk mengaktifkan virus ini, dibutuhkan suatu mediator. Kebiasaan untuk
mengkonsumsi ikan asin secara terus menerus mulai dari masa kanak-kanak, merupakan mediator utama yang dapat mengaktifkan virus ini sehingga menimbulkan
carcinoma nasopharynx. Mediator di bawah ini dianggap berpengaruh untuk timbulnya carcinoma nasopharynx yaitu :
a. Ikan asin, makanan yang diawetkan dan nitrosamin. b. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup.
c. Sering kontak dengan zat-zat yang dianggap karsinogen, seperti : benzopyrenen, benzoanthracene, gas kimia, asap industri, asap kayu, beberapa ekstrak tumbuhan.
d. Ras dan keturunan e. Radang kronis di daerah nasofaring
b. Faktor KimiaLingkungan
23
Faktor kimia erat hubungannya dengan faktor lingkungan, dimana bahan kimia merupakan karsinogenik yang banyak ditemukan di lingkungan manusia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Clifford 1978 di New York, diduga asap yang berasal dari kayu putih dah kayu cendana yang dipakai sebagai bahan baker
dalam gubuk-gubuk dengan ventilasi yang kurang baik memegang peranan sebagai penyebab timbulnya carcinoma nasopharynx. Spesimen yang diambil dari jelaga pada
gubuk-gubuk diperiksa di Institut Memorial Sloan Kettering di New York. Dari hasil analisa ditemukan zat yang mengandung benzopyren, benzoanthracene,
Universitas Sumatera Utara
tinggi. Suku Bantu dan Nilo-Hamitic yang hidup dalam gubuk-gubuk kecil di
daerah yang sangat tinggi dari permukaan laut dengan ventilasi yang kurang baik serta tempat memasak memakai kayu bakar sering menderita rhinitis vasomotorika
dengan mengeluarkan cairan kental. Clifford yakin cairan ini mengandung suatu zat karsinogenik, sehingga insidens penyakit carcinoma nasopharynx lebih tinggi pada
suku-suku tersebut apabila dibandingkan dengan orang-orang yang hidup di daerah dengan ketinggian yang lebih rendah dari permukaan laut serta menempati rumah-
rumah dengan ventilasi yang baik.
c. Faktor Makanan
17
Kebiasaan makan ikan yang diasinkan pada penduduk Cina selatan, dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan carcinoma nasopharynx. Menurut
Dr Budianto Angka kejadian kanker nasofaring memang cukup tinggi pada golongan
nelayan tradisional di Hong Kong yang mengkonsumsi ikan asin, Penelitian internasional di Hongkong menyebutkan bahwa ikan asin adalah
makanan yang popular di Cina Selatan dan merupakan faktor penyebab timbulnya carcinoma nasopharynx. Teori ini didasarkan pada tingginya angka kejadian penyakit
ini pada golongan nelayan tradisional di Hongkong. Mereka mengonsumsi ikan asin dalam jumlah besar, dan kurang konsumsi vitamin, buah, dan sayuran segar.
Penelitian yang dilakukan oleh Mi Yu di Hongkong pada tahun 1986 terhadap 250 penderita carcinoma nasopharynx ditemukan bahwa pada orang yang lebih lama
Universitas Sumatera Utara
besar 7,5-37,3 kali dari pada orang-orang yang lebih singkat mengkonsumsi ikan yang diasinkan.
22
d. Faktor Pekerjaan