Kerangka konsep Karakteristik Penderita Carsinoma Nasopharynx Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka konsep Karakteristik Penderita Carsinoma Nasopharynx

1. Sosiodemografi terdiri dari : Umur Jenis kelamin Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Status perkawinan Daerah tempat tinggal. 2. Keluhan utama 3. Stadium klinis 4. Letak carcinoma 5. Penatalaksanaan medis 6. Lama rawatan rata-rata 7. Keadaan sewaktu pulang

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penderita carcinoma nasopharynx adalah penderita yang dinyatakan menderita carcinoma nasopharynx berdasarkan diagnosa dokter yang dicatat pada kartu status penderita yang ada di rekam medik. 3.2.2. Umur adalah usia penderita carcinoma nasopharynx sesuai dengan yang tercatat pada kartu status di rekam medik dibedakan atas: 18 1. 30 tahun 2. 30-39 tahun 3. 40-49 tahun 4. 50-59 tahun 5. ≥ 60 tahun Universitas Sumatera Utara 3.2.3. Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita carsinoma nasopharynx yang tercatat pada kartu status di rekam medik dibedakan atas: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4. Suku adalah rasetnik bangsa yang melekat pada diri penderita carcinoma nasopharynx sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Pak-pak 2. Jawa 3. Melayu 4. Nias 5. Tionghoa 6. Aceh 3.2.5. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh penderita carcinoma nasopharynx sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Islam 2. Kristen Protestan 3. Kristen Katolik 4. Budha 5. Hindu 3.2.6. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang dilalui oleh penderita carcinoma nasopharynx sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Pendidikan Dasar 2. Pendidikan Menengah 3. Pendidikan Tinggi 4. Tidak Tercatat Universitas Sumatera Utara nasopharynx sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. PNSPensiunan 2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta 4. IRT 5. Pelajar 6. Petani 7. Tidak bekerja 8. Lain-lain 3.2.8. Status perkawinan adalah riwayat perkawinan penderita carcinoma nasopharynx sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Kawin 2. Tidak kawin 3.2.9. Daerah tempat tinggal adalah tempat dimana penderita carcinoma nasopharynx tinggal dan menetap sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Medan 2. Luar Medan 3.2.10. Keluhan utama adalah keluhan penderita carcinoma nasopharynx yang menyebabkan penderita datang ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Adanya benjolan di leher 2. Perdarahan dari hidung epistakis 3. Telinga berdenging tinnitus 4. Sakit kepala 5. Benjolan di leher + epistakis 6. Benjolan di leher + sakit kepala Universitas Sumatera Utara berdasarkan diagnosa dokter sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Stadium I 2. Stadium II 3. Stadium III 4. Sadium IV Untuk analisa statistik stadium klinis dikategorikan menjadi: 1. Stadium Dini stadium I dan II 2. Stadium Lanjut stadium III dan IV 3.2.12. Letak carcinoma adalah letak carcinoma pada penderita carcinoma nasopharynx berdasarkan diagnosa dokter sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Kanan 2. Kiri 3. Kanan + Kiri 4. Tidak tampak 3.2.13. Penatalaksanaan medis adalah usaha yang diberikan kepada penderita sehubungan dengan tindakan penyembuhan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Radioterapi 2. Kemoterapi 3. Operasi 4. Radioterapi+Kemoterapi 5. Lain-lain Untuk analisa statistik Penatalaksanaan medis dikategorikan menjadi: 1. Bedah 2. Non Bedah Universitas Sumatera Utara Lama Rawatan rata-rata adalah lama rawatan yang dijalani penderita carcinoma nasopharynx dari hari pertama masuk sampai hari terakhir perawatan di Rumah Sakit Elisabeth Medan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status. 3.2.15. Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi penderita carcinoma nasopharynx pada waktu keluar dari Rumah Sakit Elisabeth Medan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status dibedakan atas: 1. Pulang berobat jalan 2. Pulang atas permintaan sendiri 3. Meninggal Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN