Pengertian Carcinoma Nasopharynx Epidemiologi 1. Distribusi Carcinoma Nasopharynx Berdasarkan host Berdasarkan tempat

organ di sekitarnya . 16

2.3. Pengertian Carcinoma Nasopharynx

Carcinoma nasopharynx adalah keganasan tumor pada bagian atas faring nasopharynx dan merupakan salah satu jenis carcinoma yang memiliki prognosisburuk dikarenakan posisi tumor yang berdekatan dengan dasar tengkorak dan berbagai struktur penting lain. Menurut Harry Asroel, carcinoma nasopharynx adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah nasopharynx dengan predileksi di fosa Rossenmuller dan atap nasopharynx. 17

2.4. Pertumbuhan

9 - Nasopharynx terletak pada saluran nafas bagian atas di belakang cavumnasi berbentuk kerucut terpotong. Daerah tetangga nasopharynx adalah rongga hidung, tuba eustachius dan basis kranii. Pertumbuhan tumor pada daerah tetangga menimbulkan manifestasi klinis tertentu. Dalam pertumbuhan carcinoma nasopharynx dikenal tiga bentuk yaitu ulkus, nodul dan eksofitik. 2.4.1. Bentuk Ulkus Bentuk ulkus paling banyak dijumpai di dinding posterior nasopharynx atau fossa Rossenmuller yang lebih dalam dan sebagian kecil di dinding lateral. Biasanya Universitas Sumatera Utara bagian lateral atau ke atap nasopharynx dan tulang basis cranium . Adapun gambar anatomi dari telinga manusia yang menunjukkan fosa Rossenmuller dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1.2. Irisan telinga yang memperlihatkan fosa Rossenmuller 16

2.4.2. Bentuk Nodul

Bentuk nodul paling banyak muncul di area tuba eustachius dan infiltrasi pada sekitar tube diikuti obliterasi yang menimbulkan gangguan pendengaran. Tumor meluas pada petrospenoindal dan tumbuh di sekitar beberapa syaraf cranial namun tidak menimbulkan gangguan neurologik.

2.4.3. Bentuk Eksofitik

Bentuk eksofitik biasanya polipoid non ulseratif, muncul dari bagian atap, mengisi cavum nasopharynx dan mendorong palatum mole meluas ke cavum nasi yang menimbulkan penyumbatan pada hidung. Tumor ini mudah nekrosis dan perdarahan dengan manifestasi klinik epistakis. Universitas Sumatera Utara 2.5. Epidemiologi 2.5.1. Distribusi Carcinoma Nasopharynx

a. Berdasarkan host

Penelitian Soetjipto 1989 di RSCM Jakarta, ditemukan penderita carcinoma nasopharynx pada umur 8 sampai 83 tahun dan terbanyak pada umur 40-49 tahun sebanyak 176 orang 26,71. 18 Penelitian Adnan 1996 di RSUP Haji Adam Malik Medan ditemukan penderita carcinoma nasopharynx terbanyak pada umur 40-49 tahun yaitu 22,86 , pada umur 50-59 tahun yaitu 21,43 , umur termuda adalah 13 tahun dan umur tertua adalah 76 tahun. 7 Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan, ditemukan bahwa penderita carcinoma nasopharynx lebih banyak pada laki-laki dibanding perempuan. Hasil penelitian Soetjipto 1989 di RSCM Jakarta diperoleh perbandingan antara pasien laki-laki dengan perempuan yaitu 2-3:1. 17 Penelitian Adnan 1996 terhadap penderita carcinoma nasopharynx di RSUP Haji Adam Malik diperoleh perbandingan laki-laki dengan perempuan yaitu 3,67:1. 8

b. Berdasarkan tempat

Insidens carcinoma nasopharynx tertinggi di dunia dijumpai pada penduduk Universitas Sumatera Utara angka rata-rata 30-50 100.000 penduduk per tahun. 14 Jenis keganasan ini sangat jarang ditemukan di daratan Eropa dan Amerika Utara, yaitu dengan angka kejadian kurang dari 1 di antara 100,000 penduduk 19 Menurut Roezin, dkk 2000 di Indonesia kejadian carcinoma nasopharynx hampir merata di setiap daerah. Di RSCM Jakarta ditemukan lebih dari 100 kasus carcinoma nasopharynx setahun, di RS Hasan Sadikin Bandung rata-rata 60 kasus, di daerah Ujung Pandang penderita carcinoma nasopharynx sebanyak 25 kasus, di daerah Palembang sebanyak 25 kasus, di daerah Denpasar sebanyak 15 kasus dan 11 kasus di Padang dan Bukittinggi. 20

c. Berdasarkan waktu