Alat Pengupulan Data Metode penelitian Yang Digunakan

tanpa terlebih dahulu mempersiapkan clan membatasi kerangka yang akan diamati, disebut observasi non sistematik. Jadi penulis mengobservasi guru dan peserta, didk untuk mendapatkan data secara langsung dengan cara pengamatan dan pencatatan dengan apa yang diteliti. Dan observasi yang digunakan adalah observasi non pertisipan yaitu peoses pengamatan dimana peneliti tidak ambit bagian dan aktifitas objek yang diteliti. Hal ini senada dengan ungkapan Sutrisno Hadi sebagai berikut : observasi non partisipan adalah yang observasi dilaksanakan jika unsur partisipan sama sekali tidak ada didalamnya. 19 Selanjutnya hat-hat yang perlu diobsevasi yaitu guru kelompok B4 dalam kegiatan belajar mengajar, dan keaktifan peserta didik dalam menerima pelajaran, metode ini penulis jadikan sebagai metode pokok. b. Metode interview Interview adalah suatu tanya jawab lisan, dimana terdapat dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang sate dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinganya sendiri. 20 Sedangkan menurut Husain Usman, interview adalah tanya jawab lisan 19 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I, Yogyakarta,Yayasan penerbit Fakultas psikologi UGM, 1956, h. 142 20 Kartini Kartono, Op. Cit., h. 171 antara dua orang lebih secara langsung. 21 Sedangkan menurut Kartini Kartono interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berharap berbincang-bincang. 22 Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa metode interview merupakan salah satu alat untuk memperoleh informasi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung antar dua orang atau lebih serta dilakukan secara lisan. Untuk memperoleh data yang valid dan kredibel penulis menggunakan jenis interview bebas terpimpin, sebagaimana yang dijelaskan oleh Sutrisno Hadi, yaitu dalam interview bebas terpimpim, penginterview menyiapkan kerangka-kerangka pertanyaan untuk disajikan tetapi cara bagaimana pertanyaan itu diajukan sama sekali diserahkan kepada kebijakan interview. 23 Metode ini penulis gunakan mewawancari kepala sekolah dan guru kelompok B4 tentang penerapan metode bercerita dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitif anak. c. Metode Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto Dokumentasi adalah Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat 21 Husaeni Usman, Metodologi Penelitian Sosial, PT Bumi Aksara, Jakarta: h.57-58 22 Kartini Kartono, Op. Cit. 23 Sutrisno Hadi, Op. Cit., h. 99 kabar, majalah, prasati, notulen rapat, legger, dan sebagainya. 24 Sedangkan menurut Soejono Trimo, dokumentasi adalah semua bahan pustaka, baik berbentuk tulisan, cetakan, maupun dalam bentuk rekaman lainnya, seperti pica suara, video, tape, film. Gambar dan photo. 25 Metode ini penulis gunakan sebagai pengumpul data tentang kemampuan berbahasa anak, juga mengenai sejarah berdirinya RA AR – RUSYDAH I Kedaton Bandar Lampung, kondisi peserta didik, kondisi guru, kondisi sara dan prasarana

4. Metode analisis Data

1. Reduksi Data Miles dan Huberman mengemukakan, reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pads penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar, yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 26 24 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h.238 25 Soejono Trimo, Pengantar Ilmu Dokumentasi, Remadja Karya, Bandung, 1987:h..7 26 Imam suprayogo dan Tabroni, Metode Penelitian Sosial Agama, Bandung: Remaja Rusdakarya, 2003, h.194 2. Data display Data display adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan mendisplaykan data, maka akan mumudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan keda selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. 3. Verifikasi data dan penarikan kesimpulan Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan ketiga dari kegiatan analisis data. Kegiatan ini terutam dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap hasil analisis, menjelaskan pula urutan dan mencari hubungan diantara dimdnsi-dimensi yang diuraikan. 27 Jadi walaupun data telah disajikan dalam bahasa yang dapat dipahami, hal itu tidak berarti analisis data telah berakhir melainkan masih harus ditarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dituangkan dalam bentuk pernyatan singkat sebagai temuan penelitian berdasarkan data yang telah dikumpulkan supaya mudah dipahami maknanya. Dari data yang sudah diperoleh dan penelitian ini tentunya tidak akan ada arti apa-apa, jika belum dilakukan pengolahan atau analisa. Sehingga nantinya akan mendapatkan kesimpulan sesuai dengan apa yang diharapakan dari penelitian ini. 27 Lexy.J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000, h.103 Dalam penelitian ini untuk menganalisis data yangsudah terkumpul maka penulis akan menggunakan cara berfikir induktif atau mengumpulkan bukti-bukti khusus yang kemudian ditarik satu kesimpulan yang bersifat umum. seperti yang diungkapkan oleh Sutrisno Hadi bahwa “Berfikir induktif adalah berangkat dan fakta khusus, peristiwa-peristiwa y ang kongkrit itu lalu ditarik kesimpulan yang bersifat umum”. 28 Jadi disini penulis akan menggunakan model penelitian Icualitatif dimana penulis akan melihat data-data dilapangan, yang kemudian diolah pada akhimya penulis akan dapat menggunakan atau meneragkan dan apa yang penulis teliti yakni tentang melipat bentuk sederhana dalam meningkatkan fisik motorik halus anak. 28 Sutrisno Hadi, Op. Cit., hal. 206

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK DIDIKKELOMPOK B Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Pada Anak Didikkelompok B Tk Dharma Wanita Tawangrejo Tahun Pelajaran 2015.

0 2 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS LIPAT PADA Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Lipat Pada Anak Kelompok A Raudhatul Athfal Perwanida Lalung Kabupaten Karanganyar Tahun

0 0 16

PENDAHULUAN Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Lipat Pada Anak Kelompok A Raudhatul Athfal Perwanida Lalung Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012-2013.

1 2 5

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS LIPAT PADA Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Lipat Pada Anak Kelompok A Raudhatul Athfal Perwanida Lalung Kabupaten Karanganyar Tahun

0 1 10

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Melipat Kertas pada Kelompok A TK Sabilul Falah Jetis, Baki, Sukoharjo.

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT/ORIGAMI BAGI ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat/Origami Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Pada Semester II Tahun 2011/2012.

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT/ORIGAMI PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat/Origami Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Pada Semester II Tahun 2011/2012.

0 3 23

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Melipat Kertas Pada Anak Klas B Tk Aba Merbung Klaten Selatan Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Melipat Kertas Pada Anak Klas B Tk Aba Merbung Klaten Selatan Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 0 17

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK MELALUI KEGIATAN MOTORIK HALUS DI RAUDHATUL ATHFAL UMDI JABAL NUR KOTA PAREPARE

0 0 64