Universitas Sumatera Utara
kontribusi terhadap pencapaian tersebut.Jadi yang dinilai adalah sifat-sifat dari pegawai dan kontribusi terhadap kerja,antara lain:
1 Semanagt kerja
2 Loyalitas
3 Kerja sama
4 Kehadiran
5 Penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu.
Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi.
Produktivitas kerja dipengaruhi beberapa factor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain,
sepertin, tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan,
jaminan social, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi,sarana produksi, manajemen, dan prestasi.
2.1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja
Setiap Perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi.
Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa factor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun factor
lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi , gizi dan kesehatan,tingkat penghasilan,
jaminan social, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen, dan prestasi.
Menurut Simanjuntak 1993 dalam Sutrisno, 2010: 209 ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan, yaitu : 1.
Pelatihan
Universitas Sumatera Utara
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk
menggunakan peralatan kerja. Untuk itu latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai pelengkap, akan tetapi
sekaligus untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan. 2.
Mental dan Kemampuan Fisik Karyawan. Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang
sangat penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi, oleh karena itu keadaan fisik dan mental karyawan mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja. 3.
Hubungan Antara Atasan dan Bawahan. Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan
yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan, sejauh mana bawahan diikut sertakan
dalam penentuan tujuan. Sikap yang saling jalin-menjalin telah mampu meningkatkan produktivitas kerja.
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para pegawai yang ada diperusahaan. Dengan adanya
produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan
dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan untuk mengukur produktivitas kerja.
2.1.4.2 Indikator Produktivitas Kerja
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan yang ada diperusahaan. Dengan adanya produktivitas
kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana sevara efisien dan efektif, sehingga diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah
ditetapkan untuk mengukur produktivitas kerja. Menurut Sutrisno 2010, produktivitas kerja diperlukan
diperlukan suatu indikator yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas kemampuan seorang pegawai tergantung pada keterampilan
yang dimiliki serta professional mereka dalam bekerja.Hal ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
diembankannya kepada mereka.
2. Meningkatkan Hasil yang Dicapai.
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai ialah hasil yang merupakan salah satu dapat dirasakan baik oleh yang
mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja
bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.
3. Semangat Kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin, hal semacam ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandigkan dengan hari sebelumnya.
4. Pengembangan Diri
Dalam mengembangkan diri senantiasa untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan
dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang dihadapi. Karena semakin kuat tantangannya, pengembangan
diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk mencapai lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada
keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.
5. Mutu
Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai. Meningkatkan mutu bertujuan
Universitas Sumatera Utara
untuk memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan pada dirinya sendiri.
6. Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.Masukan dan keluaran
merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.
Namun orang sering kali mengabaikan bahwa yang paling menentukan dari upaya peningkatan produktivitas adalah
munculnya perilaku produktif dari karyawan.Perilaku produktif pada dasarnya terbentuk dari dua jenis perilaku secara
kebersamaan, yaitu perilaku efektif dan efisien.Sebagai perilaku efektif yang menghasilkan kinerja yang sesuai dengan
rencana.Perilaku efektif juga daoat dikaji sampai seberapa jauh perilaku itu menghasilkan kinerja, artinya seberapa dekat kinerja
yang dihasilkan memenuhi ketentuan dari kinerja yang direncanakan.Sebagai perilaku efisien, perilaku produktif dinilai
sampai seberapa jauh kinerja yang dihasilkan bila dibandingkan dengan masukan yang digunakan untuk menghasilkan kinerja
tersebut.
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan
hasil penelitian yang dicapai dan dapat pada rumusan hipotesa Nawawi, 1997.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Variabel Penelitian Berdasarkan operasional konsep penelitian, adapun
variabel penelitian yang digunakan ada dua variabel yaitu sebagai berikut :
1. Variabel bebas x independent Variable
Variabel bebas yaitu segala gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua
yang disebut variabel terikat Nawawi, 2001:57.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Efektivitas komunikasi
antar pribadi pimpinan. 2.
Variabel terikat Y Dependent Variabel Variabel terikat yaitu variable yang dipengaruhi oleh variabel
bebas Bungin,2011:72. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Produktivitas Kerja Pegawai.
3. Karakteristik Responden Z
Karakteristik responden merupakan cirri-ciri pada responden yang akan dijadikan sampel pada penelitian. Karakteristik
responden meliputi karakteristik responden yaitu pegawai KPP Pratama Padangsidimpuan.
Variabel bebas XEfektifitas
Komunikasi antar pribadi
Pimpinan Variabel terikat Y
Produktivitas Kerja
Variabel Z Karakteristik
responden
Universitas Sumatera Utara
2.4 Operasional Variabel
Operasional Variabel berfungsi untuk memperjelas pengertian variable, maka untuk mempermudah penelitiandibuat
operasional variable sebagai berikut:
2.5 Defenisi Operasional
Dalam penelitian ini defenisi operasional berfungsi
memperjelas pengertian variable-variabel yang terdapat dalam penelitian serta untuk menghindari kesalahpahaman.Maka
defenisi operasionalnya sebagai berikut: 1. Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan.
a. Keterbukaan: Kemauan Pimpinan untuk menanggapi
informasi yang diterima dalam hubungan komunikasi antar pribadi pimpinan terhadap pegawaipada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
Variabel Teoritis Operasional Variabel
Variabel Bebas X Efektifitas Komunikasi
Antar Pribadi pimpinan a.Keterbukaan
b.empati c.Dukungan
d. Rasa Positif e.Kesamaan
Variabel terikat Y Produktivitas kerja
a.Kemampuan b.Hasil yang dicapai
c.Semangat Kerja d.Pengembangan Diri
e.Mutu f.Efisiensi
Variabel Z Karakteristik responden
a.Jenis Kelamin b.Usia
c.Pendidikan d.Masa kerja
Universitas Sumatera Utara
b. Empati: Kemauan Pimpinan untuk menempatkan diri
pada situasi dan kondisi yang dihadapi dengan pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
c. Dukungan: Situasi yang terbuka untuk mendukung
informasi yang berlangsung efektif merupakancara untuk membangkitkan antusiasme pimpinan kepada pegawai
pada KantorPelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan. d.
Rasa Positif :Adanya rasa positif yang dimiliki pimpinan untuk mendorong dan menciptakan situasi komunikasi
yang kondusif dalam bekerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
e. Kesamaan: Adanya pengakuan pimpinan untuk saling
menghargai satu sama lain, mempunyai kesamaan pandangan, kesamaan sikap, kesamaan ideology dalam
bekerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
2. Produktivitas kerja.
a. Kemampuan ; Kemampuan Pegawai dalam meningkatkan
keterampilan dan profesionalisme dalam bekerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
b. Meningkatkan hasil yang dicapai :Upaya pegawai untuk
meningkatkan produktivitas kerja serta menikmati hasil pekerjaannya pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Padangsidimpuan. c.
Semangat Kerja: usaha pegawai dalam meningkatkan etos kerja untuk mencapai hasil yang lebih baik pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan. d.
Pengembangan Diri: Tantangan yang dihadapi pegawai untuk mengembangkan diri dalam meningkatkan
kemampuan kerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
Universitas Sumatera Utara
e. Mutu:Hasil kerja pegawai yang menunjukkan kualitas
kerja yang terbaik pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
f. Efisiensi: Perbandingan hasil dan sumber daya pegawai
yang memberikan pengaruh signifikan dalam bekerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
3. Karakteristik responden
a. Jenis Kelamin adalah pria dan wanita.
b. Usiaadalah kedewasaan seseorang sebagai seorang
pemimpin dan pegawai. c.
Pendidikan adalah derajat dari seseorang berdasarkan pendidikan yangtelah dijalaninya.
d. Masa Kerja adalah Jangka waktu kerja seseorang.
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh sebab itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono,2003.
Ho:Tidak terdapat hubungan komunikasi antarpribadi pimpinan terhadap produktivitas kerja pada Kantor pelayanan Pajak
Pratama Padangsidimpuan. Ha: terdapat hubungan komunikasi antarpribadi pimpinan
terhadap produktivitas kerja pada Kantor pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
3.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Padangsidimpuan Cikal bakal KPP Pratama Padang Sidempuan adalah
KPP Padang Sidempuan dengan wilayah kerja meliputi : Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten
Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba
Samosir, dengan 3 tiga KP4 yaitu : KP4 Panyabungan, KP4 Sibolga, KP4 Gunung Sitoli dan KP4 Tarutung.
Dengan bergulirnya era modernisasi wilayah kerja tersebut kemudian dipecah menjadi 3 tiga wilayah kerja KPP
Pratama yaitu KPP Pratama Padang Sidempuan, KPP Pratama Sibolga, dan KPP Pratama Balige.Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 67PMK.012008 tanggal 6 Mei 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
132PMK.012006 tentang Organisasi dan tata Kerja Instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak, Wilayah kerja KPP Pratama
Padang Sidempuan meliputi 1 satu kotamadya, dan 4 empat Kabupaten, yaitu Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli
Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kabupaten Mandailing Natal, dengan membawahi 2
dua KP2KP yaitu KP2KP Panyabungan dan KP2KP Sibuhuan. KPP Pratama Padang Sidempuan merupakan
penggabungan antara KPP Padang Sidempuan dan KPP PBB Padang Sidempuan yang menempati gedung Eks.KPP Padang
Sidempuan yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Padang Sidempuan.KPP Pratama Padang Sidempuan merupakan
Universitas Sumatera Utara
salah satu dari 8 delapan KPP Pratama dalam wilayah kerja kantor wilayah DJP Sumatera Utara II dengan tugas melayani WP
Lokasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II.
Letak geografis wilayah KPP Pratama Padang Sidempuan berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara dan Labuhan
Batu - Sebelah Timur
: Provinsi Riau - Sebelah Selatan
: Provinsi Sumatera Barat - Sebelah Barat
: Samudera Indonesia
No KabupatenKota
Luas Wilayah JumlahWilayah Administratif
KmĀ² Kecamatan
Desa 1
2 3
4 5
1 Padang Sidempuan
146,86 6
79 2
Tapanuli Selatan 4.367,05
11 490
3 Mandailing Natal
6.620,74 23
378 4
Padang Lawas 4.229,99
9 303
5 Padang Lawas Utara
3.789,76 9
387 Jumlah
19.154,4 58
1.637
3.1.2Sarana dan Prasarana 1.sarana
Sarana yang diberikan untuk meninngkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak adalah:
a. Ruang Tunggu dan Fasilitas yang memadai, antara lalin :
Universitas Sumatera Utara
1. Televisi : Untuk memberikan hiburan, kenyamanan
kepada wajib pajak ketika menunggu pelayanan. 2.
Brosur atau leaflet : Agar wajib pajak mengetahui dan memahami berbagai informasi perpajakan.
3. Alat Tulis : Wajib Pajak dapat melengkapi dokumen
atau laporan yang akan disampaikan. 4.
Help Desk : Tempat yang disediakan bagi wajib pajak yang menanyakan berbagai hal informasi umum
tentang perpajakan. b.
Tersedianya ruang kerja yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu ruangan, ruangan rapat dengan fasilitas
proyektor dan sistem audio yang memadai, ruang khusus merokok,
c. Finger Print untuk mendukung medernisasi di lingkungan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Padangsidimpuan, sistem absensi kehadiran pegawai dengan menggunakan
mesin absensi elektronik. Dengan adanya absensi seperti ini akan dapat meningkatkan disiplin pegawai.
d. Tersedianya Lay Out yang terbuka sesuai dengan fungsi
ruang kerja pegawai dibuat lebih mempermudah pengawasan dan komunikasi antara pegawai sebagai
wujud dari transparasi.
1. Prasarana
Prasarana yang disediakan antara lain : a.
Pusat Pengaduan Complaint Centre Untuk menampung keluhan atau ketidakpastian wajib
pajak atas kualitas pelayanan yang diberikan KPP maupun Kanwil.
b. Website
Universitas Sumatera Utara
Untuk memberikan kemudahan akses bagi wajib pajak dalam mendapatkan informasi perpajakan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. c.
E-SPT Suatu sistem pelaporan elektronik yang dikembangkan
untuk membantu wajib pajak dalam pelaporan surat pemberritahuan SPT dan tujuan mengurangi kesalahan
manusia dalam menginput data. d.
E-Filling Wajib pajak dapat menyampaikan surat pemberitahuan
secara elektronik melalui suatubeberapa perusahaan penyedia jasa aplikasi ASP yang dituju oleh Direktorat
Jendral Pajak. Wajib pajak akan menyampaikan e-Filling harus memiliki Electronic Filling Identification Number
E-FIN dan memperoleh Digital Certificate dari Direktorat Jendral Pajak.
e. Internet
Jaringan komunikasi dan informasi lingkungan Direktorat Jendral Pajak dilakukan melalui internet, sehingga dapat
mengakses dan mengetahui perkembangan informasi yang terjadi di lingkungan Direktorat Jendral Pajak antar kantor
wilayah maupun antar kantor pelayanan pajak seluruh Indonesia dan kantor pusat.
f. Survey Kepuasan Pelanggan Customer Satisfication
Perubahan paradigma dalam melayani wajib pajak mutlak diperlukan dalam sistem administrasi modern.Oleh karena
itu KPP Pratama harus selalu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
g. Pusat Pelayanan Call Centre
Wajib pajak dengan mudah dan cepat menghubungi Direktorat Jendral Pajak.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan