tugas-tugas  dan  tanggung  jawab  yang  digambarkan  dalam  uraian pekerjaan  dimuat  dalam  spesifikasi  pekerjaan.  Secara  tipikal,  spesifikasi
pekerjaan  merinci  tingkat  pengetahuan,  keahlian,  dan  kemampuan  yang relevan  untuk  suatu  pekerjaan,,  termasuk  pendidikan,  pengalaman,
pelatihan  khusus,  sifat  personal,  dan  keterampilan  manual.  Selain  itu, sebuah perusahaan mungkin juga memasukkan persyaratan fisik, termasuk
kemampuan lama berjalan, berdiri, mencapai tujuan, dan mengankat yang dipersyaratkan  pengusaha.  Semua  persyaratan  fisik  dan  nonfisik  di  atas
secara  ideal  akan  terkait  dengan  tipe  pekerjaan  yang  akan  dipegang  oleh karyawan yang memenuhi persyaratan tersebut.
Menurut hasibuan 2005, spesifikasi pekerjaan job specification disusun  berdasarkan  uraian  pekerjaan  dengan  menjawab  pertanyaan
tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman, dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Spesifikasi
pekerjaan  menunjukkan  persyaratan  orang  dan  menjadi  dasar  untuk melaksanakan seleksi.
2.4. Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Handoko  dalam  Mangkuprawira  2004  menyebutkan  bahwa  peramalan atau  perkiraan  kebutuhan  SDM  merupakan  bagian  yang  terpenting  dan  tersulit
untuk  dilaksanakan.  Pertama,  perlu  diidentifikasi  berbagai  tantangan  yang mempengaruhi  permintaan,  baik  faktor-faktor  pengaruh  langsung,  seperti
persediaan  personalia  atau  aspek-aspek  organisasional  lainnya,  maupun  faktor- faktor  tidak  langsung  atau  perubahan-perubahan  lingkungan  ekstern.  Kedua,
oraganisasi  melakukan  peramalan  kebutuhan  karyawan  dalam  suatu  periode  di waktu  yang  akan  datang.  Keakuratan  teknik  peramalan  menjadi  sangat  penting
dalam memperoleh tingkat presisi yang diharapkan sebesar mungkin. Ada  beberapa  manfaat  analisis  kebutuhan  sumber  daya  manusia
Mangkuprawira, 2004 antara lain : 1.
Optimalisasi  sistem  manajemen  informasi  utamanya  tentang  data karyawan.
2. Memanfaatkan SDM seoptimal mungkin.
3. Mengembangkan  sistem  perencanaan  sumber  daya  manusia  dengan
efisien dan efektif. 4.
Mengkoordinasi fungsi-fungsi manajemen SDM secara optimal. 5.
Mampu membuat perkiraan kebutuhan SDM dengan lebih akurat dan cermat.
2.5. Studi Waktu dan Gerak Time and Motion Study
Menurut  Lal  dan  Srivastava  2009,  studi  waktu  menentukan  waktu  yang dihabiskan  setiap  elemen  pekerjaan.  Total  waktu  diambil  oleh  semua  elemen
tahapan dari pekerjaan disebut waktu standar. Waktu standar adalah waktu yang harus diambil oleh seorang karyawan rata-rata untuk menyelesaikan pekerjaan di
bawah standar normal kondisi kerja. Studi gerak berarti membagi pekerjaan ke dalam elemen-elemen mendasar
atau  operasi  dasar  dari  pekerjaan  atau  proses  untuk  tujuan  menghilangkan  yang tidak perlu rusak elemen atau operasi dasar dari pekerjaan. Setelah menyelidiki
semua gerakan dalam pekerjaan, proses, atau operasi, metode yang paling ilmiah dan  sistematis  melakukan  operasi  atau  menyelesaikan  pekerjaan.  Dengan
demikian, waktu belajar perbaikan waktu standar untuk pekerjaan atau proses, dan studi  gerakan  menghilangkan  gerakan  boros  atau  pergerakan  pekerja  pada
pekerjaan. Keduanya saling melengkapi satu sama lain. Adapun tujuan waktu dan studi gerak adalah sebagai berikut :
1. Menghilangkan gerakan yang tidak perlu, kelelahan dan meningkatkan
upaya manusia. 2.
Meningkatkan metode, prosedur, teknik, proses yang berkaitan dengan pekerjaan.
3. Memanfaatkan secara efektif bahan, mesin, sumberdaya manusia, dan
fasilitas lainnya. 4.
Meningkatkan  lingkungan  kerja,  tata  letak,  dan  desain  pabrik  dan peralatan.
Manfaat waktu dan studi gerak bagi manajemen adalah sebagai berikut : 1.
Tepat  dan  lebih  penuh  pemanfaatan  bahan,  rencana,  sumberdaya manusia, dan lainnya.
2. Bantuan dalam penilaian kebutuhan tenaga kerja.
3. Menetapkan standar biaya tenaga kerja dan pengedalian biaya tenaga
kerja. 4.
Penentuan tingkat upah yang adil dan skema insentif upah efektif. 5.
Penyusunan anggaran tenaga kerja. 6.
Standarisasi pekerjaan, peralatan, metode dengan menentukan metode terbaik untuk operasi.
7. Perbaikan  metode  kerja  dengan  membandingkan  waktu  yang
dibutuhkan  untuk  menyelesaikan  jenis  yang  sama  bekerja  di  bawah metode yang mungkin berbeda.
8. Tepat perencanaan dan pengendalian biaya yang efektif.
2.6. Beban Kerja