“Produktivitas Galangan Kapal Menggunakan Model OMAX Studi Kasus: di PT. BEN SANTOSA Surabaya
”. Awalnya, kriteria yang akan digunakan adalah tiga belas indikator namun, setelah dilakukan observasi, wawancara, serta pengisian
kuesioner kepada pihak manajemen perusahaan diperoleh hanya tujuh indikator kinerja yang dapat digunakan. Ketujuh indikator kinerja tersebut ialah man hour,
material, tenaga kerja, pemakaian mesin, jam kerja aktual, jam kerja efektif, dan jumlah ketidakhadiran karyawan.
Karena objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah galangan, maka penetapan kriteria indikator kinerja mengacu kepada tujuh indikator kinerja
tersebut. Setelah dilakukan observasi, wawancara dan pengisian kuesioner hanya lima indikator kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur produktivitas
galangan kapal KPNDP. Kelima indikator tersebut adalah tenaga kerja, pemakaian mesin, jam kerja aktual, jam kerja efektif, dan jumlah ketidakhadiran
karyawan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Putra 2012. Penelitian tersebut dilakukan di galangan kapal UPT BTPI yang berada
dalam satu wilayah dengan galangan kapal KPNDP.
5.2 Model Objective Matrix OMAX
5.2.1 Penilaian indikator kinerja 1
Indikator kinerja yang termasuk dalam kriteria efisiensi 1 Tenaga kerja
Penentuan nilai indikator tenaga kerja disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Nilai indikator tenaga kerja
Periode Tenaga kerja yang
digunakan orang Tenaga kerja yang
ada orang Persentasi tenaga
kerja
2007 18
21 85.71
2008 18
21 85.71
2009 18
21 85.71
2010 15
18 83.33
2011 15
18 83.33
Rata-Rata 84.76
Tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal KPNDP berubah-ubah. Pada tahun 2007 hingga 2009 tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal KPNDP
berjumlah 21 orang, sedangkan tahun 2010 hingga 2011 tenaga kerja yang bekerja berjumlah 18 orang. Pada tahun 2007 hingga 2009 dari 21 tenaga kerja yang ada
18 orang merupakan tenaga kerja staf lapang dan 3 orang staf kantor. Pada tahun 2010 hingga 2011 dari 18 orang tenaga kerja yang ada 15 orang merupakan staf
lapang dan 3 orang staf kantor. Tenaga kerja staf kantor tetap terdiri dari manajer, staf administrasi dan koordinator lapangan. Staf lapang tersebut bertugas
melayani reparasi kapal. Tugas para staf lapang tetap saat aktivitas reparasi adalah melakukan
penaikan kapal ke atas dok, kemudian penyekrapan, pembersihan teritip, pengecetan dan penurunan kapal ke dalam air setelah kapal selesai di reparasi.
Staf lapang tidak tetap biasanya berjumlah 10 hingga 15 orang. Banyaknya jumlah staf lapang tidak tetap yang bekerja tergantung kepada berat atau
ringannya kerusakan kapal. Tenaga kerja ini biasanya dibawa oleh pihak pemilik kapal.
Berdasarkan rumus rasio indikator tenaga kerja, yaitu : 100
x orang
ada yang
kerja Tenaga
orang digunakan
yang kerja
Tenaga Penggunaan tenaga kerja galangan kapal KPNDP dari tahun 2007 hingga 2011
mengalami perubahan sehingga berpengaruh kepada persentasi rata-rata penggunan tenaga kerja. Persentasi tenaga kerja yang digunakan ditahun 2007
hingga 2009 adalah sebesar 85,71 sedangkan di tahun 2010 hingga 2011 mengalami penurunan menjadi sebesar 83,33 . Dengan demikian, rata-rata
persentasi tenaga kerja yang digunakan di galangan kapal KPNDP adalah sebesar 84,76 . Apabila nilai persentasi tenaga kerja semakin besar maka menunjukan
semakin efisien penggunaan tenaga kerja di galangan kapal tersebut dan berlaku sebaliknya.
2 Pemakaian mesin
Nilai indikator pemakaian mesin disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Nilai indikator pemakaian mesin
Periode Jam pemakaian
mesin jam Jumlah jam tersedia
jam Persentasi pemakaian
mesin
2007 636
1456 43.68
2008 668
1456 45.88
2009 666
1456 45.74
2010 624
1456 42.86
2011 618
1456 42.45
Rata-Rata 44.12
Mesin yang digunakan adalah mesin tarik winch. Mesin ini digunakan untuk menaikan kapal ke atas dok dan menurunkan kapal dari dok ke dalam air.
Winch yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP sebanyak dua buah. Lama waktu mesin stand by selama satu tahun adalah 1456 jam. Jumlah tersebut
diperoleh berdasarkan asumsi dalam satu tahun, jumlah hari keja adalah 365 hari. Galangan kapal KPNDP memiliki slipway sebanyak 8 buah. Waktu untuk
mereparasi kapal paling cepat adalah 4 hari. Dengan demikian, jumlah maksimal kapal yang dapat ditampung oleh galangan kapal KPNDP sebanyak 728 kapal.
Jika lama penggunaan winch untuk menaikan dan menurunkan kapal adalah 2 jam, maka jumlah jam tersedia untuk mesin winch sebanyak 1456 jam dalam satu
tahun. Lama waktu pemakaian mesin dari tahun 2007 hingga 2011 berturut-turut
yaitu 636, 668, 666, 624, dan 618. Jumlah tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah kapal yang direparasi di galangan kapal KPNDP dengan lama
waktu penggunaan mesin untuk reparasi satu buah kapal. Lama waktu untuk menaikan dan menurunkan kapal masing-masing selama satu jam, maka lama
penggunaan mesin untuk reparasi satu buah kapal adalah dua jam. Seperti contoh di tahun 2007 jumlah kapal yang mereparasi di galangan kapal KPNDP sebanyak
318 kapal, sehingga jam pemakaian mesin di tahun tersebut 318 x 2jam = 636 jam. Tahun 2008 sebanyak 334 kapal, tahun 2009 sebanyak 333 kapal, tahun
2010 312 kapal dan di tahun 2011 sebanyak 309 kapal. Berikut merupakan tabel data jumlah produksi di galangan kapal KPNDP selama lima tahun terakhir.
Tabel 10 Jumlah kapal yang melakukan reparasi di galangan kapal KPNDP berdasarkan ukuran kapal.
Ukuran Kapal
Tahun Jumlah
2007 2008
2009 2010
2011
1-10 GT 13
3 4
6 2
28 11-20 GT
7 6
9 3
4 29
21-30 GT 137
140 165
145 145
732 31-50 GT
20 21
21 31
20 113
50 GT 141
164 134
127 138
704 Jumlah
318 334
333 312
309 1606
Persentasi pemakaian mesin diperoleh dengan menggunakan rumus : 100
x tersedia
yang rata
- rata
kerja jam
Jumlah mesin
pemakaian jam
Jumlah
Penggunaan mesin di tahun 2007 hanya sebesar 43,68 dari jumlah jam pemakaian yang tersedia. Nilai persentasi di tahun 2008 hingga 2011
menunjukkan hal yang sama. Persentasi pemakaian mesin di tahun 2007 adalah sebesar
43,68 .
Waktu pemakaian mesin yang terpakai di tahun 2007 hanya sebesar 636 jam. Pada tahun 2008 persentasi pemakaian mesin meningkat
menjadi 45,88 . Waktu pemakaian mesin yang terpakai sebesar 668 jam. Pada tahun 2009 terjadi sedikit penurunan jumlah pemakaian mesin menjadi sebesar
666 jam sehingga persentasi yang didapat sebesar 45,74 . Pada tahun 2010 hingga 2011 terjadi kembali penurunan jumlah pemakaian mesin dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga persentasi pemakaian mesin di tahun tersebut berturut-turut menjadi 42,86 dan 42,45 . Dengan demikian, rata-rata
persentasi pemakaian mesin di galangan kapal KPNDP sebesar 44,12 . Sama halnya dengan indikator tenaga tenaga kerja, apabila nilai persentasi dari indikator
pemakaian mesin semakin rendah maka menunjukan bahwa pemakaian mesin di galangan kapal tersebut masih kurang efisien.
2 Indikator kinerja yang termasuk dalam kriteria efektivitas
1 Jam kerja aktual
Nilai indikator jam kerja aktual disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Nilai indikator jam kerja aktual
Periode Jam kerja aktual
produksi jam Working time jam
Persentasi jam kerja aktual
2007 1431
3285 43.56
2008 1503
3285 45.75
2009 1498.5
3285 45.62
2010 1404
3285 42.74
2011 1390.5
3285 42.33
Rata-Rata 44.00
Working time merupakan jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan galangan kapal KPNDP kepada seluruh staf pegawainya. Working time untuk
para staf, baik itu staf lapang tetap maupun staf kantor tetap di galangan kapal KPNDP adalah 9 jam per hari mulai dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00. Jika
asumsi dalam satu tahun jumlah hari kerja adalah 365 hari maka jumlah working time adalah 3285.
Waktu yang dibutuhkan untuk staf lapang tetap melakukan reparasi satu buah kapal adalah sebanyak 4,5 jam. Rincian waktu tersebut terdiri dari :
penaikan kapal ke atas dok selama 1 jam; penyekrapan dan pembersihan kapal dari tritip selama 1,5 jam; pengecatan kapal setelah kapal selesai direparasi selama
1 jam, terakhir penurunan kapal dari dok kedalam air selama 1 jam. Jam kerja aktual produksi merupakan jam kerja yang digunakan para tenaga staf lapang
tetap di galangan kapal KPNDP dalam operasional reparasi kapal. Jam kerja aktual diperoleh dengan mengalikan jumlah kapal yang mereparasi di galangan
kapal KPNDP dengan jam yang dibutuhkan staf lapang tetap dalam mereparasi satu buah kapal. Nilai dari jam kerja aktual produksi setiap tahunnya berfluktuasi
tergantung pada jumlah kapal yang direparasi setiap tahunnya. Persentasi dari jam kerja aktual produksi diperoleh dengan mengunakan
rumus : 100
x jam
time working
jam produksi
aktual kerja
Jam Pada Tabel 11, Nilai persentasi jam kerja aktual produksi dari tahun 2007 ialah
sebesar 43,563 . Pada tahun 2008 terjadi peningkatan persentasi jam kerja aktual menjadi 45,75 . Pada tahun 2009 terjadi penurunan persentasi jam kerja
aktual, tetapi penurunan tersebut tidak begitu signifikan menjadi 45,62 . Penurunan persentasi jam kerja aktual yang cukup besar dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya terjadi pada tahun 2010 hingga 2011 yaitu dengan persentasi secara berturut-turut sebesar 42,74 dan 42,33 . Dengan demikian, rata-rata
jam kerja aktual produksi di galangan kapal KPNDP diperoleh sebesar sebesar 44,00 . Nilai persentasi jam kerja aktual pada tahun 2007 sebesar 43,56 dari
jam kerja yang tersedia sebanyak 3285 jam. Nilai persentasi di tahun 2008 hingga 2011 menunjukkan hal yang sama. Semakin rendah nilai persentasi indikator
kinerja jam kerja aktual menunjukan bahwa indikator ini masih belum efektif digunakan oleh galangan kapal tersebut, dan berlaku sebaliknya.
2 Jam kerja efektif
Nilai indikator jam kerja efektif disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Nilai indikator jam kerja efektif
Periode Operating time jam
Working time jam Persentasi jam kerja
efektif
2007 2920
3285 88.89
2008 2920
3285 88.89
2009 2920
3285 88.89
2010 2920
3285 88.89
2011 2920
3285 88.89
Rata-Rata 88.89
Jam kerja efektif operating time merupakan jam kerja yang baku yang harus dilaksanakan di luar dari jam istirahat. Working time untuk para staf
galangan kapal KPNDP adalah 9 jam, setelah dikurangi oleh waktu istirahat selama satu jam maka diperoleh operating time selama 8 jam dalam satu hari.
Operating time dalam satu hari adalah 8 jam maka dalam satu tahun nilai operating time sebesar 2920 jam. Jika asumsi dalam satu tahun jumlah hari kerja
adalah 365 hari maka jumlah working time adalah 3285. Persentasi jam kerja efektif diperoleh menggunakan rumus :
100 x
jam time
Working jam
time Operating
Nilai operating time dari tahun 2007 hingga 2011 tidak mengalami perubahan, sehingga persentasi untuk jam kerja efektif pun bernilai sama yaitu sebesar 88,89
. Sama halnya dengan indikator kinerja jam kerja aktual, semakin besar nilai persentasi dari indikator kinerja jam kerja efektif maka semakin efektif
penggunaan indikator ini.
3 Indikator kinerja yang termasuk dalam kriteria inferensial
1 Ketidakhadiran karyawan
Nilai indikator ketidakhadiran karyawan disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Nilai indikator ketidakhadiran karyawan.
Periode Jumlah karyawan
orang Jumlah
ketidakhadiran karyawan hari
Persentasi ketidakhadiran
2007 21
84 1.09
2008 21
84 1.09
2009 21
84 1.09
2010 18
84 1.28
2011 18
84 1.28
Rata-Rata 1.17
Jumlah karyawan yang berkerja di galangan kapal KPNDP terjadi penurunan tenaga kerja, yang semula sebanyak 21 orang kini yang tersisa
sebanyak 18 orang. Pada Tabel 13 jumlah ketidakhadiran karyawan bernilai sama selama 84 hari. Data ketidakhadiran karyawan didapatkan dengan cara
mewawancara langsung salah satu pekerja dari staf lapang langsung dan dari staf kantor tetap. Hal ini disebabkan pihak galangan kapal KPNDP tidak merekap
ataupun menyimpan arsip absensi sebelumnya, dan juga kebanyakan para karyawan tidak mengisi daftar absensi yang telah disediakan.
Berdasarkan hasil dari wawancara tersebut, ketidakhadiran karyawan dalam satu bulan rata-rata satu karyawan mendapatkan jatah cuti maksimal selama 7
hari. Hal ini dikarenakan dalam satu minggu, para karyawan tidak ada jatah waktu untuk libur. Dengan demikian, diperoleh jumlah ketidakhadiran karyawan
sebesar 84 hari dalam satu tahun untuk seluruh staf di galangan kapal KPNDP. Persentasi ketidakhadiran karyawan didapatkan dengan menggunakan rumus :
100 x
hari kerja
hari Jumlah
x kerja
tenaga Jumlah
hari hadir
tidak kerja
tenaga Jumlah
Persentasi ketidakhadiran karyawan di tahun 2007 hingga 2009 sebesar 1,09 . Pada tahun 2010 hingga 2011 terjadi peningkatan persentasi ketidakhadiran
karyawan sebesar 1,28 . Maka rata-rata persentasi ketidakhadiran karyawan sebesar 1,17. Berbeda dari keempat indikator di atas, semakin rendah nilai
persentasi ketidakhadiran karyawan maka semakin sedikit jumlah karyawan yang tidak hadir.
5.2.2 Pencapaian awal dari indikator kinerja skor 3