Latar Belakang Pengukuran Produktivitas Galangan Kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta Menggunakan Model Objective Matrix (OMAX)

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri galangan kapal di Indonesia, merupakan salah satu industri strategis dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Indonesia sebagai negara maritim, memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industri ini. Peluang untuk mengembangkan industri galangan kapal dalam negeri saat ini semakin terbuka pasca diluncurkannya suatu program restrukturisasi kapal penangkapan ikan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP. Restrukturisasi kapal merupakan suatu program yang bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan Sumberdaya Ikan SDI di Zona Ekonomi Ekslusif ZEE. Kenyataannya armada kapal ikan di Indonesia saat ini 99 merupakan kapal tanpa motor dan di bawah 30 GT. Kondisi tersebut membuat hasil perikanan tangkap tidak maksimal karena nelayan tidak dapat melaut jauh. Untuk itu, dibutuhkan armada kapal perikanan tangkap berkapasitas di atas 40 hingga 60 GT agar mampu mencapai perairan Zona Ekonomi Eksklusif ZEE Indonesia, bahkan di perairan internasional. Realisasi dari program restrukturisasi ini ialah dengan memberikan bantuan 1.000 kapal ikan di atas 30 GT untuk nelayan Harian Umum Neraca 2010. Lebih jauh, program restrukturisasi kapal ini diharapkan dapat meningkatkan armada penangkapan ikan nasional di Indonesia. Hal ini akan berpengaruh terhadap industri galangan kapal sebagai salah satu prasarana perikanan tangkap. Galangan juga dapat memberikan jasa perawatan dan perbaikan kapal sehingga kapal tetap dalam kondisi baik. Dengan demikian, secara tidak langsung adanya program tersebut dapat membuka peluang pasar untuk industri galangan kapal. Oleh karena itu, galangan sebaiknya lebih reaktif membaca peluang pasar tersebut. Walaupun ada peluang yang lebih terbuka untuk industri galangan kapal, masih banyak masalah yang harus dihadapi oleh industri galangan kapal di Indonesia. Masalah yang dihadapi seperti masalah pada tingkat teknologi, ekonomi, manajemen perusahaan company, maupun persaingan yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas galangan kapal tersebut. Pemesanan sebuah kapal, tentunya lebih memilih perusahaan galangan yang memiliki kualitas produksi yang bagus serta waktu pemesanan yang efisien. Alasan tersebut yang menjadi dasar pertimbangan, sehingga dapat menekan biaya produksi. Oleh karena itu, untuk memenuhinya galangan harus meningkatkan produktivitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar tetap bertahan dan tetap produktif adalah dengan pengembangan dan penerapan teknologi. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kemampuan bersaing. Sebelum dilakukan suatu upaya peningkatan produktivitas galangan kapal, perlu dilakukan pengukuran produktivitas terlebih dahulu. Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan KPNDP DKI Jakarta merupakan salah satu industri galangan kapal di Muara Angke. Kegiatan yang dilakukan di galangan kapal KPNDP DKI Jakarta adalah reparasi kapal. Galangan kapal KPNDP DKI Jakarta bukan satu-satunya galangan kapal yang terdapat di Muara Angke. Banyaknya persaingan di sekitar galangan kapal ini dapat mempengaruhi produktivitas galangan tersebut. Pengukuran tingkat produktivitas pada galangan ini belum pernah dilakukan, demikian juga dengan tingkat daya saing, baik pada level individu, perusahaan, industri, maupun pada level negara. Oleh karena itu, penelitian tentang tingkat produktivitas perlu dilakukan di galangan KPNDP DKI Jakarta. Ukuran produktivitas galangan kapal dapat dihitung dengan menggunakan model ukuran Objective Matrix OMAX. Pengukuran produktivitas dengan menggunakan model OMAX mengikutsertakan seluruh jajaran pegawai yang terkait dalam operasi –operasi perusahaan, mulai dari pekerja tingkat bawah sampai kepada manajer tingkat atas. Model pengukuran OMAX merupakan pengukuran produktivitas total yang memadukan beberapa ukuran keberhasilan atau kriteria produktivitas yang sudah dibobot sesuai dengan derajat kepentingan masing –masing kriteria itu di dalam perusahaan.

1.2 Tujuan