2.1.4 Ukuran produktivitas
Ada tiga dasar pengukuran produktivitas yang dibedakan menjadi tiga strata
faktorial Summanth 1984 yaitu :
1 Produktivitas parsial partial productivity Produktivitas ini menunjukan perbandingan gross output dengan salah satu
input dari faktor produksi. Salah satu input faktor produksi dapat berupa material, tenaga kerja, energi dan capital.
2 Produktivitas faktor-total factor-total productivity Produktivitas total-faktor menunjukan rasio perbandingan keluaran net
output dengan tenaga kerja dan capital sebagai input faktor produksi. 3 Produktivitas total total productivity
Produktivitas total menunjukkan rasio perbandingan total keluaran total output atau gross output dengan total masukkan total input. Total input
produksi meliputi material, tenaga kerja, energi, kapital, peralatan dan lain- lain.
Tabel 1 Keuntungan dan batasan pengukuran produktivitas.
Keuntungan-keuntungan Batasan-batasan
1 Produktivitas Parsial 1 Mudah dimengerti atau dipahami.
2 Mudah untuk mendapat atau mengumpukan data.
3 Mudah dalam perhitungan. 4 Memudahkan manajemen karena
ketiga keuntungan di atas. 5 Data
dari beberapa
indikasi produktivitas
parsial seperti
output per jam orang telah banyak
tersedia di
berbagai industri.
6 Sebagai diagnosa yang tepat untuk meningkatkan produktivitas, jika
dibandingkan dengan
produktivitas faktor-total
dan produktivitas total.
1 Jika menggunakan satu parsial tidak dapat dikatakan akurat dan
mungkin masih terdapat faktor- faktor yang tidak diketahiui.
2 Tidak dapat
menerangkan jumlah atau banyaknya cost
secara keseluruhan. 3 Dapat
menunjukkan kecenderungan kesalahan shift
kerja atau bagian kerja sehingga area kesalahan bisa diperbaiki
dengan kontrol manajemen.
4 Kontrol keuntungan,
karena pengukuran
produktivitas parsial
dapat merupakan
pendekatan yang sukses dan sebaliknya.
2 Produktivitas faktor-total 1 Record data dari perusahaan
relatif mudah untuk di dapat dibandingkan
dengan produktivitas total.
1 Tidak dapat
menunjukkan faktor langsung dari material
dan energi sebagai input. 2 Pendekatan
tambahan nilai
2 Biasanya sangat menarik dari sudut pandang ekonomi.
material yang
dicapai perusahaan sebagai output tidak
tepat didefinisikan
sebagai output karena kesulitan bagi
manajer operasi
menghubungkan tambahan nilai dengan effisiensi produksi.
3 Porsi biaya material yang tidak tepat merupakan faktor dari
total biaya produksi sebagai input
tidak langsung
menunjukkan ukuran
produktivitas. 4 Data-data untuk perbandingan
produktivitas relatif
sulit diterangkan, walaupun kadang-
kadang pada industri spesifik tertentu dan periode waktu
tertentu
ukuran ini
dipublikasikan. 3 Produktivitas total
1 Membandingkan semua faktor output dan input keseluruhan,
lebih akurat
dalam menggambarkan real kemampuan
perusahaan. 2 Top manajemen dapat mengontrol
profit dengan lebih akurat. 3 Jika digunakan bersama dengan
produktivitas parsial merupakan cara yang efektif.
4 Lebih mudah untuk melakukan analisa produktivitas.
5 Berhubungan langsung dengan biaya total cost
1 Data untuk
perhitungan produktivitas
relatif sulit
didapat kecuali
data telah
dicatat untuk maksud analisa produktivitas total.
2 Seperti produktivitas parsial dan produktivitas faktor total tidak
dapat benar-benar
membandingkan total output dan
total input
secara keseluruhan
karena faktor-
faktor output dan input yang tidak dapat dijangkau.
Sumber : Sumanth 1984 Pendekatan produktivitas parsial lebih banyak digunakan oleh strata
perusahaan. Produktivitas parsial dapat diukur dengan menggunakan rasio atau indeks produktivitas tentang tenaga kerja, modal, organisasi, penjualan, produksi,
dan produk Sinungan 2008. Model Objactive Matrix OMAX pada dasarnya merupakan pengukuran produktivitas total yang merupakan perpaduan dari
beberapa ukuran keberhasilan atau kriteria produktivitas.
2.1.5 Usaha untuk meningkatkan produktivitas