3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan adalah peta lokasi penelitian, Global Positioning System GPS, binokuler, kompas, kamera, jam tangan, head ligh dan alat tulis.
Bahan penelitiannya adalah ungko dan siamang yang merupakan obyek utama dan Kawasan Hutan Batang Toru sebagai habitatnya.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung dari kegiatan pengamatan di
lapangan menggunakan metode pengambilan data yang sudah ditentukan. Sedangkan data sekunder merupakan data maupun informasi yang diperoleh dari
hasil studi literatur yang relevan sebagai pendukung kajian penelitian. Sensus cukup sulit dilakukan karena mereka cenderung berada di tempat
yang tinggi, kanopi yang rapat, sangat waspada dan memiliki respon tidak terduga dari deteksi manusia dengan berpindah diam-diam dan kemudian bersembunyi
O‟Brian et al. 2004. Penentuan metode yang tepat sangat menentukan akurasi data. Brockelman et al. 1987 merekomendasikan penggunaan metode
penghitungan titik untuk menghindari masalah yang terkait dengan keterbatasan visibilitas objek pada kanopi dan variabel responnya untuk terdeteksi oleh
manusia. Perilaku Hylobatidae melakukan morning call yang dapat terdengar hingga
lebih dari 2 km pada beberapa medan O‟Brien at al. 2004, meskipun great call umumnya terdengar sejauh 1 km di dalam hutan Brockelman at al. 1987. Karena
sifat vokal satwa ini, metode audio sampling terbukti lebih efektif dibandingkan metode transek garis Brockelman et al. 1993. Triangle count diperlukan untuk
menentukan lokasi akurat keberadaan Hylobatidae karena topografi bergelombang dan tutupan hutan, jarak pengamat dengan Hylobatidae sulit diketahui
berdasarkan volume suara.
3.3.1 Triangle Count
Triangle count didesain untuk mengetahui posisi objek dengan menarik sudut sehingga menemukan satu titik pertemuan garis-garis direksi. Satu area
pengamatan terdapat tiga pos pada formasi triangle count, yaitu pos A, B dan C.
Masing-masing pos berpencar membentuk segitiga. Jarak tiap antar pos antara 300-500 m Brockelman et al. 1993; Buckley et al. 2006; Cheyne et al. 2008.
Group call digunakan untuk pengambilan sempel populasi Hylobatidae. Probabilitas bersuara Hylobatidae stabil saat hari ke-4 Brockelman et al. 1987;
Brockelman et al. 1993; O‟Brien et al. 2004; Buckley et al. 2006, sehingga
pengamatan dilakukan selama minimal 4 hari berturut-turut dalam satu area. Pengamatan hanya dilakukan pada saat cuaca cerah atau tidak hujan. Apabila
hujan terjadi maka pengamatan hari itu diganti hari berikutnya. Pengamatan dilakukan pada pukul 05.00-12.00 WIB
O‟Brien et al. 2004. Waktu ini ditentukan berdasarkan perilaku Hylobatidae saat melakukan aktivitas
bersuara pagi. Area pengamatan ditentukan pada tempat-tempat yang strategis agar suara dapat terdengar lebih jelas, misalnya di bukit-bukit yang memiliki
ketingian lebih dibandingkan tempat lainnya. Setelah sebelumnya melakukan survei didapat 16 pos pendengaran dalam 4 area.
Metode ini dilakukan oleh tiga orang pengamat yang berada pada pos-pos terpisah yang sudah ditentukan sebelumnya. Masing-masing pengamat diam di
titik yang telah ditentukan dan mencatat data, yaitu cuaca, jenis, waktu dimulainya suara, lamanya suara didengar, arah suaraazimut, estimasi jarak dan
jenis suara. Luas area penelitian setiap area merupakan radius 1 km dari tiap pos pengamat. Radius 1 km digunakan dengan asumsi kemampuan pengamat
mendengar suara Hylobatidae secara optimal.
3.3.2 VES Visual Encounter Survey
Pengamat mencari dan melihat kelompok Hylobatidae secara langsung dan mencatat jumlah individu, komposisi dan kepadatan kelompok. Data jumlah
individu didapat dengan menghitung individu dari semua kelompok. Komposisi kelompok dibagi berdasarkan struktur umur yang diidentifikasi dari ukuran tubuh
dan perilakunya. Kelompok dibedakan dengan mengidentifikasi jumlah, struktur umur, ciri
fisik dan lokasi penemuan. Pengambilan data kepadatan populasi dilakukan dengan VES lapang untuk menemukan ukuran dan komposisi kelompok ungko
maupun siamang. Kelompok yang ditemukan sebisa mungkin diikuti sehingga
data yang didapat semakin akurat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi anggota kelompok yang sedang memisahkan diri.
VES dilakukan di area transek dan di fokuskan di wilayah selatan dan timur stasiun penelitian. Jumlah pengamat sebanyak 5-8 pengamat yang terbagi menjadi
3-4 tim selama 40 hari. VES dilakukan mulai pukul 07.30-15.00 WIB. VES tidak dilakukan saat turun hujan.
3.3.3 Pemetaan