Masing-masing pos berpencar membentuk segitiga. Jarak tiap antar pos antara 300-500 m Brockelman et al. 1993; Buckley et al. 2006; Cheyne et al. 2008.
Group call digunakan untuk pengambilan sempel populasi Hylobatidae. Probabilitas bersuara Hylobatidae stabil saat hari ke-4 Brockelman et al. 1987;
Brockelman et al. 1993; O‟Brien et al. 2004; Buckley et al. 2006, sehingga
pengamatan dilakukan selama minimal 4 hari berturut-turut dalam satu area. Pengamatan hanya dilakukan pada saat cuaca cerah atau tidak hujan. Apabila
hujan terjadi maka pengamatan hari itu diganti hari berikutnya. Pengamatan dilakukan pada pukul 05.00-12.00 WIB
O‟Brien et al. 2004. Waktu ini ditentukan berdasarkan perilaku Hylobatidae saat melakukan aktivitas
bersuara pagi. Area pengamatan ditentukan pada tempat-tempat yang strategis agar suara dapat terdengar lebih jelas, misalnya di bukit-bukit yang memiliki
ketingian lebih dibandingkan tempat lainnya. Setelah sebelumnya melakukan survei didapat 16 pos pendengaran dalam 4 area.
Metode ini dilakukan oleh tiga orang pengamat yang berada pada pos-pos terpisah yang sudah ditentukan sebelumnya. Masing-masing pengamat diam di
titik yang telah ditentukan dan mencatat data, yaitu cuaca, jenis, waktu dimulainya suara, lamanya suara didengar, arah suaraazimut, estimasi jarak dan
jenis suara. Luas area penelitian setiap area merupakan radius 1 km dari tiap pos pengamat. Radius 1 km digunakan dengan asumsi kemampuan pengamat
mendengar suara Hylobatidae secara optimal.
3.3.2 VES Visual Encounter Survey
Pengamat mencari dan melihat kelompok Hylobatidae secara langsung dan mencatat jumlah individu, komposisi dan kepadatan kelompok. Data jumlah
individu didapat dengan menghitung individu dari semua kelompok. Komposisi kelompok dibagi berdasarkan struktur umur yang diidentifikasi dari ukuran tubuh
dan perilakunya. Kelompok dibedakan dengan mengidentifikasi jumlah, struktur umur, ciri
fisik dan lokasi penemuan. Pengambilan data kepadatan populasi dilakukan dengan VES lapang untuk menemukan ukuran dan komposisi kelompok ungko
maupun siamang. Kelompok yang ditemukan sebisa mungkin diikuti sehingga
data yang didapat semakin akurat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi anggota kelompok yang sedang memisahkan diri.
VES dilakukan di area transek dan di fokuskan di wilayah selatan dan timur stasiun penelitian. Jumlah pengamat sebanyak 5-8 pengamat yang terbagi menjadi
3-4 tim selama 40 hari. VES dilakukan mulai pukul 07.30-15.00 WIB. VES tidak dilakukan saat turun hujan.
3.3.3 Pemetaan
Hasil titik triangle count dan perjumpaan langsung saat dituangkan dalam peta setiap setelah pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui distribusi
Hylobatidae dan memberikan data kepadatan kelompok. Titik-titik triangle count pada masing-masing jenis dengan jarak 500 m terpisah dianggap kelompok
berbeda. Pada ungko, Jarak ini ditentukan berdasarkan perkiraan diameter perpindahan kelompok Hylobatidae diantara waktu bersuara
O‟Brien et al. 2004. O‟Brien et al. 2004 menjelaskan dengan wilayah jelajah 70 ha, bila
diasumsikan berbentuk lingkaran akan didapat diameter 472 m. Sehingga 500 m adalah jarak pemisahan konservatif antar titik suara untuk membedakan kelompok
O‟Brien et al. 2004. Pada siamang, perpindahan dalam 3 jam pertama aktivitas sehari-harinya sangat jarang melebihi 500 m
O‟Brien et al. 2004. Sehingga 500 m merupakan batas jarak untuk membedakan suara kelompok berbeda
Brockelman et al. 1993; O‟Brien et al. 2004.
3.4 Analisis Data
Distribusi ungko dan siamang dianalisis berdasarkan peta dari perjumpaan langsung dan triangle count. Hasil distribusi dua metode dikembangkan
membentuk sketsa pembagian home range masing-masing spesies. Selanjutnya tumpang tindih home range dan teritori antar spesies dianalisis secara deskriptif
terkait distribusi intra dan interspesifik. Perkiraan kepadatan diperoleh berdasarkan perhitungan denagan rumus
Brockelman et al. 1993:
D = n [ p m x E]
D adalah kepadatan, n adalah jumlah kelompok terdengar per periode sampel, p m adalah proporsi bersuara kelompok selama periode sampel dan E adalah area