Letak dan Luas Kondisi Fisik

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas

Secara administratif Kawasan Hutan Batang Toru KHBT terletak di Propinsi Sumatera Utara yang mencakup tiga kabupaten yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Secara geografis KHBT terletak di antara 98 53‟ – 99 26‟ Bujur Timur dan 02 03‟ – 01 27‟ Lintang Utara Gambar 3. Luas KHBT sebesar 132.716 ha terbagi 90.106 ha atau sekitar 60 di Kab. Tapanuli Utara, 45.953 ha atau sekitar 31 di Kab. Tapanuli Selatan dan 12.510 ha atau sekitar 8.4 di Kab. Tapanuli Tengah. Berdasarkan fungsi hutan dan penetapannya, KHBT terbagi menjadi hutan produksi tetap seluas 115.241,6 ha, hutan lindung seluas 17.382,7 ha, hutan suaka alam 12.994,7 ha dan hutan produksi terbatas seluas 2.951,1 ha Perbatakusuma et al. 2007. Lokasi penelitian ditunjukan pada Gambar 3. Gambar 3 Lokasi penelitian Kawasan Hutan Batang Toru.

4.2 Kondisi Fisik

KHBT memiliki topografi yang beragam mulai landai hingga terjal, lebih didominasi daerah perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan lahan antara 16 hingga lebih dari 60. Ketinggian kawasan mulai dari 50 meter diatas permukaan laut m dpl di sekitar Sungai Sipan Sihaporas hingga 1,875 m dpl di Puncak Dolok Lubuk Raya. Kawasan ini juga dilewati rangkaian jalur pegunungan vulkanis aktif Pegunungan Bukit Barisan Selatan. Daerah ini juga merupakan Daerah Patahan Besar Sumatera atau dikenal sebagai bagian dari rangkaian Sub Patahan Batang Gadis – Batang Angkola – Batang Toco. Kondisi ini menyebabkan kawasan memiliki potensi besar terjadinya gempa bumi akibat pergerakan patahan Perbatakakusuma et al. 2007. Jenis tanah di area kawasan antara lain ultisolik, alluvioculluvial dan inseptisolic. Area kawasan secara umum tersusun oleh 15 jenis batuan geologis yang didominasi batuan Qvt. Batuan Qvt merupakan batuan vulkanik tufa toba Toba Tuffs yaitu batuan polimik bersusun riolit-dasit, aliran tufa kristal, gelas, debu dengan sedikit tufa eksposif pada bagian atasnya. Kawasan ini masih memiliki tutupan hutan relatif baik dan utuh. Terdapat sedikitnya lima Daerah Aliran Sungai DAS, yaitu Das Batang Toru, DAS Aek Kolang, DAS Bila, DAS DAS Barumum dan DAS Batang Gadis. Kondisi ini menjadikan KHBT memiliki fungsi ekologi yang cukup tinggi sehingga sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekitar kawasan, baik sebagai pengatur tata air maupun sebagai pencegah banjir, erosi dan tanah longsor. Selain itu, potensi ini juga dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi PLTA Sipan Sihaporas Midora dan Angraeni 2007 dalam Perbatakakusuma et al. 2007.

4.3 Potensi Flora dan Fauna