Menentukan Strategi Alternatif Strategi

C. Kompetensi Inti Kompetensi inti adalah sumber daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan, melebihi para pesaingnya. Kompetensi inti membedakan perusahaan secara kompetitif dan merefleksikan kepribadiannya. Tidak semua sumber daya dan kapabilitas perusahaan adalah aktiva-aktiva strategis, yaitu aktiva-aktiva yang memiliki nilai kompetitif dan berpotensi untuk menjadi sumber keunggulan kompetitif. Sebagian sumber daya dan kapabilitas mungkin tidak kompeten, karena mewakili area-area kompetitif perusahaan yang lemah dibandingkan dengan para pesaingnya sehingga dapat menghambat atau mencegah pengembangan kompetensi inti perusahaan.

2.4.5 Menentukan Strategi Alternatif

Menurut Situmorang 2008, ada tujuh strategi alternatif, yaitu : 1. Strategi Integrasi a. Integrasi kedepan, yaitu strategi yang arahnya untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kendali pada distributor atau pengecer. b. Integrasi ke belakang, yaitu strategi yang berusaha merujuk kepada kepemilikan atau kendali yang lebih besar berasal pada perusahaan pemasok. c. Integrasi horizontal, yaitu integrasi yang mengutamakan strategi dalam mencari kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas perusahaan pesaing. 2. Strategi Intensif a. Penetrasi pasar, merupakan upaya untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah tersedia sebelumnya di pasar baik dalam memberikan promosi maupun menambah iklan atau publisitas. b. Pengembangan pasar, merupakan proses pengenalan produk maupun jasa yang telah ada sebelumnya menuju wilayah yang baru dan belum terjangkau. c. Pengembangan produk, yaitu upaya meningkatkan penjualan dengan membuat inovasi atau mengubah produk ataupun jasa yang telah ada. 3. Strategi Diversifikasi a. Diversivikasi konsentrik, yaitu mengangkat jumlah produk atau jasa yang telah dimodifikasi dan memiliki keterkaitan secara luas, dengan kata lain strategi melebarkan sayap usaha dengan inovasi yang baru. b. Diversivikasi horizontal, merupakan upaya menambahkan produk atau jasa yang baru dengan tidak memiliki kaitan kepada pelanggan. c. Diversivikasi konglomerat, merupakan penambahan produk atau jasa dimana perusahaan membuka cabang baru atau anak perusahaan yang bergerak dalam menghasilkan produk atau jasa yang berbeda. 4. Strategi Defensif a. Usaha patungan, merupakan upaya yang dilakukan jika ada beberapa perusahaan membentuk mitra usaha untuk membuat suatu peluang. b. Penghematanpenciutan, terjadi jika organisasi berupaya untuk melakukan penghematan biaya untuk mengangkat penjualannya dan mendapatkan laba untuk memperkuat kompetisi khas mendasar dari organisasi. c. Divestasi, merupakan peningkatan modal untuk investasi strategi selanjutnya. d. Likuidasi, menjual seluruh asset perusahaan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar pada perusahaan sehingga kemungkinan besar operasi perusahaan berhenti. e. Strategi kombinasi, organisasi mengusahakan kombinasi dari berbagai strategi yang ada secara simultan dan membawa resiko yang besar jika dilakukan terlalu jauh. 5. Strategi Adaptif a. Strategi protektor, merupakan suatu usaha perusahaan dalam membuat inovasi dan penemuan baru serta membentuk peluang pasar yang baru. b. Strategi penganalisis, merupakan upaya menganalisa ide baru yang dilakukan perusahaan sebelum memasuki suatu bisnis. c. Strategi reaktor, suatu usaha perusahaan dalam hal membuat perubahan jika ada tekanan yang datang dari lingkungannya. 6. Merger dan Leverage Buyout a. Akusisi dan merger, merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk melakukan strategi. Akusisi terjadi jika perusahaan besar membeli perusahaan yang lebih kecil dan merger terjadi jika dua perusahaan yang hamper sama bersatu membentuk suatu perusahaan. b. Leverage buyout, membuat korporasi menjadi milik perseorangan akibat dari pembelian saham keseluruhan untuk menghindari pengambilalihan paksa dan penjualan saham dilakukan untuk menambah modal usaha. 7. Strategi Michael Porter a. Strategi keunggulan biaya, strategi yang dilakukan dalam gabungan diferensiasi dengan upaya efisiensi segala bentuk biaya yang ada di perusahaan. Resiko strategi ini adalah kemungkinan pesaing untuk meniru strategi ini. b. Strategi diferensiasi, strategi dengan tingkat pembedaan dan tidak menjamin keunggulan bersaing, dikatakan sukses jika fleksibilitas produk yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah. c. Strategi fokus, merupakan strategi yang memusatkan perhatian pada pelanggan tertentu dan melayani segmen pasar yang lebih kecil dengan hati-hati. Strategi ini dikatakan sukses tergantung pada potensi pertumbuhan yang baik dan segmen industri yang ukurannya memadai.

2.5 Analisis SWOT