Penentuan kemiringan medan Kemiringan yang ada Io Kemiringan rencana

125

e. Penentuan kemiringan medan

Untuk menekan biaya pelaksanaan, saluran harus sebanyak mungkin mengikuti arah kemiringan medan. Untuk perencanaan pendahuluan, elevasi permukaan tanah diperoleh dari peta skala 1: 5.000 di mana trase saluran pendahuluan di plot. Cara yang terbaik adalah memplot harga-harga elevasi pada titik potong garis-garis kontur dan trase, serta membuat perkiraan-perkiraan dengan melakukan interpolasi antara titik-titik rincik ketinggian. Harga-harga elevasi medan yang diperoleh diplot pada profil memanjang, bersama-sama dengan muka air yang diperlukan yang didapat dari hasil perhitungan. Gambar 6.9 Muka Air Yang Diperlukan Untuk Bangunan Sadap Pada Contoh Saluran 126

f. Kemiringan yang ada Io

Kemiringan yang ada Io sekarang dapat dihitung untuk masing-masing ruas: L H RWLd RWLu Io Δ − − = dimana : RWLu = Muka air yang dibutuhkan di bangunan sadap hulu RWLd = Muka air yang dibutuhkan di bangunan sadap hilir AH0 = Jumlah perkiraan kehilangan tinggi energi di bangunan di ruas saluran yang bersangkutan tidak termasuk bangunan terjun. Kadang-kadang muka air yang diperlukan di bangunan sadap hulu lebih rendah daripada di bangunan sadap hilir. Io-nya minimal. Pada kemiringan yang lebih curam, Io mungkin terlalu tinggi, sehingga terjadi erosi. Kemudian kemiringan harus dijaga agar tetap di bawah garis kecepatan dasar rencana lihat g. DH dimasukkan dalam kolom 10 dan Io pada kolom 11 tabel perhitungan. Gambar 6.10 Penentuan Kemiringan Medan 127

g. Kemiringan rencana

Untuk memperkecil sedimentasi, kemiringan saluran harus dibuat sedemikian rupa sehingga faktor IR 0,5 sama atau makin besar ke arah hilir. Untuk menipermudah hal ini, dibuat grafik seperti pada gambar 6.9. Grafik ini menunjukkan garis-garis IR 0,5 yang sama dan garis-garis untuk kecepatan dasar rencana. Di sepanjang sumbu grafik tersebut diberikan harga debit rencana Q dan kemiringan dasar saluran Ia. Guna menetukan kemiringan saluran untuk masing-masing ruas, harus dipilih garis IR 0,5 konstan atau semakin besar garis A. Agar pemilihan garis A tersebut dapat dilakukan dengan baik, pertama-tama titik-titik yang memberi karakteristik masing- masing ruas harus diplot Io versus Qrencana. Garis A akan diplot di antara titik-titik ini. Selama melakukan pengeplotan, harus tetap diingat bahwa titik-titik itu tidak boleh melebihi garis kecepatan dasar rencana di atas garis ini, akan terjadi erosi. Dalam contoh ini, kecepatan dasar yang diinginkan dianggap 0,60 mdt dan akan dicek lagi setelah dimensi saluran diketahui. Gambar 6.11 Grafik Untuk Perencanaan Kemiringan Saluran 128 Dengan garis A itu, Ia rencana masing-masing ruas saluran dapat dibaca untuk - mengetahui debit rencana. Ia dimasukkan ke tabel perhitungan kolom 13.

h. Muka Air Rencana