Saluran Pembuang SALURAN IRIGASI DAN SALURAN PEMBUANG

164

D. Saluran Pembuang

Elevasi sawah diukur di sepanjang trase saluran pembuang dtl. Harga – harga elevasi ini diplot pada profil memanjang. Elevasi air di ujung hilir saluran pembuang ditentukan oleh saluran , pembuang yang tingkatnya lebih tinggi, di mana saluran yang sedang direncana akan mengalir ke saluran pembuang yang disebut terkahir ini. WLo = + 25,15. Muka air di saluran pembuang sama dengan atau lebih rendah daripada elevasi sawah di sepanjang saluran irigasi. Pada profil memanjang tercantum harga-harga elevasi tanah, maka dapat ditarik sebuah grafik lurus antara muka air di saluran pembuang yang tingkatnya lebih tinggi titik 0 dan elevasi sawah terendah + 26,25 titik D. Garis ini menentukan gradien atau kemiringan saluran pembuang pada ruas tersebut. Kemiringan ruas berturut-turut ditentukan oleh garis antara dua titik elevasi sawah rendah atau oleh kemiringan medan titik E. Gambar 6.27 Grafik Perencanaan Untuk Saluran Kuarter 165 Menentukan kemiringan saluran untuk ruas O - D 25,65 - 25,15 I = 650 = 0,0007692 Kemiringan ruas D - E 26,40 - 25,65 I = 275 = 0,0027273 Kapasitas rencana saluran pembuang dihitung dengan rumus : Qd = A x Dm Dimana: Qd = debit rencana, ldt A = luas daerah yang akan dibuang airnya, ha Dm modulus pembuang, 1ha. Gambar 6.28 Profil Memanjang Pada Trase Saluran Dt1 166 Harga-harga debit rencana diberikan pada Gambar 6.29 Tabel 6.21 Muka Air Dan Kapasitas Rencana Saluran Pembuang RUAS SAL. A Qd L I x 10 - 3 MAH I x L MAU b = h - Ha Ltr Dtk m m m m m 1 2 3 = 2 x Dm 4 5 6 7 = 5 x 4 8 = 6 + 7 9 0 - b 1 41,1 206,13 250,00 0,770 25,150 0,193 25,343 0,550 b 1 - a 3 30,9 154,98 170,00 0,770 25,470 0,131 25,601 0,500 a 3 - a 2 22,2 111,34 280,00 0,770 25,660 0,216 25,876 0,450 a 2 - a 1 7,2 36,11 225,00 0,770 25,830 0,173 26,003 0,300 Setelah diperoleh harga-harga debit rencana dan kemiringan saluran rencana, dimensi saluran dapat ditentukan dengan menggunakan grafik perencanaan dengan k = 30 saluran pembuang tersier, lihat Gambar 6.27. Gambar 6.29 Skema Layout Saluran Pembuang Dt1 167

E. Boks Bagi