Pengecekan trase di lapangan,

129 6. Ambilah muka air tertinggi yang diperlukan pada bangunan bagi berikutnya P BG18 = 4,46 h 100 = 0,828 m Hitunglah V = 0,18 x h 100 = 0,18 x 0,828 m = 0,149 m 7. Bandingkan muka air yang diperlukan untuk BG 18 pada Q 100 dengan muka air hulu di ruas hilir RG 19 ditambah dengan kehilangan energi di bangunan bagi 0,05 m. MAR 1 = P + V = 4,460 m + 0,149 m = 4,609 m MAR 2 = Maud 19 + DHBg = 4,833 m + 0,050 m = 4,883 m MAR = 4,883 m 8. Untuk ruas-ruas lainnya ikuti langkah-langkah 5, 6 and 7 9. Plotlah muka air yang diperoleh pada potongan memanjang pendahuluan bersama- sama dengan elevasi sawah. Jika muka air jauh di atas. elevasi sawah, maka ulangi lagi perhitungan itu untuk Garis. A yang lebih rendah pada grafik perencanaan untuk kemiringan. Jika bagian saluran yang harus digali menjadi terlalu banyak, pilihlan garis A yang Lebih tinggi dan ulangi lagi perhitungan itu.

i. Pengecekan trase di lapangan,

1. Sampai tahap ini semua kegiatan perencanaan saluran semata-mata didasarkan pada peta-peta topografi saja 1 : 25.000 dan 1 : 5.000. Diperlukan cek lapangan secara menyeluruh guna meneliti apakah ketelitian peta-peta topografi yang digunakan telah memadai. 130 Penyelidikan lapangan dilakukan dengan prosedur berikut : • Penyelusuran saluran dan pengukuran elevasi medan pada as saluran setiap jarak 200.m dengan benchmark pada setiap 2000 m, sesuai dengan trase yang diplot pada peta dengan skala 1: 5.000. • Untuk penyelusuran ini, diperlukan tiga ahli pendamping, ahli irigasi, untuk mencek tampakan-tampakan teknis trase, guna membuat penyesuaian- penyesuaian di lapangan dan untuk menentukan lokasi bangunan bersama-sama dengan ahli geoteknik. ahli geoteknik, untuk mencek tampakan-tampakan geologi trase, membuat penyesuaian-penyesuaian di lapangan jika sifat-sifat tanah atau kondisi tanah pondasi bangunan kalau perlu serta, menentukan lokasi-lokasi yang memerlukan penyelidikan geoteknik. ahli geodetik, untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada staf pengukuran dalam menentukan kordinat-kordinat lokasi bangunan dan trase saluran titik potong serta menentukan lokasi-lokasi yang membutuhkan pengukuraniletail. 2. Pengolahan data-data pengukuran dan pemplotan elevasi yang telah diperoleh pada profit dan posisi dan posisi memanjang pada peta berskala 1: 5000. 3. Perbandingan data-data yang telah diamati dari data-data yang didapat dari peta topografi. 4. Setelah perbedaan-perbedaan elevasi tinggal sedikit, lakukan penyesuaian trade di lapangan bersama-sama dengan para petugas pengukuran. Jika masih terdapat perbedaan-perbedaan besar, cek dulu hasil pengukuran. Jika pengukuran tidak ada masalah, kemudian lakukan pencekan dan penyesuaian peta-peta topografi. Jika ditemukan banyak ketidaktelitian pada peta-peta tersebut, diperlukan penyelidikan topografi tambahan guna menyesuaikan muka air yang diperlukan pada bangunan sadap.

6.4. Perencanaan Detail Saluran Irigasi A. Penyelidikan