Rumus Dan Kriteria Hidrolis.

139

6.4. Saluran Pembuang.

Perencanaan saluran pembuang harus memberikan pemecahan dengan biaya pelaksanaan dan pemeliharaan yang terendah. Ruas - ruas saluran harus stabii terhadap erosi dan sedimentasi minimal setiap potongan melintang dan seimbang.

A. Rumus Dan Kriteria Hidrolis.

Rumus Aliran. Untuk perencanaan potongan saluran pembuang, aliran dianggap sebagai aliran tetap dan untuk itu diterapkan rumus Strickler manning lihat juga pasal 6.2. v = K . R 213 . I 12 Dimana : v = Kecepatan aliran mdtk k = Koefisien Kekasaran Strickler R = Jari - jari hidrolis m. I = Kemiringan Energi Koefisien Kekasaran Strickler. Koefisien Strickler k bergantung kepada sejumlah faktor, yakni : ƒ Kekasaran dasar dan talut saluran. ƒ Lebatnya vegestasi. ƒ Ketidakteraturan dan trase. ƒ Jari - jari hidrolis dan dalamnya saluran. Karena saluran pembuang tidak selalu terisi air, vegetasi mudah sekali tumbuh di situ dan banyak mengurangi harga k. Penyiangan yang teratur akan memperkecil harga pengurangan ini. Harga - harga k pada tabel 6.11. yang dipakai untuk merencanakan saluran pembuang, mengandaikan bahwa vegetasi dipotong secara teratur. 140 Tabel 6.11 Harga k Untuk Jaringan Pembuang Jaringan Pembuang Utama K m 13 Dtk H 1,50 m H ≤ 1,50m 30 25 KP - 03 Saluran Standard Perencanaan Irigasi. Kecepatan Maksimum Yang Diizinkan Penentuan kecepatan maksimum yang diizinkan untuk saluran pembuang dengan bahan kohesif mirip dengan yang diambil untuk saluran irigasi vmaks = Vb x A xB x C x D Faktor D ditambahkan apabila dipakai banjir rencana dengan periode ulang yang tinggi. Dianggap bahwa kelangkaan terjadinya banjir dengan periode ulang di atas 10 tahun menyebabkan sedikit kerusakan akibat erosi. Ini dinyatakan dengan menerima vmaks yang Iebih tinggi untuk keadaan semacam ini; Iihat gambar 5.6. untuk harga - harga D. D sama dengan 1 untuk periode ulang di bawah 10 tahun. Tinggi Muka Air Tinggi muka air saluran pembuang di jaringan intern bergantung kepada fungsi saluran tersebut. Di jaringan tersier, tanah membuang airnya langsung ke saluran pembuang kuarter dan tersier dan tinggi muka air pembuang rencana mungkin sama dengan tinggi permukaan tanah. 141 Jaringan pembuang primer menerima air buangan dari petak - petak tersier di lokasi yang tetap. Tinggi muka air rencana di jaringan utama ditentukan dengan tinggi muka air yang diperlukan diujung saluran pembuang tersier. Tinggi muka air di jaringan pembuang primer berfungsi untuk pembuang sawah dan mungkin daerah - daerah buka sawah dihitung sebagai berikut : ƒ Untuk pengaliran debit rencana, tinggi muka air mungkin naik sampai sama dengan tinggi permukaan tanah. ƒ Untuk pengaliran debit puncak, pembuang dari sawah dianggap sama dengan noi; harga - harga tinggi muka air yang diambil ditunjukan pada gambar 5.7. Metode perhitungan ini hanya boleh digunakan untuk debit Iebih kecil atau sama dengan 30 m 3 dtk saja. Bila diperkirakan akan terjadi debit yang lebih besar, maka debit puncak dari daerah - daerah non sawah dan debit pembuang sawah yang terjadi secara bersamaan harus dipelajari bersama - sama dengan kemungkinan pengurangan debit puncak dan pengaruh banjir sementara yang mungkin juga terjadi. Muka air rencana pada titik pertemuan antara dua saluran pembuang sebaiknya diambil sebagai berikut : ƒ Elevasi muka air yang sesuai dengan banjir rencana dengan periode ulang 5 kali pertahun untuk sungai 15. ƒ Muka air rencanauntuk saluran pembuang intern lebih tinggi. ƒ Mean muka air taut MSL untuk laut. 142 Gambar 6.12 Tipe – Tipe Potongan Melintang Saluran Pembuang 143

B. Potongan Melintang Saluran Pembuang.