146
B. Pembuang intern Debit rencana
Kapasitas rencana jaringan pembuang intern untuk sawah dihitung dengan rumus berikut
Gambar 6.14 Trase Yang Akan Diukur
Gambar 6.15 Contoh Tata Letak Jaringan Pembuang
147 Qd
= 1,62 x Dm x A
0,92
dimana : Qd
= debit rencana, ldt
Dm = modulus pembuang, LtrDtk. Ha
A =
luas daerah yang akan dibuang airnya, ha. Untuk modulus pembuang rencana, Dm adalah curah hujan 3 hari dengan periode ulang 5
tahun. Dn
Dm = n x 8,64
Dn adalah pembuang permukaan untuk satuan luas dan dinyatakan sebagai: Dn
= Rn + nIR - ET - P -
Δs dimana :
n = jumlah hari
berturut-turut Dn =
limpasan air hujan pembuang permukaan selama n hari, mm RnT = curah hujan selam n hari berturut-turut dengan periode ulang T tahun, mm
IR =
pemberian air irigasi, mmhari ET = evapotranspirasi,
mmhari P = perkolasi,
mmhari ΔS = tampungan
tambahan, mm.
Untuk perhitungan modulus pembuang, komponen-komponennya dapat diambil sebagi berikut dengan mengandaikan kondisi tanah rendah :
- Pemberian air irigasi IR sama dengan nol jika pemberian dihentikan, atau
- Tampungan di sawah dengan lapisan air maksimum 150 mm ; tampungan tambahan DS di akhir n hari berturut - turut maksimum 50 mm
- Perkolasi P sama dengan nol
Dari analisis data curah hujan, jumlah curah hujan 3 hari dengan periode ulang R3s ditetapkan 198 mm. Curah hujan per hari adalah 139, 33 dan 26 milimeter berturut-turut.
Evapotranspirasi ET diandaikan 6 mmhari.
148 Dn
= Rn + nIR - ET - P -
Δs = 198
+ 3
0 - 6 - 0 - 50
= 130 mm
Dn 130 Dm =
n x 8,64
= 3 x
8,64 = 5,0 LtrDtk.ha
Kemiringan Rencana
Dari peta topografi skala ,1 : 5000 elevasi sawah dapat diplot pada grafik memanjang. Muka air selama terjadi debit rencana harus dijaga agar tetap di bawah elevasi sawah.
Muka air hilir ditentukan oleh muka air pada titik cabang atau muara saluran pembuang yang tingkatnya lebih tinggi, sungai atau laut, sehingga ini harus ditentukan lebih dahulu.
Muka air rencana di sungai adalah muka air yang terjadi bertepatan dengan banjir yang terjadi 5 kafi setahun Q115. Jika banjir lebih tinggi, maka terjadinya aliran balik harus
dicegah dengan memberi pintu bagian pengeluaran outlet.
Gambar 6.16 Contoh Perhitungan Modulus Pembuang
149
Dimensi Saluran
Perbandingan lebar - kedalaman untuk saluran pembuang intern dengan potongan melintang trapesium dapat diandaikan sebagai berikut :
b n =
h = 3
dimana : n
= perbandingan lebar-kedalaman
b =
lebar dasar saluran h = kedalaman
air rencana
m =
kemiringan talut.
Tabel 6.17 Kemiringan Minimun Talut Saluran Pembuang m kedalaman galian D
m Kemiringan Min. Talut
m
D 1,0 1
1,0 D2,0 1,5
D2,0 2
Sekarang dimensinya dapat dihitung dengan rumus Strickler dengan koefisien kekasaran k 30. Perhitungan saluran pembuang Blater Gambar 6.6 diberikan pada Tabel 6.17
Tabel 6.18 Perhitungan Perencanaan Untuk Saluran Pembuang Sekunder Blater
RUAS
Strecth
Luas Drai
n A
Qd L Ia x
10
-3
n m k h
Vo A h
|h -
h
1| 0,005
DWL
ha m
3
Dt k
m - - -
m
13
Dt k
m mDt
k m
2
m
m d
1
862 4,078
1.50 0,70 1,5 1,5 25,00 1,49 0,61 6,72 1,49
0,0002 4,3000
d
2
707 3,398
825 1,02 1,5 1,5 25,00 1,46 0,53 6,37 1,46
0,0002 5,3500
d
3
624 3,029
375 1,02 1,5 1,5 25,00 1,39 0,52 5,84 1,39
0,0002 6,1900
d
4
538 2,643
675 1,02 1,5 1,5 25,00 1,32 0,50 5,27 1,33
0,0002 6,5700
d
5
442 2,206
400 1,02 1,5 1,5 25,00 1,24 0,48 4,61 1,24
0,0002 7,2600
d
6
370 1,873
800 1,02 1,5 1,5 25,00 1,16 0,46 4,07 1,16
0,0001 7,6700
d
7
165 0,891
1.30 1,02 2,0 1,0 25,00 0,82 0,44 2,02 0,82
0,0001 8,4900
150
Dimensi Saluran
1. Andaikan kedalaman air h
= 1,4963 m
2. Hitung Kecepatan Aliran yang sesuai V
Dimana : k
= 25,000 Koefisien kekasaran Strickler n
= 1,50 Perbandingan kedalaman air berbanding lebar dasar saluran m = 1,50
Koefisien kekasaran
manning Ia
= 7,00E-04
Q = 4,08 m
3
Dtk V
= 0,41
mdtk
3. Hitung Kedalaman Air Baru.
4. Kontrol Kedalaman air Baru
5. Hitung Lebar Dasar Saluran b
50 ,
2
1 2
Ia x
m n
m n
ho x
k Vo
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
+ +
+ =
2
718 ,
6 m
Vo Q
Ao =
=
496 ,
1 07
, 2
12 ,
1
1
= =
+ =
m n
Ao h
005 ,
496 ,
1 496
, 1
dipakai dapat
ukuran OK
≤ −
rencana
h h
maka h
h =
≤ −
1 1
005 ,
245 ,
2 496
, 1
5 ,
1 =
= =
x h
x n
b
151
C. Pembuang Ekstern