Data Layout dan Trase Saluran

155 B 2 = B 1 + 2. Bb + 2. m 1 . h 1 + 2. m 2 . h 2 2. P = B 1 + 2.h 1 1,0 + m 1 2 0,5 +2. Bb + 2.h 2 1,0 - m 2 2 0,5 3. R = AP 4. V = k x R 23 x Ib 12 5. A = Q puncak V 6. h 2 = - B 2 + B 2 2 – 4 A 1 – A x m 2 V 7. Kontrol Kedalaman air Baru h 2 - h 2 0,005 0,000 - 0,000 0,005 Jika tidak maka hitunglah h 2 = h 2 Di atas ketinggian air maksimum hm diperlukan jagaan. Perkiraannya dapat dibuat yang menggunakan gambar 6.10

6.6 Perencanaan Saluran Pada Petak Irigasi

Perencanaan petak tersier mencakup kegiatan-kegiatan berikut : - Penentuan layout dan trase saluran - Penentuan muka air rencana - Perencanaan dimensi saluran - Perencanaan boks bagi - Perencanaan bangunan-bangunan pelengkap.

A. Data

Untuk keperluan perencanaan diperlukan data-data berikut : - peta topografi dengan skala 1.5000 atau 12000 - kebutuhan air irigasi dan pembuang - kondisi fasilitas pemberian air irigasi dan pembuang gambar-gambar perencanaan danatau gambar-gambar purnalaksana - prosedur eksploitasi yang berlaku. Contoh petak tersier seluas 99,6 ha terletak di daerah irigasi yang sedang direncana seluas 6.800 ha. Data topografi diberikan pada gambar 5.19. Peta ini juga memberikan informasi mengenai saluran yang sudah ada. Kebutuhan air irigasi untuk bangunan sadap tersier ditetapkan 1,4 Ldt ha dan kebutuhan pembuang ditetapkan 5,0 ltrdt ha. Fasilitas 156 jaringan irigasi dan pembuang yang dibangun akan men jamin pemberian air dan pembuangan kelebihan air yang baik pada petak tersier. Karena cara-cara eksploitasi yang berlaku sekarang didasarkân pada pemberian air irigasi secara terus-menerus dari jaringan pembuang maka cara ini yang akan dipakai pada perencanaan.

B. Layout dan Trase Saluran

Kegiatan pertama adalah mencek peta topografi 1 : 5000. Pada peta ini ditunjukkan jaringan saluran yang sudah ada. Untuk mencek berfungsinya saluran yang sudah ada tersebut, diperlukan inventarisasi data-data di lapangan bersama-sama dengan para petani pemakai air. Berdasarkan hasil-hasil penyelidikan dan peta topografi, dapat dibuat layout dengan sebanyak mungkin memanfaatkan jaringan irigasi dan pembuang yang sudah ada Gambar 6.19 Topografi Contoh Petak Tersier 157 Kriteria yang akan diterapkan adalah: - ukuran petak kuarter 8 - 15 ha - panjang saluran tersier 1.500 m - panjang saluran kuarter 500 m - jarak antara saluran kuarter dan saluran pembuang 300 m Atas dasar kriteria ini, jaringan yang sudah ada dan keterangan dan keinginan para petani dibuat layout sebagai berikut Gambar 6.20 Gambar 6.20 Layout Petak Tersier 158 Pada medan bergelombang, saluran tersier mengikuti garis-garis kontur dan saluran kuarter mengikuti arah punggung medan dan memberi air ke satu atau dua sisi. Agar saluran kuarter tidak terlalu panjang, sebuah saluran tersier kedua membagi petak menjadi dua petak kuarter. Karena jaringan tersebut terletak pada medan bergelombang, saluran pembuang terletak pada cekungan depresi. Skema layout jaringan tersebut diberikan pada Gambar 6.21 berikut ini

C. Saluran Irigasi