Fikosianin Aktivitas antihiperglikemik dan antioksidan dari Spirulina platensis pada umur panen yang berbeda

2.6 Fikosianin

Fikosianin merupakan salah satu dari tiga pigmen klorofil dan karotenoid yang mampu menangkap radiasi sinar matahari paling efisien Hall dan Rao 1999. Fikosianin merupakan kompleks pigmen-protein yang saling berhubungan dan terlibat dalam pemanenan cahaya dan energi transduksi. Fikosianin dapat bertindak sebagai bahan penyimpan nitrogen. Konsentrasi fikosianin tinggi bila Spirulina platensis ditumbuhkan dalam kondisi nitrogen yang optimal Boussiba dan Richmond 1980. Pigmen fikosianin yang berwarna biru tua yang dapat memancarkan warna merah tua Henrikson 2009. Fikosianin termasuk golongan biliprotein. Fikosianin sebagai biliprotein diketahui mampu menghambat pembentukan sel kanker Adams 2005. Biliprotein atau biasa dikenal dengan fikobiliprotein adalah kelompok pigmen yang ditemukan pada Rhodophyta alga merah, Cyanophyta alga hijau-biru, dan Cryptophyta alga Crytomonad. Pigmen ini berfungsi sebagai penyerap cahaya pada sistem fotosintesis. Kelompok pigmen ini diantaranya adalah R-phycoerythrine, C- phycoerythrine dan B-phycoerythrine, allophycocyanine, R-phycocyanine dan B- phycocyanine Henrikson 2009. Fikosianin merupakan pigmen yang paling banyak pada alga hijau biru, termasuk spirulina dan kandungannya mencapai 20 dari berat kering alga Richmond 1988. Kandungan fikosianin dalam 500 mg tablet Spirulina adalah sebanyak 333 mg Tietze 2004. Fikosianin mempunyai cahaya absorbansi maksimum pada panjang gelombang 546 nm, serta mempunyai bobot molekul sebesar 134 kDa c-fikosianin, namun ditemukan bobot molekul yang lebih besar 262 kDa dari ekstrak fikosianin segar pada banyak spesies. Bobot molekul yang lebih besar ini diduga disebabkan oleh keberadaan fragmen fikobilisom Henrikson 2009. Struktur fikosianin mengandung rantai tetraphyrolles terbuka yang diduga mempunyai kemampuan menangkap radikal oksigen Romay et al. 1998. Struktur kimia Chromophores pada c-fikosianin, tetraphyrolles terbuka, sangat mirip dengan bilirubin. Romay et al. 1998 melaporkan bahwa bilirubin adalah antioksidan yang diduga penting dalam fisiologis karena mampu mengikat radikal peroksida lipid dengan cara mendonorkan atom hidrogen yang terikat pada atom C ke 10 pada molekul tetraphyrrolles.

2.7 Antioksidan