4.4 Aktivitas Antioksidan Spirulina platensis
Aktivitas antioksidan diukur dengan melihat kemampuan biomassa kering dan fikosianin dari Spirulina platensis dalam menghambat aktivitas radikal bebas DPPH
1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl. Diphenyl picrylhydrazyl DPPH adalah radikal bebas yang stabil dalam larutan berair atau larutan dalam metanol serta memiliki
serapan yang kuat pada panjang gelombang 517 nm dalam bentuk teroksidasi Masuda et al. 1999. DPPH mampu menerima elektron atau radikal hidrogen dari
senyawa lain sehingga membentuk molekul diamagnetik yang stabil. Metode DPPH dipilih karena memiliki beberapa kelebihan yaitu sederhana, cepat dan mudah untuk
skrening aktivitas penangkap radikal beberapa senyawa Marxen et al. 2007, selain itu metode ini terbukti akurat, reliabel dan praktis Prakash et al. 2007. Hasil
aktivitas antioksidan terhadap biomassa sel Spirulina platensis pada umur 12 dan 16 hari dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11. Data inhibisi dapat dilihat pada
Lampiran 2 dan Lampiran 3.
Gambar 10 Aktivitas antioksidan biomassa kering umur 12 hari.
y = 0,0429x - 5,1602 R² = 0,9392
5 10
15 20
25 30
35 40
45
200 400
600 800
1000 1200
In h
ib is
i
Konsentrasi ppm
Gambar 11 Aktivitas antioksidan biomassa kering umur 16 hari. Metanol dipilih sebagai pelarut karena dapat melarutkan kristal DPPH
Molyneux 2004. Senyawa antioksidan bereaksi dengan radikal DPPH melalui mekanisme penyumbangan atom hidrogen yang menyebabkan terjadinya peluruhan
warna DPPH dari ungu menjadi kuning yang diukur pada panjang gelombang 517 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan Spirulina platensis menunjukkan IC
50
biomassa kering umur 12 hari yaitu 1.313,33 mgL lebih tinggi dibandingkan dengan IC
50
biomassa kering umur 16 hari yaitu 1.040,69 mgL. Konsentrasi larutan biomassa kering Spirulina platensis yang diuji adalah sebesar 200, 400, 600, 800 dan 1.000
ppm. Konsentrasi tersebut diperoleh melalui proses pengenceran dari larutan stok biomassa kering Spirulina platensis 1.000 ppm. Hasil aktivitas antioksidan terhadap
biopigmen fikosianin Spirulina platensis pada umur 12 dan 16 hari dapat dilihat pada Gambar 12 dan Gambar 13.
y = 0,0426x + 6,2919 R² = 0,9844
10 20
30 40
50 60
200 400
600 800
1000 1200
In h
ib is
i
Konsentrasi ppm
Gambar 12 Aktivitas antioksidan fikosianin Spirulina platensis umur 12 hari.
Gambar 13 Aktivitas antioksidan fikosianin Spirulina platensis umur 16 hari. Hasil uji aktivitas antioksidan fikosianin Spirulina platensis menunjukkan
nilai IC
50
fikosianin umur 12 hari yaitu 6.608,71 mgL lebih rendah dibandingkan dengan nilai IC
50
fikosianin umur 16 hari yaitu 15919 mgL. Konsentrasi larutan fikosianin Spirulina platensis yang diuji adalah sebesar 200 ppm, 400 ppm, 800 ppm,
1.600 ppm dan 2.000 ppm. Konsentrasi tersebut diperoleh melalui proses pengenceran dari masing-masing larutan stok biomassa kering Spirulina platensis
2.000 ppm. Konsentrasi yang digunakan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi biomassa kering. Hal ini bertujuan agar komponen aktif antioksidan
fikosianin dapat bekerja maksimal. Aktivitas antioksidan dilihat dari nilai IC
50
yang
y = 0,0076x + 3,7398 R² = 0,9893
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
500 1000
1500 2000
2500
In h
ib is
i
Konsentrasi ppm
y = 0,0036x + 2,2439 R² = 0,9429
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
500 1000
1500 2000
2500
In h
ib is
i
Konsentrasi ppm
dihasilkan. Semakin kecil nilai IC semakin besar aktivitas antioksidannya. Nilai IC
50
dari tiap sampel yang diuji dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Nilai
Inhibitory Concentration 50
IC
50
Spirulina platensis Sampel
IC
50
Biomassa kering 12 hari 1.313,33 mgL
Biomassa kering 16 hari 1.040,69 mgL
Fikosianin 12 hari 6.608,71 mgL
Fikosianin 16 hari 15.919,00 mgL
Aktivitas antioksidan biomassa kering Spirulina platensis umur 12 hari lebih kecil dari pada umur 16 hari, sedangkan aktivitas antioksidan fikosianin S. platensis
umur 12 hari lebih besar dari pada umur 16 hari. Hal ini sesuai dengan uji fitokimia yang menunjukkan bahwa biomassa kering dan fikosianin Spirulina platensis tidak
mengandung flavonoid. Pieta 2000 menyatakan bahwa flavonoid sangat berperan dalam aktivitas antioksidan karena flavonoid bekerja dengan memerangkap
scavenging radikal bebas dan ROS seperti radikal anion superoksida, dan radikal bebas hidroksil. Antioksidan alami dapat berupa senyawa karotenoid, asam askorbat,
fenol dan flavonoid. Spirulina platensis mengandung beberapa bahan aktif misalnya senyawa karotenoid, asam nikotinat, riboflavin Vit B
2
, sianokobalamin Vit B
12
, thiamin Vit B
1
dan pigmen.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen fenol terdapat pada biomassa kering Spirulina platensis namun tidak pada fikosianin.
Miranda et al. 1998 menyatakan komponen fenol hidrokuinon pada Spirulina platensis memiliki aktivitas antioksidan
Konsentrasi sampel yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan fikosianin dua kali lebih besar dari konsentrasi biomassa kering. Hal ini dilakukan agar
komponen antioksidan pada sampel fikosianin terdeteksi. Oleh karena itu, aktivitas antioksidan dari fikosianin tidak dapat dibandingkan dengan aktivitas antioksidan
biomassa kering. Adanya aktivitas antioksidan dari sampel mengakibatkan perubahan warna larutan DPPH dalam metanol yang semula berwarna violet pekat menjadi
kuning pucat Andayani et al. 2008.
Antioksidan pembanding yang digunakan adalah antioksidan sintetik tokoferol. Larutan tokoferol dibuat dengan konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm dan 8
ppm. Tokoferol vitamin E murni memiliki sifat kimia tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan tokoferol komersial biasanya berwarna kuning muda hingga
kecoklatan. Pada penelitian ini tokoferol yang digunakan adalah tokoferol komersil. Vitamin E larut dalam lemak dan sebagian besar pelarut organik, tetapi tidak larut
dalam air. Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil -OH pada struktur cincin ke radikal
bebas Almatsier 2006. Aktivitas antioksidan vitamin E dapat dilihat pada Gambar 14. Nilai IC
50
yang dihasilkan sebesar 49,55 mgL. Hasil ini membuktikan bahwa aktivitas antioksidan yang dimiliki tokoferol sangat kuat dan jauh dari nilai IC
50
yang dihasilkan Spirulina platensis yang diuji.
Gambar 14 Aktivitas antioksidan tokoferol. Menurut Ariyanto 2006, tingkatan aktivitas antioksidan dengan metode
DPPH adalah sangat kuat IC
50
50 µgmL, kuat IC
50
50-100 µgmL, sedang IC
50
101-150 µgmL, lemah IC
50
150 µgmL. Biomassa kering dan biopigmen fikosianin Spirulina platensis termasuk kategori antioksidan rendah karena
mempunyai nilai IC
50
150 µgmL.
y = 5,493x + 2,441 R² = 0,987
10 20
30 40
50
2 4
6 8
10
I nhi
bi si
Konsentrasi ppm
4.5 Senyawa Fitokimia Spirulina platensis