Diabetes Melitus DM Aktivitas antihiperglikemik dan antioksidan dari Spirulina platensis pada umur panen yang berbeda

15,400 mgkg, kalsium 1,315 mgkg, seng 39 mgkg, magnesium 1,915 mgkg, mangan 25 mgkg, besi 580 mgkg, selenium 0,40 ppm, dan fosfor 8,942 mgkg, serta vitamin A, B 1 , B 2 dan B 3 . Kandungan nutrisi Spirulina sp. dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kandungan nutrisi Spirulina sp. Jenis Nutrisi Nilai bobot kering 1 Nilai bobot kering 2 Protein 55-70 56,39 Lemak 6-8 17,92 Karbohidrat 15-25 8,03 Mineral 7-13 12,70 Serat 8-10 6,56 Sumber : 1 Belay 2008; 2 Handayani 2003.

2.2 Diabetes Melitus DM

Diabetes melitus didefenisikan sebagai suatu penyakit kelainan metabolik kronis secara serius yang memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan, yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah hiperglikemia disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin Subroto 2006. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produk insulin oleh sel- sel β-Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin Matsumoto 2002. Akibatnya, terjadi kelebihan gula di dalam darah sehingga menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan dalam darah tersebut melimpah ke sistem urin untuk dibuang Garret dan Grisham 2002. Klasifikasi Diabetes Melitus Subroto 2006 adalah sebagai berikut: 1 Diabetes melitus tipe I Diabetes melitus tergantung Insulin Tipe ini disebabkan oleh kerusakan sel β-pankreas sehingga kekurangan insulin absolut. Faktor keturunan juga merupakan salah satu penyebab. Penderita diabetes melitus tipe I tergantung pada terapi insulin dan tidak dianjurkan mengonsumsi obat antidiabetika oral. Penderita diabetes melitus tipe I tidak dapat disembuhkan dan tergantung pada injeksi insulin selama hidupnya. 2 Diabetes melitus tipe II Diabetes melitus tidak tergantung Insulin Tipe ini disebabkan oleh gangguan sekresi insulin yang progresif karena resistensi insulin. Diabetes melitus tipe II dipicu oleh pola hidup yang kurang sehat. Rata-rata penderita berumur lebih dari 40 tahun. Proses penuaan juga menjadi penyebab akibat penyusutan sel-sel beta yang progresif sehingga sekresi insulin semakin berkurang dan kepekaan reseptornya juga menurun. Diabetes melitus tipe II dapat dikontrol dengan mengubah pola hidup terutama dengan mengatur pola makan yang baik dan seimbang, berolah raga dengan teratur, tidak merokok, dan menghindari konsumsi minuman beralkohol. 3 Diabetes melitus kehamilan Diabetes tipe ini hanya diderita oleh wanita selama kehamilannya dan umumnya akan kembali normal setelah hamil. Walaupun demikian, beberapa kasus yang tidak dikontrol dapat berkembang lebih lanjut pasca-kelahiran. Penanganan yang kurang baik terhadap penderita akan berakibat buruk pada janin serta kelainan bawaan, gangguan pernapasan pada bayi bahkan kematian janin. 4 Diabetes melitus tipe lain Diabetes tipe ini disebabkan oleh keadaan atau sindrom tertentu diantaranya penyakit pankreas, penyakit hormonal, keadaan yang disebabkan oleh obat atau zat kimia, gangguan reseptor insulin, dan sindrom genetik tertentu.

2.3 Glukosa