Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kawasan Kepulauan Seribu merupakan bagian dari wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta terdiri dari pulau-pulau kecil yang merupakan gugusan pulau karang. Gugusan pulau karang tersebut terletak di muka Teluk Jakarta yang membentang dari tenggara ke arah barat laut dari teluk tersebut. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 1986 Tahun 2000 tentang wilayah Kepulauan Seribu dinyatakan bahwa jumlah pulau di Kecamatan Kepulauan Seribu adalah 110 pulau yang secara Administratif dibagi menjadi 6 wilayah kelurahan yaitu kelurahan Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Kelapa, Pulau Untung Jawa, Pulau Harapan, dan Pulau Pari. Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dengan pusat ibu kota di Pulau Pramuka, secara geografis adalah pada 5°24 - 5045 LS dan 10625-106°40 BT, mulai dari kawasan Teluk Jakarta sampai Pulau Sebira, yaitu pulau terjauh di sebelah utara yang berjarak sekitar 150 km dari daratan Kota Jakarta Siregar 1994, merupakan salah satu dari 5 kota dan 1 kabupaten di Provinsi DKI Jakarta. Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dibagi menjadi dua wilayah, yakni Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan. Berdasarkan laporan Kabupaten Kepulauan Seribu dalam Angka tahun 2006, diketahui jumlah penduduk Kepulauan Seribu tercatat sebanyak 19 916 jiwa yang tersebar di 12 pulau yaitu Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Besar, Pulau Payung Besar, Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang Besar, Pulau Sebira. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada tahun 2006 tinggal di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara sebesar 59.15. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kepulauan Seribu mencapai 2 214 jiwa per km 2 dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang mencapai 2 504 jiwa per km 2 . Kehidupan sosial budaya masyarakat di Kepulauan Seribu dipengaruhi oleh beragam budaya suku bangsa mengingat masyarakat tersebut berasal dari berbagai suku yang ada di Indonesia, seperti Suku Betawi, Jawa, Sunda, Bugis, Madura, 35 Banten, Lampung dan Minangkabau. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia. Berdasarkan laporan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta Tahun 2006, sebagian besar penduduk Kepulauan Seribu berpendidikan SD, kemudian diikuti yang berpendidikan SLTP dan SLTA, sedangkan yang berpendidikan tinggi dan universitas hanya sebesar 0.65 dari jumlah penduduk Kepulauan Seribu. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia masih sangat sedikit untuk mendukung pembangunan Kepulauan Seribu. Sumber pendapatan utama masyarakat Kepulauan Seribu adalah dari bidang perikanan seperti penangkapan ikan, budidaya laut, budidaya tambak dan pengolahan hasil-hasil perikanan dan kelautan, sedangkan potensi lainnya yaitu pengembangan wisata bahari. Untuk perikanan tangkap, dominasi ikan yang ditangkap oleh masyarakat nelayan Kepulauan Seribu adalah selar, bawal, kembung, layang, tongkol, ekor kuning, pisang-pisang, kakap merah, teri, lencam, rajungan, cumi, kuwe dan beronang dengan alat tangkap yang digunakan adalah berupa pancing, jaring payang, jaring gebur, jaring rampus, jaring rajungan, muroami mini trip harian dan daerah penangkapan di perairan Kepulauan Seribu, muroami besar trip mingguan dan daerah penangkapan sampai di luar perairan Kepulauan Seribu, bubu besar, bagan tancap, bagan apung dan jaring ikan hias. Nelayan di Kepulauan Seribu kebanyakan merupakan nelayan tetap dengan jumlah sebanyak 8 975 orang, sedangkan nelayan musiman berjumlah 1 427 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa mata pencaharian pokok penduduk Kepulauan Seribu adalah nelayan. Nelayan musiman yang umumnya merupakan penduduk pendatang, banyak ditemukan di Pulau Panggang sebanyak 145 orang, Pulau Kelapa 315 orang, Pulau Harapan 200 orang dan Pulau Tidung 300 orang. Berdasarkan laporan Kepulauan Seribu dalam angka Tahun 2006, kegiatan penangkapan ikan harian nelayan Kepulauan Seribu cukup tinggi mencapai 6 065 orang, sedangkan untuk mingguan dan bulanan sebanyak 1 994 orang dan 2 322 orang . Sedangkan untuk budidaya laut meliputi budidaya rumput laut, budidaya teripang dan budidaya ikan kerapu macan, kerapu lumpur, kerapu lada, kerapu 36 sunu dan bandeng. Untuk pertambakannya berupa udang windu, bandeng, mujaer, kakap putih dan gabus. Untuk kegiatan pengelolaan hasil perikanan dan kelautan meliputi usaha ikan bakar, ikan asin, rumput laut dan kerupuk ikan. Potensi pengembangan wisata bahari seperti selancar, memancing ikan di rumpon dasar dan permukaan, snorkeling dan diving. Pengembangan wisata bahari tersebut didukung oleh keindahan ekosistem terumbu karang yang terdapat di perairan Kepulauan Seribu serta upaya transplantasi karang pencakokan dengan memanfaatkan media blok semen cor, serta rumah singgah ikan fish shelter yang dirancang baik dari konstruksi kerangka beton maupun dengan menenggelamkan becak, mobil dan ban bekas.

4.2 Kondisi Lingkungan Perairan