3 2005 kondisi sedang. Porsi terbesar kerusakan terumbu karang adalah akibat
ulah manusia, di antaranya penangkapan ikan yang merusak dan berlebih. Jenis alat tangkap yang umum digunakan untuk menangkap ikan ekor kuning di
Kepulauan Seribu antara lain adalah bubu dan jaring muroami Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta 2007. Penyebaran alat tangkap
tersebut terutama pada daerah-daerah yang mempunyai kekayaan terumbu karang yang tinggi.
Menurut Randal et al. 1990, habitat ikan ekor kuning adalah diperairan pantai karang, perairan karang. Hidupnya berasosiasi dengan terumbu karang dan
dapat ditemukan pada kedalaman 1-60 meter, terkadang ikan ini berenang dengan membentuk gerombolan besar dan ditemui di dekat tubir. Informasi mengenai
karakteristik habitat setiap sumberdaya sangat dibutuhkan untuk menentukan arah pengelolaan bagi keberlanjutan dari sumberdaya tersebut. Kajian mengenai
keterkaitan sumbedaya ikan ekor kuning dengan karakteristik habitat pada ekosistem terumbu karang sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai salah satu
dasar dalam merekomendasikan alternatif pengelolaan sumberdaya berbasis ekosistem di Kepulauan Seribu.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah :
1. Degradasi ekosistem terumbu karang
2. Menurunnya kelimpahan sumberdaya ikan ekor kuning
3. Belum adanya kajian mengenai keterkaitan antara sumberdaya ikan
ekor kuning dengan karakteristik habitat pada ekosistem terumbu karang
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah 1.
Mendiskripsikan kondisi ekosistem terumbu karang. 2.
Mendiskripsikan kondisi sumber daya ikan ekor kuning. 3.
Menganalisis keterkaitan sumberdaya ikan ekor kuning dengan karakteristik habitat.
4 Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengelolaan
eksistem terumbu karang dan ikan ekor kuning Caesio cuning secara terpadu dan berkelanjutan.
1.4 Kerangka Penelitian
Dasar pemikiran dalam melaksanakan penelitian ini adalah secara ekologis adanya potensi ekosisitem terumbu karang yang merupakan tempat hidupnya
beranekaragam biota laut seperti ikan karang. Menurut Supriharyono 2000, tingginya produktivitas primer di perairan terumbu karang, memungkinkan ekosistem ini
dijadikan tempat pemijahan, pengasuhan, dan mencari makan bagi banyak biota laut. Apabila terjadi tekanan terhadap terumbu karang maka akan berpengaruh
langsung terhadap biota yang berasosiasi dengannya termasuk ikan ekor kuning. Terumbu karang sebagian besar adalah substrat dasar yang keras tetapi
merupakan substrat dasar yang secara tipologinya jauh lebih komplek dari yang lainnya. Terumbu karang menyediakan keanekaragaman bentuk dan ukuran
tempat berlindung yang digunakan ikan karang. Terumbu karang adalah lingkungan yang terbagi-bagi kedalam habitat-habitat kecil yang sangat bervariasi
yang dimanfaatkan oleh kelompok ikan karang sesuai kesukaannya. Berdasarkan pada peran dan manfaat terumbu karang tersebut maka
kerangka penelitian untuk melihat keterkaitan sumberdaya ikan ekor kuning dengan habitatnya dapat dijelaskan dengan tahapan sebagai berikut
dan ditunjukkan pada Gambar 1.
a Mengukur parameter lingkungan yang terdiri dari parameter fisika, kimia dan biologi
berupa kedalaman, kemiringan, suhu, kecepatan arus,
kecerahan, salinitas, pH, nitrat, phospat, kekeruhan dan kelimpahaan plankton.
b Mendeskripsikan kondisi sumber daya ikan ekor kuning Caesio cuning
berdasarkan kelimpahan, polah pertumbuhan biometri dan kondisi biologi TKG.
c Mendeskripsikan kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan life form
dan persentase tutupan substrat bentik. d Melakukan klaster habitat berdasarkan persentase tutupan substrat
bentik.
5 e Menganalisis keterkaitan antara sumberdaya Ikan ekor kuning dengan
karakteristik habitat kondisi ekosistem terumbu karang. f Merumuskan rekomendasi pengelolaan ekosistem terumbu karang dan
ikan ekor kuning Caesio cuning secara terpadu dan berkelanjutan.
Gambar 1 Diagram alir kerangka pikir penelitian
Ekosistem Terumbu Karang
Sumberdaya Ikan Ekor Kuning Casio cuning
Habitat Terumbu Karang
Kualitas Perairan
Deskripsi Kelimpahan, Biometri dan TKG
Bentuk dan Persentase tutupan Substrat Bentik
Parameter Lingkungan Fisika,
Kimia dan Biologi
Klaster Habitat
Analisis Keterkaitan antara Karakteristik Habitat dengan Kelimpahan Sumberdaya Ikan
Ekor Kuning
Rekomendasi Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang dan Ikan Ekor Kuning
Casio cuning Secara Terpadu dan Berkelanjutan
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Parameter Lingkungan