22 2.
LITERATURE REVIEW
1. Parameter Lingkungan Environmental Parameters
Keberadaan karang pada suatu perairan ditentukan oleh kondisi lingkungaan perairan tersebut. The existence of an aquatic reef is determined by the condition
of these waters lingkungaan. Faktor yang paling menentukan dalam mengontrol komposisi komunitas terumbu karang adalah ketersediaan cahaya, gelombang,
sedimentasi, salinitas dan kisaran pasang surut. The most decisive factor in controlling the composition of reef communities is the availability of light, waves,
sedimentation, salinity and tidal range. Dalam skala yang lebih besar, ketersediaan nutrient organik, suhu dan bentuk dasar perairan juga merupakan hal yang penting
Veron 1986 In a larger scale, the availability of organic nutrients, temperature and the basic form of water is also important Veron 1986
Faktor lingkungan tersebut di atas saling berhubungan, contohnya gelombang yang dapat mempengaruhi jumlah sedimen karena terjadinya pengadukkan di
dasar perairan, akibatnya perairan akan menjadi keruh sehingga dapat mempengaruhi penetrasi cahaya ke dalam perairan. Environmental factors
mentioned above are interconnected, ie waves that can affect the amount due pengadukkan sediment in the bottom waters, the consequences would be murky
waters that can affect light penetration into the water. Selain itu, lingkungan biologis juga dapat mempengaruhi eksistensi terumbu karang, lingkungan biologis
menciptakan kekayaan spesies yang merupaka ciri-ciri terumbu karang Wolanski 2001. In addition, the biological environment can also affect the existence of
coral reefs, environment creates wealth of biological species traits be an coral reefs Wolanski 2001.
Kanwisher dan Wainwright 1967 mengatakan bahwa titik kompensasi binatang karang terhadap cahaya adalah pada intensitas antara 200–700 fc atau umumnya
terletak pada kisaran 300–500 fc. Kanwisher and Wainwright 1967 says that the compensation point of the reef animals in the intensity of light is between 200-700
ft or generally in the range 300-500 ft. Intensitas cahaya secara umum di permukaan laut adalah 2500–5000 fc, Mengingat kebutuhan tersebut maka hewan
karang coral umumnya tersebar didaerah tropis. The intensity of light in general on the surface of the sea is fc 2500-5000, Considering the needs of the
animal coral coral is generally spread tropical regions.
Cahaya yang masuk ke dalam perairan berubah dengan cepat, baik secara intensitas maupun komposisinya. The light that comes into the waters change
rapidly, both in intensity and composition. Kecerahan perairan terumbu karang dapat mencapai kedalam 50 meter untuk terumbu-terumbu di daerah lautan
terbuka. Tetapi juga dapat mencapai kurang dari satu meter sesudah terjadinya badai pada daerah tersebut. Brightness reef waters can reach 50 meters into the
coral-reef to the open ocean areas. But also can reach less than a yard after a storm in the area. Setiap spesies karang mempunyai toleransi tertentu pada tingkat
23 cahaya maksimum dan minimum. Each species of coral has a certain tolerance on
the level of maximum and minimum light. Daerah perairan disekitar muara sungai merupakan daerah yang kurang baik bagi pertumbuhan karang ditinjau dari
penetrasi cahaya yang biasanya rendah akibat dari banyaknya partikel-partikel tersuspensi dari air sungai yang masuk ke laut Lalamentik 1991 Area around the
mouth of the river waters are regions that are less good for coral growth in terms of light penetration is usually low due to the amount of suspended particles of
river water into the sea Lalamentik 1991
Daerah karang dipengaruhi oleh sedimentasi yang berasal dari peningkatan sedimen di daerah terumbu karang itu sendiri, run-off dari darat dan sungai. Areas
affected by the sedimentary rock that comes from increased sediment in the coral reef itself, the run-off from land and rivers. Kondisi tersebut berdampak terhadap
struktur komunitas terumbu karang. These conditions have an impact on the community structure of coral reefs. Dampak yang diberikan pada jenis karang
tertentu bergantung pada jenis dan ukuan sedimen, frekuensi yang ditimbulkan, pembebasan hutan, morfologi dan jenis yang resisten Bak dan Elgershuizen
1992; Dodge dan Lang 1983. Given the impact on certain reef species depends on the type and ukuan sediment, the frequency generated, the liberation of forest,
morphology and resistant species Bak and Elgershuizen 1992; Dodge and Lang 1983.
2. Ekosistem Terumbu Karang Coral Reef Ecosystem