Dasar Pengelolaan Terumbu Karang dan Ikan Karang Basic Management of Coral Reef and Reef Fish

40 kegiatan reproduksi dan penempatan larva bagi ikan karang. The relationship of coral reefs and reef fish in coral reefs are healthy diversity and quantity of food is high and immediate positive impact on the diversity and abundance of reef fish, and coral reefs are a shade and protection from predatory reef fish, especially for the small type of fish and coral reefs provide the right environment for reproduction and placement activities for reef fish larvae.

12. Dasar Pengelolaan Terumbu Karang dan Ikan Karang Basic Management of Coral Reef and Reef Fish

Nikijuluw 2002 menyatakan, bahwa sumberdaya perikanan dapat berupa sumberdaya ikan, sumberdaya lingkungan dan sumber daya buatan manusia yang digunakan untuk memanfaatkan sumberdaya ikan. Nikijuluw 2002 states, that fisheries resources can be fish resources, environmental resources and man-made resources used to exploit fish resources. Pemanfaatan sumberdaya ikan oleh manusia berhubungan erat dengan kondisi lingkungan tempat ikan tersebut tinggal. Utilization of fish resources by humans are closely related to environmental conditions where the fish live. Adanya interaksi antara sumberdaya ikan, lingkungan perairan serta manusia sebagai pengguna, maka diperlukan sebuah pengelolaan agar ketiga interaksi tersebut dapat berjalan secara seimbang dalam sebuah ekosistem. The existence of interactions between fish resources, aquatic and human environment as a user, then needed a third for management of these interactions can be run in a balanced way in an ecosystem. Artinya pengelolaan sumberdaya ikan adalah penataan pemanfaatan sumberdaya ikan, pengelolaan lingkungan dan pengelolaan manusia sebagai pengguna. This means that the management of fish resources is the arrangement of fish resources utilization, environmental management and human management of the user. Lebih lanjut Murdiyanto 2004 menyatakan bahwa dalam sebuah pengelolaan sumberdaya perikanan pantai, para pengelola harus dibekali dengan pengetahuan dan fasilitas yang memadai. Further Murdiyanto 2004 states that in a coastal fisheries resource management, the managers should be equipped with knowledge and adequate facilities. Ketersedian data dan informasih yang akurat, sumberdaya manusia yang handal, dana, serta kesadaran dan partisipasi masyarakat adalah hal- hal yang dibutuhkan agar pengelolaan sumberdaya perikanan dapat berhasil dengan baik Informasih availability of data and an accurate, reliable human resources, funds, and awareness and community participation are the things needed for the management of fisheries resources can be managed well Murdiyanto 2004 menyatakan bahwa permasalahan umum yang sering dihadapi dalam melaksanakan pengelolaan sumberdaya perikanan pantai adalah ; 1 kurangnya informasi tentang data perikanan pantai, 2 penurunan hasil tangkapan, 3 dukungan pemerintah masih sangat terbatas, 4 kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, dan 5 kwalitas sumber daya manusia terutama yang menyentuh masyarakat langsung belum memadai. Murdiyanto 2004 states that the most common problems encountered in implementing the coastal fisheries resource management are: 1 lack of information on coastal fisheries data, 2 decrease the catch, 3 government support is still very limited, 4 lack of awareness community to preserve the 41 environment, and 5 the quality of human resources especially those touched directly societies have been inadequate. Keadaan sedemikian rupa menyebabkan degredasi sumberdaya cendrung semakin cepat, terutama sumberdaya terumbu karang dan pada akhirnya akan mempengaruhi sumberdaya perikanan. Pelaksanaan suatu pengelolaan di wilayah pesisir harus diawali dengan perencanaan dengan melihat berbagai potensi sumberdaya yang ada sehingga dapat tertata dengan rapi. Tujuan dari pengelolaan terumbu karang adalah untuk menjaga dan melindungi kakasan ekosistem atau habitat terumbu karang supaya keanekaragaman hayati dari kawasan ekosistem atau habitat tersebut dapat dijaga dan dipelihara kelestariannya dari kegiatan-kegiatan pengambilan atau pengrusakan Supriharyono 2000. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian