Pertumbuhan Hubungan Panjang Berat

14 Jawa, Jawa Timur Kepulauan Kangean, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Ikan ekor kuning dilihat dari fungsi atau perannya adalah merupakan ikan karang kelompok ikan mayor dimana belum diketahui peran lainnya, sedangkan dilihat dari jenis makanan ikan ekor kuning termasuk plankton feeder, yaitu pemakan plankton. Hidup di perairan pantai, karang-karang, perairan karang dan membentuk gerombol besar. Panjang tubuh dapat mencapai 35 cm, umumnya 25 cm Kuiter dan Tonozuka 2004. Famili Caesionidae mempunyai ciri khas yaitu bergerombol schooling dalam ukuran yang besar, berenang dengan cepat fast- swimming , memakanan zooplankton dan banyak terdapat di kolom perairan sepanjang tepi lereng terumbu karang. Ikan ekor kuning dapat hidup di perairan pada kedalaman 0-40 m Allen 1999. Menurut Isnaini 2008, makanan ikan ekor kuning muda adalah copepoda, sedangkan untuk ikan dewasa memakan ubur- ubur, larva dan ikan kecil lainnya Isnaini 2008.

2.7 Pertumbuhan

Menurut Effendie 1997, Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat digolongkan menjadi dua bagian yang besar yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor-faktor ini ada yang dapat dikontrol dan ada yang tidak. Faktor dalam umumnya adalah faktor yang sulit untuk dikontrol, diantaranya adalah keturunan, jenis kelamin, umur, parasit dan penyakit. Sedangkan faktor luar seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut, amonia, salinitas dan fotoperiod panjang hari. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lain seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makan, umur serta tingkat kematian yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Faktor-faktor yang paling banyak mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah jumlah dan ukuran pakan yang tersedia, jumlah individu yang menggunakan pakan yang tersedia, kualitas air terutama suhu, oksigen terlarut, umur, ukuran ikan serta kematangan gonad Effendie 1997.

2.8 Hubungan Panjang Berat

Ukuran panjang-berat merupakan salah satu faktor penting bagi pertumbuhan ikan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini berat dianggap sebagai fungsi dari panjang, karena dengan bertambahnya berat dapat menentukan 15 panjang ikan. Dengan menggunakan variabel panjang dan berat dapat ditentukan bentuk pertumbuhan dari ikan. Pengukuran panjang tubuh memberikan bukti langsung terhadap pertumbuhan. Peningkatan ukuran panjang umumnya tetap berlangsung walaupun ikan mungkin dalam keadaan kekurangan makanan. Panjang tubuh dapat diukur dalam banyak cara dan yang umum digunakan untuk ikan adalah panjang total, panjang cagak dan panjang baku. Panjang total adalah panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya. Panjang cagak adalah panjang ikan yang diukur dari ujung terdepan sampai ujung bagian luar lekukan sirip ekor, sedangkan panjang standar atau panjang baku adalah panjang ikan yang diukur dari ujung terdepan darai kepala sampai ujung terakhir dari tulang punggungnya atau pangkal sirip ekor Effendie 1997. Analisa hubungan panjang berat bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan dengan menggunakan parameter panjang dan berat. Berat dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari panjang. Nilai yang didapat dari perhitungan panjang berat ini adalah untuk menduga berat dari panjang atau sebaliknya serta dapat diketahui pola pertumbuhan, kemontokan dan pengaruh perubahan lingkungan terhadap pertumbuhan ikan Effendie 1997, sedangkan menurut Fafioye dan Oluajo 2005 analisis panjang berat yang dihubungkan dengan data kelompok umur dapat digunakan untuk mengetahui komposisi stok, umur saat pertama memijah, siklus kehidupan, kematian, pertumbuhan dan produksi. Menurut Effendie 1997, jika panjang dan berat diplotkan dalam suatu gambar maka akan didapatkan persamaan W=aL b ; W=berat, L=panjang, a dan b adalah suatu konstanta. Nilai b berfluktuasi antara 2.5 sampai 4, tetapi kebanyakan mendekati 3 karena pertumbuhan mewakili peningkatan dalam tiga dimensi, sedangkan pengukuran panjang diambil dari satu dimensi. Nilai b yang merupakan konstanta adalah nilai pangkat yang menunjukkan pola pertumbuhan ikan. Hubungan ini juga memungkinkan untuk membandingkan individu dalam satu populasi maupun antar populasi Lagler et al. 1977. Nilai b=3 menggambarkan pertumbuhan isometrik, yang akan mencirikan ikan mempunyai bentuk tubuh yang tidak berubah Riker 1975 atau pertambahan panjang ikan 16 seimbang dengan pertambahan beratnya. Nilai b ≠3 menggambarkan pertumbuhan allometrik. Jika b3 menunjukkan keadaan ikan yang kurus dimana pertambahan panjangnya lebih cepat dari pertambahan beratnya. Jika b3 menunjukkan keadaan ikan yang gemuk dimana pertambahan beratnya lebih cepat dari pertambahan panjangnya Effendie 1997. Kenyataan ini berbeda dari setiap ikan, karena adanya pengaruh musim dan jenis kelamin.

2.9 Makanan Ikan