Tipe Dasar Terumbu Karang Sumberdaya Ikan Karang

10 pemijahan, pengasuhan, dan mencari makan bagi banyak biota laut. Menurut Salm 1984 dalam Supriharyono 2000, bahwa 16 dari total hasil ekspor ikan Indonesia berasal dari daerah karang.

2.3 Tipe Dasar Terumbu Karang

Bagi ikan karang, terumbu karang sebagian besar adalah substrat dasar yang keras tetapi merupakan substrat dasar yang secara tipologinya jauh lebih komplek dari yang lainnya. Terumbu karang menyediakan keanekaragaman bentuk dan ukuran tempat berlindung yang digunakan ikan karang. Terumbu karang adalah lingkungan yang terbagi-bagi kedalam habitat-habitat kecil yang sangat bervariasi. Terumbu karang membentang di lautan, dengan skala ratusan kilometer, tapi pada skala yang lebih kecil terumbu karang merupakan berbagai macam zona habitat yang berbeda dari segi fisik dan lainnya tiap zona habitat. Setiap zona habitat pada skala meter terdapat bagian-bagian yang terdiri dari situs-situs tersendiri yang berbeda berdasarkan perbedaan morfologi tiap karang dan pencampuran antara koloni terumbu dengan rubble, pasir dan batuan-batuan sebagai pembentuk tipe dasar Sale 1991. Menurut Chappel 1980 dalam Supriharyono 2000, beberapa bentuk pertumbuhan karang diantaranya globose Massive, ramose Submassive, brancing, digitate plate, compound plate, fragile branching, encrusting, plate, foliate dan micro atoll. Bentuk-bentuk karang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor alam, terutama oleh level cahaya, tekanan hidrodinamis, sedimen dan subareal exposure .

2.4 Sumberdaya Ikan Karang

Komunitas ikan karang dibandingkan dengan komunitas lain di terumbu karang, merupakan jumlah yang paling berlimpah. Tingginya keragaman ini disebabkan terdapatnya variasi habitat yang ada di terumbu karang dimana semua tipe habitat yang ada diisi oleh spesies ikan karang Sutton 1983 dalam Emor 1993. Bentuk pertumbuhan terumbu karang yang beragam seperti bercabang, pipihmerayap, meja daun dan pejalpadat, memungkinkan adanya ruang sebagi tempat hidup dan tempat yang nyaman untuk melakukan pemijahan, pengasuhan dan mencari makan atupun tempat berteduh bagi ikan karang yang mempunyai 11 nilai ekonomis tinggi. Choat dan Bellwood 1991 menggolongkan ikan-ikan yang ditemukan di terumbu karang ke dalam dua kategori utama yaitu jenis terumbu reef species dan jenis yang dihubungkan dengan terumbu karang reef- associated speies . Penggolongan ini oleh Choat dan Bellwood 1991 didasarkan pada karakteristik ekologis, hubungannya dengan habitat, pendistribusian, karakteristik taxonomic dan fitur struktural. Perbedaan pendapat muncul mengenai hubungan keragaman spesies ikan dan keragaman habitat terumbu karang. Beberapa penelitian terus dilakukan dan akhirnya memunculkan dua teori tentang ikan karang di terumbu karang, seperti yang dirangkum oleh Nybakken 1988; Pertama. Hidup berdampingan merupakan hasil dari tingkat spesialisasi yang tinggi, sehingga setiap spesies mempunyai tempat beradaptasi khusus yang didapat dari persaingan pada suatu keadaan di karang, jadi ikan-ikan ini mempunyai relung ekologi yang lebih sempit dan berarti daerah itu dapat menampung lebih banyak spesies; Kedua, ikan karang tidak mempunyai sifat khusus, banyak spesies serupa yang mempunyai kebutuhan sama dan dapat bersaing aktif diantar spesies. Faktor kedalaman berperan dalam penyebaran ikan-ikan karang. Umumnya ikan-ikan tersebut memiliki kisaran kedalaman yang sempit tergantung dari ketersediaan makanan, ombak dan keberadaan predator. Pada daerah-daerah yang kaya akan makanan ikan akan cenderung berkelompok. Ikan-ikan tersebut menghindari pecahan ombak dengan menempati daerah yang lebih dalam. Kebanyakan ikan-ikan yang tergolong herbivore adalah ikan-ikan diurnal, berwarna cemerlang dengan ukuran bukaan mulut kecil. Beberapa ikan ini merupakan ikan yang bergerak cepat dan berkelompok Connaughey dan Zottoli 1983 Dartnall dan Jones 1986 melakukan pengelompokan ikan karang menjadi tiga yaitu 1 Kelompok ikan target, merupakan ikan konsumsi seperti ikan-ikan dari famili serranidae, Lutjanidae, Haemulidae, Lethrinidae; 2 Kelompok ikan Indikator yaitu ikan-ikan yang digunakan sebagai indikator keberadaan suatu perairan terumbu karang, seperti family Chaetodontidae; 3 Kelompok ikan yang berperan dalam rantai makanan adalah ikan-ikan yang peranan lainnya belum 12 diketahui seperti ikan-ikan dari family Pomacentridae, Searidae, Acanthuridae, Caesionidae, Labridae, Siganidae, Muliidae, Apogonidae.

2.5 Klasifikasi Ikan Ekor Kuning