Parameter Lingkungan Keterkaitan sumberdaya ikan ekor kuning (Caesio cuning) dengan karakteristik habitat pada ekosistem terumbu karang di Kepulauan Seribu:

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Parameter Lingkungan

Keberadaan karang pada suatu perairan ditentukan oleh kondisi lingkungaan perairan tersebut. Faktor yang paling menentukan dalam mengontrol komposisi komunitas terumbu karang adalah ketersediaan cahaya, gelombang, sedimentasi, salinitas dan kisaran pasang surut. Dalam skala yang lebih besar, ketersediaan nutrient organik, suhu dan bentuk dasar perairan juga merupakan hal yang penting Veron 1986 Faktor lingkungan tersebut di atas saling berhubungan, contohnya gelombang yang dapat mempengaruhi jumlah sedimen karena terjadinya pengadukkan di dasar perairan, akibatnya perairan akan menjadi keruh sehingga dapat mempengaruhi penetrasi cahaya ke dalam perairan. Selain itu, lingkungan biologis juga dapat mempengaruhi eksistensi terumbu karang, lingkungan biologis menciptakan kekayaan spesies yang merupaka ciri-ciri terumbu karang Wolanski 2001. Kanwisher dan Wainwright 1967 mengatakan bahwa titik kompensasi binatang karang terhadap cahaya adalah pada intensitas antara 200–700 f.c atau umumnya terletak pada kisaran 300–500 f.c. Intensitas cahaya secara umum di permukaan laut adalah 2500–5000 f.c, Mengingat kebutuhan tersebut maka hewan karang coral umumnya tersebar didaerah tropis. Cahaya yang masuk ke dalam perairan berubah dengan cepat, baik secara intensitas maupun komposisinya. Kecerahan perairan terumbu karang dapat mencapai kedalam 50 meter untuk terumbu-terumbu di daerah lautan terbuka. Tetapi juga dapat mencapai kurang dari satu meter sesudah terjadinya badai pada daerah tersebut. Setiap spesies karang mempunyai toleransi tertentu pada tingkat cahaya maksimum dan minimum. Daerah perairan disekitar muara sungai merupakan daerah yang kurang baik bagi pertumbuhan karang ditinjau dari penetrasi cahaya yang biasanya rendah akibat dari banyaknya partikel-partikel tersuspensi dari air sungai yang masuk ke laut Lalamentik 1991 Daerah karang dipengaruhi oleh sedimentasi yang berasal dari peningkatan sedimen di daerah terumbu karang itu sendiri, run-off dari darat dan sungai. 7 Kondisi tersebut berdampak terhadap struktur komunitas terumbu karang. Dampak yang diberikan pada jenis karang tertentu bergantung pada jenis dan ukuan sedimen, frekuensi yang ditimbulkan, pembebasan hutan, morfologi dan jenis yang resisten Bak dan Elgershuizen 1992; Dodge dan Lang 1983.

2.2 Ekosistem Terumbu Karang