Kondisi Situ di Jabotabek

protein dari sektor perikanan darat, sebagai sarana rekreasi dan sebagainya.

2.2 Kondisi Situ di Jabotabek

Menurut Hamid 1999, pada tahun 1997 jumlah situ di Botabek sebanyak 184 buah dengan luas keseluruhan sekitar 1.483 Ha. Dewasa ini, telah terjadi penyusutan sebesar 35 dan dapat dikatakan bahwa sekitar 65 situ-situ di Botabek telah berubah fungsinya. Dari 184 Situ yang mengalami sendimentasi berjumlah 69 buah dan yang mengalami eutrofikasi sebanyak 9 buah. Sedangkan situ yang mengalami konversi lahan perubahan peruntukan lahan sebesar 60 buah. Situ yang berubah menjadi sawah sebanyak 44 buah, menjadi pemukimanperkantoranindustri sebanyak 8 buah, menjadi fasilitas umum sebanyak 5 buah dan menjadi tempat buang sampah sebanyak 3 situ. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Kondisi situ di Botabek 1997 Wilayah Kondisi situ Sedi- menta -si Eutro - fikasi Konversi Sawah kebun Pemukiman perkantoran industri Fasilitas umum Tempat buang sampahlimbah industri Bogor 49 6 26 4 2 2 Tangerang 16 3 12 3 2 - Bekasi 4 - 6 1 1 1 Botabek 69 9 44 8 5 3 Sumber: Hamid, 1999 Hamid 1999, mengungkapkan pula ancaman terhadap situ-situ. Secara umum ancaman terhadap situ dibagi menjadi tiga kelompok yakni terjadinya konversi lahan, pendangkalan dan pencemaran lingkungan. Pada saat ini, cukup banyak terjadi areal situ yang direklamasi menjadi pemukiman, industri dan pusat pertokoan. Selain itu, juga berubah menjadi lahan sawah dan empang. Konversi lahan situ yang paling besar terjadi di Bekasi 90, Kabupaten Tangerang 27 dan Bogor sekitar 20 . Konversi lahan ini dapat menyusutkan luas lahan situ. Secara umum letak situ berada dekat dengan pemukiman, tidak sedikit penduduk dengan sengaja memanfaatkan bagian situ yang kering dan dangkal menjadi lahan pertanian dan perikanan. Selain konversi lahan penyusutan luas situ dapat juga di debabkan oleh faktor alam yakni pada musim kemarau yang berkepanjangan, suplai air ke situ- situ akan minimal sehngga sering kali bagian tepi yang cukup dangkal tidak terairi sama sekali Wardiantno et.al.,2003 Tingginya proses pendangkalan pada situ-situ di Botabek juga menjadi ancaman bagi keberadaan situ. Pendangkalan ini dipengaruhi oleh lumpur akibat erosi tanah, sampah, meluasnya gulma dan tertutupnya saluran air. Selain itu, pencemaran lingkungan seperti masuknya limbah rumah dan indrustri ke dalam situ akan mengurangi kualitas air dalam situ yang mengakibatkan berkurangnya fungsi situ secara baik. Oleh karena itulah pencemaran lingkungan juga dapat mengancam kelestarian situ Hamid, 1999.

2.3 Situ Gintung